Atasi Krisis COVID-19, Bantuan Beras hingga Tenda Darurat Disebar di Zona Merah

BANDUNG - Provinsi Jawa Barat tengah menghadapi krisis COVID-19 menyusul lonjakan kasus COVID-19 yang berakibat sebagian besar wilayah di Jabar kini berstatus zona merah .

Kondisi tersebut memicu keluhan warga, termasuk para tenaga kesehatan yang mulai kewalahan menghadapi pandemi COVID-19 . Bahkan, berdasarkan catatan Jabar Quick Respons (JQR), ratusan keluhan diterima setiap harinya melalui kanal-kanal JQR.



Keluhan tersebut tidak hanya berkaitan dengan penanganan COVID-19, melainkan juga keluhan warga tidak mampu dan sangat membutuhkan bantuan pangan menyusul terpuruknya kondisi ekonomi akibat pandemi COVID-19.

"Hampir rata-rata 127 aduan dari masyarakat hadir ke JQR setiap harinya. Bukan hanya yang terdampak COVID-19, tapi warga yang kurang mampu juga," ungkapperwakilan JQR Dito Budiman saat menerima bantuan dari produsen pakaian dan peralatan rekreasi alam terkemuka, PTEigerindo MPI di GOR Saparua, Kota Bandung, Kamis (8/7/2021).

Sebagai organisasi kemanusiaan, Dito menyatakan, pihaknya berupaya memberikan respons cepat untuk menangani keluhan warga tersebut. Melalui 390 jaringan yang tersebar di seluruh wilayah Jabar, JQR berupaya memberikan bantuan kepada warga yang benar-benar membutuhkan.



Sebagai langkah kongkret, lanjut Dito, JQR akan segera menyalurkan bantuan yang diberikan Eigerindo MPI berupa 12 ton beras, 5.000 pieces hazmat, 20 tenda darurat, vaksinasi, hingga oksigen dengan nilai total mencapai Rp1 miliar lebih.

"Bantuan ini bakal disebar kepada warga terdampak COVID-19, khususnya yang tengah menjalani isolasi mandiri, termasuk warga tidak mampu dan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam melawan pandemi COVID-19," kata Dito.



Lebih lanjut, Dito menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Eigerindo MPI yang intens memberikan berbagai bantuan sejak pandemi COVID-19 melanda Tanah Air, termasuk Jabar.

"Tidak hanya mendonasikan bantuan, Eiger juga sering kali turun langsung bersama kami dalam operasi kemanusiaan, seperti kebencanaan maupun distribusi bantuan APD (alat pelindung diri) ke rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang tersebar di 27 kabupaten/kota di Jabar," tutur Dito.

Dia berharap, apa yang telah dilakukan Eigerindo MPI dapat menginspirasi perusahaan lainnya di Jabar untuk turut aktif membantu masyarakat dan pemerintah dalam mengatasi dampak pandemi COVID-19.



Deputy CEO PT Eigerindo MPI, Christian Hartanto Sarsono mengakui, pihaknya terus berupaya berperan serta membantu penanganan COVID-19 sejak pandemi melanda Tanah Air, khususnya Jabar. "Bantuan-bantuan yang diberikan ini merujuk pada tema besar dimana kami harus bisa mengambil perasan dalam konteks kemanusiaan dan sosial," ujar Christian.

Oleh karenanya, lanjut Christian, tidak menutup kemungkinan pihaknya juga dapat berkontribusi di wilayah lainnya di Tanah Air dalam upaya penanganan COVID-19. Terlebih, kata dia, pihaknya hingga saat ini memiliki sekitar 200 outlet yang tersebar di Indonesia.

"Bagaimana Eiger mengambil peran bersama-sama menghadapi krisis di Jabar. Ini start pertama untuk memulai, tidak menutup kemungkinan akan bisa berkembang ke daerah-daerah lain," katanya.