Asal usul Ikan Tuing-tuing di Mandar dan Pancing Emas di Tenggorokan Putri Raja

Senin, 05 Juli 2021 - 05:05 WIB
loading...
A A A
Tekad sang putri sepertinya sudah bulat, semua bujukan untuk tetap tinggal di Kerajaan ditolaknya. Sang Raja akhirnya pasrah merelakan putra putrinya meninggalkan kerajaan mencari Pancing Emas tersebut. Bahkan tanpa pengawalan karena terikat hukum adat. Maka berangkatlah kedua kakak beradik itu.

Di perjalanan, Putra Raja membujuk sang adik untuk menunggunya di sebuah gubuk yang akan dibuat Putra Raja. Ia tak tega sang adik ikut menanggung kesalahannya dan melakukan perjalanan yang sangat berat. Kendati sempat menolak, akhirnya sang adik menuruti keinginan Putra Raja untuk tinggal di gubuk.

Perjalanan pun dimulai seorang diri oleh sang Putra Raja. Sepanjang pantai Mandar sudah disusurinya sampai benar-benar kehabisan tenaga. Namun Pancing Emas yang dicarinya tak kunjung ditemukan. Putra Raja lalu berhenti di bawah pohon rindang yang tumbuh di pinggir pantai. Kelelahan dan dinginnya angin pantai tak sadar membuatnya tertidur lelap.



Di dalam tidurnya Putra Raja itu bermimpi melihat kerajaan di dasar laut yang sangat gemerlap karena terbuat dari emas dan bertatahkan berlian. Putra Raja lalu tersentak bangun karena mimpinya itu. Putra Raja lalu melanjutkan perjalanannya walaupun hari telah larut malam. Ketika melihat ke lautan, ia tiba-tiba melihat sebuah cahaya yang sangat terang. Putra Raja kemudian memberanikan diri untuk berenang ke dasar laut mengikuti cahaya tersebut.

Betapa terkejutnya Putra Raja setelah tiba di dasar laut. Di sana berdiri sebuah Istana yang sangat megah. Pintu istana berukirkan emas dan bertakhtakan berlian. Tampak beberapa pengawal berjaga di depannya. Putra Raja memberanikan diri mendekati istana dan bertanya soal kerajaan tersebut. Ternyata, nama kerajaan itu adalah Kerajaan Naungsasi.

Ketika berada di dekat pintu gerbang istana, sayup-sayup terdengar suara perempuan yang merintih kesakitan. Putra Raja pun bertanya kepada penjaga istana ihwal suara itu. “Itu Putri Dasar Laut yang sedang sakit,” ujar pengawal. Putra Raja kembali teringat pada mimpinya yang persis dengan kejadian yang dialami saat itu.

Menurut si pengawal, sudah banyak tabib yang mengobati, tetapi sang putri belum juga sembuh. “Apakah Tuan tahu tabib hebat yang bisa menyembuhkan putri raja kami?” tanya penjaga yang lainnya. Lantaran penasaran, Putra Raja pun menawarkan diri. “Saya bukan tabib, Tuan. Akan tetapi, saya ingin mencoba mengobati penyakit Putri Dasar Laut itu,” ucapnya.

Penjaga istana itu tampak terkejut. Ia bergegas masuk ke dalam istana dan mengabarkannya kepada sang raja Kerajaan Naungsasi. “Raja mengizinkan Tuan untuk masuk ke dalam istana,” kata penjaga setelah melapor ke raja.

Putra Raja akhirnya bertemu dengan Raja Kerajaan Naungsasi. Sang Raja rupanya sudah pasrah kepada siapapun yang berniat baik menyembuhkan putrinya. Putra Raja lalu meneliti tubuh sang putri untuk mencari sumber penyakitnya. Rupanya, di bagian leher tampak sesuatu yang bersinar. Maka Putra Raja lantas berusaha membuka mulut sang putri. Tak disangka, benda yang bersinar itu adalah Pancing Emas yang selama ini dicarinya. Pancing emas itu bersarang di tenggorokan sang putri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.1018 seconds (0.1#10.140)