Warga Mamuju Mendadak Resah, Ternyata Lahan yang Dihuni Puluhan Tahun Masuk Kawasan Hutan Lindung

Jum'at, 09 Juli 2021 - 23:55 WIB
loading...
Warga Mamuju Mendadak Resah, Ternyata Lahan yang Dihuni Puluhan Tahun Masuk Kawasan Hutan Lindung
Warga Desa Tadui Kabupaten Mamuju mendadak resah, mereka terancam kehilangan rumah dan lahan garapan karena diklaim masuk kawasan hutan lindung. Foto: iNewsTV/Abdul Jalal
A A A
MAMUJU - Ratusan warga di Desa Tadui, Kabupaten Mamuju , Sulawesi Barat ( Sulbar ) mendadak resah karena mereka terancam kehilangan tempat tinggal dan lahan garapan.

Pasalnya, mereka baru mengetahui bahwa lahan yang telah digarap dan dihuni selama puluhan tahun ternyata diklaim masuk kawasan hutan lindung.

Warga Mamuju Mendadak Resah, Ternyata Lahan yang Dihuni Puluhan Tahun Masuk Kawasan Hutan Lindung



Keresahan warga ini bermula saat petugasBalai Pemantapan Kawasan Hutan Sulsel bersama pihak kejaksaan meninjau salah satu lokasi milik warga di wilayah tersebut karena dianggap masuk dalam kawasan hutan lindung.

Masyarakat pun semakin bingung lantaran selama ini pihak pemerintah dan instansi terkait tidak pernah melakukan sosialisasi.

Warga Mamuju Mendadak Resah, Ternyata Lahan yang Dihuni Puluhan Tahun Masuk Kawasan Hutan Lindung



Salah seorang warga Tadui, Muhammad Jabir mengaku, tidak terima jika lahan miliknya masuk dalam kawasan hutan lindung.

“Bagaimana mungkin kami rela, kami telah memiliki buktikepemilikan yang sah dari pemerintah berupasertifikat, selain itu kami juga taat membayar pajak setiap tahunnya,” katanya.

Warga Mamuju Mendadak Resah, Ternyata Lahan yang Dihuni Puluhan Tahun Masuk Kawasan Hutan Lindung



Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak terkait untuk menjawab keresahan warga tersebut, pihakBalai Pemantapan Kawasan Hutan Sulsel, yang dihubungi tim MNC Media juga tidak bersedia memberikan penjelasan.

Kini warga setempat hanya bisa pasrah dan berharap pemerintah bisa segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut, agar tidak menimbulkan keresahan berkepanjangan.
(nic)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.4007 seconds (0.1#10.140)