Triwulan I 2021, Kucuran Kredit Sektor UMKM di Jawa Timur Minus 1,40 Persen

Selasa, 13 Juli 2021 - 16:50 WIB
loading...
Triwulan I 2021, Kucuran...
ilustrasi
A A A
SURABAYA - Pandemi COVID-19 menghantam keras sektor UMKM . Data Laporan Perekonomian Jawa Timur (Jatim) yang dirilis Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kucuran kredit perbankan ke sektor UMKM pada triwulan I 2021 minus 1,40% (yoy). Penurunan tersebut lebih parah dibanding triwulan IV 2020 yang minus 0,23% (yoy).

Perlambatan ini akibat perlambatan kredit investasi maupun kredit modal kerja UMKM. Masyarakat masih cenderung membatasi aktivitas ekonominya sebagai dampak pandemi COVID-19 dan pembatasan aktivitas masyarakat (PPKM).

“Sehingga mempengaruhi perlambatan kredit Investasi dan kredit modal kerja UMKM,” kata Kepala Perwakilan BI Jatim, Difi Ahmad Johansyah, Selasa (13/7/2021).

Meski kucuran kredit melambat, pangsa kredit UMKM terhadap total kredit mengalami peningkatan. Pangsa kredit UMKM mengalami kenaikan pada triwulan I 2021 mencapai 29,03%, dibandingkan triwulan IV 2020 yaitu 28,89%. Proporsi kredit ini lebih tinggi dibandingkan target kredit UMKM sebagaimana diatur dalam Peraturan BI Nomor 17/12/PBI/2015.

Baca juga: Mengamuk Karena Tak Diberi Rokok, Pria Gila di Tuban Tewas Dikeroyok

Kebijakan tersebut mengatur bahwa pada tahun 2017 target proporsi kredit UMKM perbankan adalah 15% dan minimal 20% pada tahun 2018. Jatim telah mencapai target tersebut dan terus mengalami peningkatan proporsi sejak tahun 2013. “Hal ini sejalan dengan komitmen Pemprov Jatim dan perbankan untuk bersinergi mendorong peranan UMKM dalam perekonomian,” imbuh Difi.

Mayoritas penyaluran kredit UMKM terjadi pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran serta sektor Industri Pengolahan, dua sektor dengan yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Jatim. Peran UMKM dalam value chain perekonomian masih menjadi sektor hulu yang memasok sektor ekonomi unggulan Jatim.

Meskipun masih mendominasi, pertumbuhan kredit UMKM ke kedua sektor tersebut mengalami perlambatan pada triwulan I 2021 dibandingkan triwulan IV 2020. Perlambatan pertumbuhan kredit di kedua sektor tersebut ditengarai akibat pelaku usaha yang masih menggunakan persediaan yang ada dan dana internal perusahaan dalam pembiayaan usahanya
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2225 seconds (0.1#10.140)