Evaluasi PPDB 2021, LBP2 Jabar: Peserta Didik Lebih Mudah Mengakses Sistem
loading...
A
A
A
Dugaan tersebut, di antaranya mengenai proses pengusulan kuota siswa, penilaian jalur prestasi, dan kuota lebih siswa yang tidak dilaporkan ke sekolah yang dituju. Baca juga: Putra-putri Anda Diterima, Segera Lapor Diri ke PPDB DKI Agar Tak Dianggap Mundur
Asep menilai, munculnya dugaaan maladministrasi tersebut tentunya juga memunculkan pertanyaan. Artinya, kata Asep, Ombudsman Jakarta Raya juga seharusnya dapat melakukan kajian.
"Karena yang dilakukan untuk PPDB ajaran tahun 2021 di Jabar ini semuanya sudah dilakukan dengan by sistem. Jika ada dugaan ujung-ujung ada nama siswa atau jika awalnya siswa tersebut tidak ada menjadi ada, itu kan bisa saja limpahan dari sekolah lain," papar Asep.
Asep pun berharap, temuan dugaan maladministrasi Ombudsman Jakarta Raya tersebut menjadi bahan kajian ke depan dan bukan untuk dipermasalahkan.
"Apalagi jika hal yang benar dibikin seolah dibikin salah untuk tujuan tertentu. Mari bersama-sama sukseskan pendidikan ini, apalagi dalam keadaan yang sangat sulit seperti di masa pandemi saat ini dimana semuanya serba terbatas," tandas Asep.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi menjamin pelaksanaan PPDB 2021 berjalan baik. Disdik Jabar, kata Dedi, akan melakukan upaya secara maksimal agar tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan.
"Mudah-mudahan PPDB tahun ini bisa berjalan lebih baik dari tahun kemarin dan kita optimistis bahwa PPDB di Jawa Barat bisa berjalan dengan baik," tegasnya.
Dedi pun memastikan bahwa server yang menaungi pendaftaran PPDB 2021 secara daring berjalan baik tanpa kendala. Terbukti, kata Dedi, pada PPDB 2021 tahap pertama untuk jalur afirmasi dan prestasi, semua data bisa masuk dengan baik.
"Alhamdulillah server juga aman, tidak down. Kalaupun ada kendala, itu di jaringan lokasi sekolah saat melakukan input data, tapi secara keseluruhan untuk tahap pertama ini berjalan dengan baik dan lancar," katanya.
agung bakti sarasa
Asep menilai, munculnya dugaaan maladministrasi tersebut tentunya juga memunculkan pertanyaan. Artinya, kata Asep, Ombudsman Jakarta Raya juga seharusnya dapat melakukan kajian.
"Karena yang dilakukan untuk PPDB ajaran tahun 2021 di Jabar ini semuanya sudah dilakukan dengan by sistem. Jika ada dugaan ujung-ujung ada nama siswa atau jika awalnya siswa tersebut tidak ada menjadi ada, itu kan bisa saja limpahan dari sekolah lain," papar Asep.
Asep pun berharap, temuan dugaan maladministrasi Ombudsman Jakarta Raya tersebut menjadi bahan kajian ke depan dan bukan untuk dipermasalahkan.
"Apalagi jika hal yang benar dibikin seolah dibikin salah untuk tujuan tertentu. Mari bersama-sama sukseskan pendidikan ini, apalagi dalam keadaan yang sangat sulit seperti di masa pandemi saat ini dimana semuanya serba terbatas," tandas Asep.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar, Dedi Supandi menjamin pelaksanaan PPDB 2021 berjalan baik. Disdik Jabar, kata Dedi, akan melakukan upaya secara maksimal agar tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan.
"Mudah-mudahan PPDB tahun ini bisa berjalan lebih baik dari tahun kemarin dan kita optimistis bahwa PPDB di Jawa Barat bisa berjalan dengan baik," tegasnya.
Dedi pun memastikan bahwa server yang menaungi pendaftaran PPDB 2021 secara daring berjalan baik tanpa kendala. Terbukti, kata Dedi, pada PPDB 2021 tahap pertama untuk jalur afirmasi dan prestasi, semua data bisa masuk dengan baik.
"Alhamdulillah server juga aman, tidak down. Kalaupun ada kendala, itu di jaringan lokasi sekolah saat melakukan input data, tapi secara keseluruhan untuk tahap pertama ini berjalan dengan baik dan lancar," katanya.
agung bakti sarasa