Oknum Petugas Beritahu Jalur Tikus, Siap-siap Dapat Sanksi Tegas
loading...

Keberadaan pos penyekatan selama PPKM Darurat membuat para pengendara memutar otak. Salah satunya dengan memanfaatkan jalur tikus agar dapat lolos dari pos penyekatan. Foto/Antara/Indrianto Eko Suwarso
A
A
A
JAKARTA - Keberadaan pos penyekatan selama PPKM Darurat membuat para pengendara memutar otak. Salah satunya dengan memanfaatkan jalur tikus agar dapat lolos dari pos penyekatan .
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah petugas memberitahu keberadaan jalur tikus kepada para pengendara. Oleh sebab itu, dia berjanji untuk menindak tegas oknum petugas yang memberitahu jalur tikus tersebut.
"Anggota yang memberitahu jalur alternatif itu akan dikenakan sanksi tegas. Secara internal tidak boleh maka akan ditindak," ujarnya di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (7/7/2021). (Baca juga; Anies Ngamuk Segel Kantor Pelanggar PPKM Darurat, Simak Aturan WFO & WFH Karyawan! )
Dia menegaskan, keberadaan pos penyekatan bertujuan untuk meminimalisir mobilitas warga. Sebagaimana diketahui, saat ini situasi Jakarta berada dalam zona darurat akibat lonjakan kasus COVID-19.
"Pak Wali Kota Jakarta Timur mengimbau para Camat, Lurah, Ketua RT/RW untuk melakukan penyekatan di jalur alternatif yang bisa dilalui pengendara," katanya. (Baca juga; Bima Arya: PPKM Darurat Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Sehari-hari )
Dalam mengatasi persoalan jalur alternatif, lanjut dia, dibutuhkan peran warga sekitar untuk tidak memberitahukan jalaur tikus yang dikhawatirkan malah membuat lonjakan kasus COVID-19 baru di permukiman warga.
"Kerja sama sangat dibutuhkan antara petugas dan warga. Kalau hanya mengandalkan personel, maka jumlah personel tidak memadai," tuturnya.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan mengatakan, pihaknya menemukan sejumlah petugas memberitahu keberadaan jalur tikus kepada para pengendara. Oleh sebab itu, dia berjanji untuk menindak tegas oknum petugas yang memberitahu jalur tikus tersebut.
"Anggota yang memberitahu jalur alternatif itu akan dikenakan sanksi tegas. Secara internal tidak boleh maka akan ditindak," ujarnya di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (7/7/2021). (Baca juga; Anies Ngamuk Segel Kantor Pelanggar PPKM Darurat, Simak Aturan WFO & WFH Karyawan! )
Dia menegaskan, keberadaan pos penyekatan bertujuan untuk meminimalisir mobilitas warga. Sebagaimana diketahui, saat ini situasi Jakarta berada dalam zona darurat akibat lonjakan kasus COVID-19.
"Pak Wali Kota Jakarta Timur mengimbau para Camat, Lurah, Ketua RT/RW untuk melakukan penyekatan di jalur alternatif yang bisa dilalui pengendara," katanya. (Baca juga; Bima Arya: PPKM Darurat Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Sehari-hari )
Dalam mengatasi persoalan jalur alternatif, lanjut dia, dibutuhkan peran warga sekitar untuk tidak memberitahukan jalaur tikus yang dikhawatirkan malah membuat lonjakan kasus COVID-19 baru di permukiman warga.
"Kerja sama sangat dibutuhkan antara petugas dan warga. Kalau hanya mengandalkan personel, maka jumlah personel tidak memadai," tuturnya.
(wib)