Jombang Gempar, Puluhan Jenazah Telantar di RS, Antri untuk Ditangani
loading...
A
A
A
JOMBANG - Warga di Kabupaten Jombang , Jawa Timur ( Jatim ) digemparkan dengan viralnya video puluhan jenazah yang berderet-deret dan antri menunggu penanganan di RSUD Jombang.
Banyaknya jumlah warga yang meninggal dunia setiap harinya diduga membuat petugas penanganan jenazah di RSUD Jombang kewalahan.
Dalam video amatir yang beredar, puluhan jenazah yang tampak berderet antri di RSUD Jombang, tak hanya di depan kamar jenazah antrean jenazah tersebut juga mengular hingga ke lorong-lorong rumah sakit. Hal ini terjadi karena di dalam kamar jenazah sendiri kondisinya masih penuh.
Direktur RSUD Jombang menolak dikonfirmasi mengenai hal ini. Namun melalui sambungan telephone, dr Puji Umbaran, Direktur RSUD Jombang mengakui bahwa antrian jenazah tersebut benar terjadi di rumah sakit yang dipimpinnya.
Penyebab kematian mereka menurut dr. Puji beragam, ada yang karena COVID-19 ada yang suspek dan berbagai penyakit lainnya. Kondisi antrian jenazah yang sangat lama ini tentu saja membuat para keluarga jenazah geram.
Sejak malam hingga siang hari, keluarga pasien harus menunggu dan tampak terlantar di tepi-tepi jalan. Mereka menunggu jenazah keluarganya yang meninggal dunia yang masih antri untuk ditangani petugas. “Sejak malam kami sudah menunggu sampai siang hari,” ujar salah seorang keluarga jenazah, Heru Suwito Utomo.
Untuk menangani puluhan jenazah tersebut, sejumlah peti jenazah juga tampak ditumpuk di halaman kamar jenazah.
Kepala BPBD Jombang, Abdul Wahab juga mengakui adanya antrian jenazah yang terjadi di RSUD Jombang. Menurut Wahab, BPBD telah menurunkan timnya untuk membantu petugas di RSUD dalam menangani jenazah yang meninggal dunia tersebut agar penanganannya lebih cepat.
“Dalam sehari jumlah warga yang meninggal dunia memang cukup banyak rata-rata mencapai 25 orang perharinya,” katanya.
Wahab meminta masyarakat tidak menyalahkan rumah sakit karena rumah sakit sudah melakukan upaya maksimal untuk menangani jenazah-jenazah tersebut. “Jangan menyalahkan rumah sakit, karena pihak rumah sakit telah berupaya maksimal,” tandasnya.
Banyaknya jumlah warga yang meninggal dunia setiap harinya diduga membuat petugas penanganan jenazah di RSUD Jombang kewalahan.
Dalam video amatir yang beredar, puluhan jenazah yang tampak berderet antri di RSUD Jombang, tak hanya di depan kamar jenazah antrean jenazah tersebut juga mengular hingga ke lorong-lorong rumah sakit. Hal ini terjadi karena di dalam kamar jenazah sendiri kondisinya masih penuh.
Direktur RSUD Jombang menolak dikonfirmasi mengenai hal ini. Namun melalui sambungan telephone, dr Puji Umbaran, Direktur RSUD Jombang mengakui bahwa antrian jenazah tersebut benar terjadi di rumah sakit yang dipimpinnya.
Penyebab kematian mereka menurut dr. Puji beragam, ada yang karena COVID-19 ada yang suspek dan berbagai penyakit lainnya. Kondisi antrian jenazah yang sangat lama ini tentu saja membuat para keluarga jenazah geram.
Sejak malam hingga siang hari, keluarga pasien harus menunggu dan tampak terlantar di tepi-tepi jalan. Mereka menunggu jenazah keluarganya yang meninggal dunia yang masih antri untuk ditangani petugas. “Sejak malam kami sudah menunggu sampai siang hari,” ujar salah seorang keluarga jenazah, Heru Suwito Utomo.
Untuk menangani puluhan jenazah tersebut, sejumlah peti jenazah juga tampak ditumpuk di halaman kamar jenazah.
Kepala BPBD Jombang, Abdul Wahab juga mengakui adanya antrian jenazah yang terjadi di RSUD Jombang. Menurut Wahab, BPBD telah menurunkan timnya untuk membantu petugas di RSUD dalam menangani jenazah yang meninggal dunia tersebut agar penanganannya lebih cepat.
“Dalam sehari jumlah warga yang meninggal dunia memang cukup banyak rata-rata mencapai 25 orang perharinya,” katanya.
Wahab meminta masyarakat tidak menyalahkan rumah sakit karena rumah sakit sudah melakukan upaya maksimal untuk menangani jenazah-jenazah tersebut. “Jangan menyalahkan rumah sakit, karena pihak rumah sakit telah berupaya maksimal,” tandasnya.
(nic)