Besok, Polisi Kembali Limpahkan Berkas Perkara Narkoba 4 Eks Pejabat Pemkot
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penyidik Satresnarkoba Polrestabes Makassar , mengaku telah merampungkan kembali berkas tahap awal empat tersangka oknum eks pejabat Pemkot Makassar yang terjerat kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar AKBP Yudi Frianto menyatakan pihaknya rencana akan melimpahkan kembali berkas perkara yang sebelumnya dikembalikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Makassar .
"Hari Senin insyaallah sudah kita serahkan lagi. Kami sudah lengkapi kekurangan yang diminta JPU kemarin," kata Yudi, Minggu (11/7/2021).
Diketahui, berkat berkas tahap awal yang dikirim ke Kejari Makassar pada Selasa (15/6/2021) masih dianggap kurang. Makanya, JPU Kejari Makassar mengembalikan berkas perkara tersebut, Rabu (30/6).
"Masih perlu penambahan saksi ahli lagi, tapi materi penyidikan mohon maaf saya tidak bisa sampaikan. Paling Insyallah empat hari ke depan, kalau nggak Rabu atau Kamis kita kirim kembali," ujar Yudi sebelumnya.
Diketahui, kasus tersebut menjerat eks pejabat Pemkot Makassar, di antaranya Asisten I Setda Kota Makassar berinisial SB (44), Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat MY (46), Kepala Bidang Arsip Dinas Kearsipan IM (49), dan mantan Camat Wajo SY (44).
Empat tersangka masih direhabilitasi di Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar dan dikawal aparat kepolisian. Mereka dijerat dengan pasal Pasal 112 ayat (1) juncto Pasal 132 ayat (1) atau Pasal 127 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Di sisi lain, kata Yudi, pihaknya masih berupaya menyelidiki pemasok dua saset sabu dengan berat 0,5 gram dan 0,9 gram terhadap salah satu tersangka, SY. Sabu itulah yang rencananya akan dikonsumsi keempat tersangka saat diamankan polisi, Jumat (23/4/2021) lalu.
"Karena tersangka SY ini beli putus, Tidak dilihat orangnya dan baru pertama kali juga beli dari situ (pemasok). Bukan (langganan), jadi berbeda terus orang setiap beli,” jelas mantan Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Sulsel ini.
Dia menyatakan, kondisi itulah yang membuat penyidik cukup kesulitan dalam mencari keberadaan pemasok. “Apalagi dia juga tidak tahu nama dan ciri-cirinya hanya beli habis itu langsung pergi,” ucap Yudi.
Dikatakan, proses transaksi pembelian sabu saat itu, berlangsung di sekitar Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Kendati kesulitan, penyidik lanjut Yudi, masih terus menyelidiki dan mengembangkan kasus ini.
Kasat Narkoba Polrestabes Makassar AKBP Yudi Frianto menyatakan pihaknya rencana akan melimpahkan kembali berkas perkara yang sebelumnya dikembalikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Makassar .
"Hari Senin insyaallah sudah kita serahkan lagi. Kami sudah lengkapi kekurangan yang diminta JPU kemarin," kata Yudi, Minggu (11/7/2021).
Diketahui, berkat berkas tahap awal yang dikirim ke Kejari Makassar pada Selasa (15/6/2021) masih dianggap kurang. Makanya, JPU Kejari Makassar mengembalikan berkas perkara tersebut, Rabu (30/6).
"Masih perlu penambahan saksi ahli lagi, tapi materi penyidikan mohon maaf saya tidak bisa sampaikan. Paling Insyallah empat hari ke depan, kalau nggak Rabu atau Kamis kita kirim kembali," ujar Yudi sebelumnya.
Diketahui, kasus tersebut menjerat eks pejabat Pemkot Makassar, di antaranya Asisten I Setda Kota Makassar berinisial SB (44), Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat MY (46), Kepala Bidang Arsip Dinas Kearsipan IM (49), dan mantan Camat Wajo SY (44).
Empat tersangka masih direhabilitasi di Rumah Sakit Sayang Rakyat Makassar dan dikawal aparat kepolisian. Mereka dijerat dengan pasal Pasal 112 ayat (1) juncto Pasal 132 ayat (1) atau Pasal 127 ayat (1) UU RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
Di sisi lain, kata Yudi, pihaknya masih berupaya menyelidiki pemasok dua saset sabu dengan berat 0,5 gram dan 0,9 gram terhadap salah satu tersangka, SY. Sabu itulah yang rencananya akan dikonsumsi keempat tersangka saat diamankan polisi, Jumat (23/4/2021) lalu.
"Karena tersangka SY ini beli putus, Tidak dilihat orangnya dan baru pertama kali juga beli dari situ (pemasok). Bukan (langganan), jadi berbeda terus orang setiap beli,” jelas mantan Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Sulsel ini.
Dia menyatakan, kondisi itulah yang membuat penyidik cukup kesulitan dalam mencari keberadaan pemasok. “Apalagi dia juga tidak tahu nama dan ciri-cirinya hanya beli habis itu langsung pergi,” ucap Yudi.
Dikatakan, proses transaksi pembelian sabu saat itu, berlangsung di sekitar Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar. Kendati kesulitan, penyidik lanjut Yudi, masih terus menyelidiki dan mengembangkan kasus ini.
(agn)