Gabungan Tokoh Papua Minta Tak Ada Demo Tolak Otsus
loading...
A
A
A
SENTANI - Gagungan tokoh Papua meminta agar tidak ada demo yang menolak perpanjangan UU Otonomi Khusus di Papua , yang segera ditetapkan oleh DPR-RI .
Hal itu menyusul adanya puluhan pemuda dan mahasiswa di Kampus Universitas Cenderawasih Abepura , yang menggelar aksi menolak perpanjangan UU Otonomi Khusus di Papua, Rabu (14/7/2021).
Demo yang tidak mengantongi ijin lantaran bisa memicupenyebaran COVID-19 ini lantas dibubarkan aparat Kepolisian. Beberapa mahasiswa yang menjadi penanggungjawab digelandang aparat untuk dimintai keteranan.
Gabungan tokoh itu terdiri dari Ondofolo Yanto Ohee, selaku Ketua Presedium Putra Putri Pejuang Pepera (P5) sekaligus Koordinator Forum Indonesia Bersatu Tanah Papua,didampingi Pdt. Coto Mauri S.Th, selaku Tokoh Agama, Sem Kogoya, Wakil Ketua Koordinator Pengendali Masyarakat Pegunungan Tengah Papua, Martinus Kasuai selaku Ondoafi Greminawa, Beni Tesia, Tokoh Masyarakat Greminawa, Neil Manobi selaku Tokoh Pemuda Sentani, Rudi Yappo Samori sebagai Ketua Barisan Merah Putih Kabupaten Jayapura, Eroll Marweri Ketua KNPI Kabupaten Jayapura dan David Ohee selaku Pengurus KNPI Kabupaten Jayapura.
“Menyikapi dinamina sehubungan akan ditetapkannya kelanjutan Otsus Papua oleh DPR RI. Hari ini saya bersama para tokoh dari unsur Adat, Agama, Pemuda dan lainnya yang tergabung dalam Forum Indonesia Bersatu di Tanah Papua mengeluarkan pernyataan sikap resmi,” tegas Ondofolo Yanto, membuka pernyatan sikap.
Baca juga: Tokoh Papua Sebut Gugatan MRP soal UU Otsus ke Mahkamah Konstitusi Tak Tepat
Dia menegaskan, bersama-sama berkomitmen untuk menjaga kedamaian di Tanah Papua. “Kami yang mewakili seluruh Unsur Forum Indonesia Bersatu menyampaikan sikap, dan kami harap ini merupakan kontribusi kami dari Forum Indonesia Bersatu untuk Papua yang lebih baik, aman dan damai,"tegas Ondofolo Yanto.
Pihaknya berharap, apa yang dilakukan pemerintah terkait kelanjutan Otsus Jilid II, harus disyukuri dan dalam implementasi Otsus ini kita turut mengawasi, agar Otsus ini benar- benar dapat bermanfaat bagi masyarakat adat atau orang asli Papua. “Kami berterimakasih kepada Presiden dan DPR RI atas ini,”sambungnya.
Baca juga: Sekda Flassy Jadi Plh Gubernur Papua, Lukas Enembe Bereaksi Keras Sebut Ada Kudeta Sipil
Pendeta Coto Mauri, dalam kesempatan tersebut meminta seluruh masyarakat Papua menjadikan Otsus sebagai berkat dari Tuhan. “Mari sikapi Otsus ini sebagai berkat Tuhan, mungkin ditahap I ada kepincangan- kepincingan, namun di periode ini kita harus maju terus untuk menjadi berkat bagi orang asli Papua dan seluruh masyarakat yang ada di Papua,"kata Pendeta Mauri.
Dia meminta dukungan masyarakat Papua untuk evaluasi Otsus periode I. Kekurangan sebelumnya untuk diperbaiki, sehingga periode lanjut bisa tepat sasaran. “Mari kita dukung itu. Jika di tahap 1 terjadi permasalahan, dinikmati oleh elite- elite Papua saja, maka perlu dievaluasi dan betul- betul ditahap II bisa untuk masyarakat Papua. Sehingga ini menjadi berkat Tuhan. Mari kita perbaiki di tahap II ini agar tepat sasaran,” tandasnya.
Hal itu menyusul adanya puluhan pemuda dan mahasiswa di Kampus Universitas Cenderawasih Abepura , yang menggelar aksi menolak perpanjangan UU Otonomi Khusus di Papua, Rabu (14/7/2021).
Demo yang tidak mengantongi ijin lantaran bisa memicupenyebaran COVID-19 ini lantas dibubarkan aparat Kepolisian. Beberapa mahasiswa yang menjadi penanggungjawab digelandang aparat untuk dimintai keteranan.
Gabungan tokoh itu terdiri dari Ondofolo Yanto Ohee, selaku Ketua Presedium Putra Putri Pejuang Pepera (P5) sekaligus Koordinator Forum Indonesia Bersatu Tanah Papua,didampingi Pdt. Coto Mauri S.Th, selaku Tokoh Agama, Sem Kogoya, Wakil Ketua Koordinator Pengendali Masyarakat Pegunungan Tengah Papua, Martinus Kasuai selaku Ondoafi Greminawa, Beni Tesia, Tokoh Masyarakat Greminawa, Neil Manobi selaku Tokoh Pemuda Sentani, Rudi Yappo Samori sebagai Ketua Barisan Merah Putih Kabupaten Jayapura, Eroll Marweri Ketua KNPI Kabupaten Jayapura dan David Ohee selaku Pengurus KNPI Kabupaten Jayapura.
“Menyikapi dinamina sehubungan akan ditetapkannya kelanjutan Otsus Papua oleh DPR RI. Hari ini saya bersama para tokoh dari unsur Adat, Agama, Pemuda dan lainnya yang tergabung dalam Forum Indonesia Bersatu di Tanah Papua mengeluarkan pernyataan sikap resmi,” tegas Ondofolo Yanto, membuka pernyatan sikap.
Baca juga: Tokoh Papua Sebut Gugatan MRP soal UU Otsus ke Mahkamah Konstitusi Tak Tepat
Dia menegaskan, bersama-sama berkomitmen untuk menjaga kedamaian di Tanah Papua. “Kami yang mewakili seluruh Unsur Forum Indonesia Bersatu menyampaikan sikap, dan kami harap ini merupakan kontribusi kami dari Forum Indonesia Bersatu untuk Papua yang lebih baik, aman dan damai,"tegas Ondofolo Yanto.
Pihaknya berharap, apa yang dilakukan pemerintah terkait kelanjutan Otsus Jilid II, harus disyukuri dan dalam implementasi Otsus ini kita turut mengawasi, agar Otsus ini benar- benar dapat bermanfaat bagi masyarakat adat atau orang asli Papua. “Kami berterimakasih kepada Presiden dan DPR RI atas ini,”sambungnya.
Baca juga: Sekda Flassy Jadi Plh Gubernur Papua, Lukas Enembe Bereaksi Keras Sebut Ada Kudeta Sipil
Pendeta Coto Mauri, dalam kesempatan tersebut meminta seluruh masyarakat Papua menjadikan Otsus sebagai berkat dari Tuhan. “Mari sikapi Otsus ini sebagai berkat Tuhan, mungkin ditahap I ada kepincangan- kepincingan, namun di periode ini kita harus maju terus untuk menjadi berkat bagi orang asli Papua dan seluruh masyarakat yang ada di Papua,"kata Pendeta Mauri.
Dia meminta dukungan masyarakat Papua untuk evaluasi Otsus periode I. Kekurangan sebelumnya untuk diperbaiki, sehingga periode lanjut bisa tepat sasaran. “Mari kita dukung itu. Jika di tahap 1 terjadi permasalahan, dinikmati oleh elite- elite Papua saja, maka perlu dievaluasi dan betul- betul ditahap II bisa untuk masyarakat Papua. Sehingga ini menjadi berkat Tuhan. Mari kita perbaiki di tahap II ini agar tepat sasaran,” tandasnya.
(nic)