Upah Pembersihan Kapal Naik, Picu Penurunan Daya Beli Nelayan di Jawa Timur
loading...
A
A
A
SURABAYA - Daya beli nelayan di Jawa Timur (Jatim) selama Juni 2021 mengalami penurunan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan, angka Nilai Tukar Nelayan (NTN) Jatim Juni 2021 turun 0,02%. Dari 101,24 di bulan Mei 2021 menjadi 101,22 di bulan Juni 2021.
Penurunan ini akibat indeks harga yang diterima nelayan turun 0,09%, lebih rendah dari indeks harga yang dibayar nelayan yang turun 0,07%. "Perkembangan NTN bulan Juni 2021 terhadap bulan Desember 2020 (tahun kalender) naik sebesar 5,16 persen.
Adapun perkembangan NTN bulan Juni 2021 terhadap bulan Juni 2020 (year-on-year) naik sebesar 6,07%," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah Positif Terpapar COVID-19
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan layang, rajungan, ikan kembung, ikan cakalang, kepiting laut, ikan kuniran, ikan tenggiri, ikan tambakan, ikan selar, dan ikan nila.
Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan teri, cumi-cumi, lobster, ikan kakap, udang laut, ikan belanak, ikan gulamah, ikan pari, dan ikan putih.
Diketahui, Indeks harga yang dibayar nelayan pada bulan Juni 2021 dibanding bulan Mei 2021 turun 0,07%. Dari 108,16 menjadi 108,08. Penurunan ini akibat turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,50%.
Baca juga: Kasus COVID-19 Kian Melonjak, 20 Kabupaten/Kota di Jawa Timur Kini Zona Merah
Indeks harga yang dibayar nelayan bulan Juni 2021 terhadap Desember 2020 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen. Adapun Indeks harga yang dibayar nelayan bulan Juni 2021 terhadap Juni 2020 (year-on-year) naik 1,30%.
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah upah penangkapan, rokok kretek filter, telur ayam ras, kacang panjang, sewa kapal motor, upah sortir, oli/pelumas, rokok kretek, minyak goreng, dan upah membersihkan kapal.
Di sisi lain, sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, ketimun, semangka, bawang merah, daging sapi, tomat sayur, bayam, dan ikan bandeng.
Penurunan ini akibat indeks harga yang diterima nelayan turun 0,09%, lebih rendah dari indeks harga yang dibayar nelayan yang turun 0,07%. "Perkembangan NTN bulan Juni 2021 terhadap bulan Desember 2020 (tahun kalender) naik sebesar 5,16 persen.
Adapun perkembangan NTN bulan Juni 2021 terhadap bulan Juni 2020 (year-on-year) naik sebesar 6,07%," kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Rabu (7/7/2021).
Baca juga: Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah Positif Terpapar COVID-19
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan layang, rajungan, ikan kembung, ikan cakalang, kepiting laut, ikan kuniran, ikan tenggiri, ikan tambakan, ikan selar, dan ikan nila.
Sedangkan komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima nelayan adalah ikan tongkol, ikan teri, cumi-cumi, lobster, ikan kakap, udang laut, ikan belanak, ikan gulamah, ikan pari, dan ikan putih.
Diketahui, Indeks harga yang dibayar nelayan pada bulan Juni 2021 dibanding bulan Mei 2021 turun 0,07%. Dari 108,16 menjadi 108,08. Penurunan ini akibat turunnya Indeks Konsumsi Rumah Tangga sebesar 0,50%.
Baca juga: Kasus COVID-19 Kian Melonjak, 20 Kabupaten/Kota di Jawa Timur Kini Zona Merah
Indeks harga yang dibayar nelayan bulan Juni 2021 terhadap Desember 2020 (tahun kalender) mengalami kenaikan sebesar 0,54 persen. Adapun Indeks harga yang dibayar nelayan bulan Juni 2021 terhadap Juni 2020 (year-on-year) naik 1,30%.
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah upah penangkapan, rokok kretek filter, telur ayam ras, kacang panjang, sewa kapal motor, upah sortir, oli/pelumas, rokok kretek, minyak goreng, dan upah membersihkan kapal.
Di sisi lain, sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar nelayan adalah daging ayam ras, cabai merah, cabai rawit, ketimun, semangka, bawang merah, daging sapi, tomat sayur, bayam, dan ikan bandeng.
(msd)