Pemkot Upayakan Biaya Gratis di Sekolah Swasta Bagi yang Tak Terakomodir PPDB

Selasa, 29 Juni 2021 - 07:56 WIB
loading...
Pemkot Upayakan Biaya...
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tengah mempertimbangkan untuk memberikan keringanan terhadap puluhan ribu siswa yang berpotensi tak lulus PPDB. Foto: Ilustrasi
A A A
MAKASSAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tengah mempertimbangkan untuk memberikan keringanan terhadap puluhan ribu siswa yang berpotensi tak lulus Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ) jenjang SD dan SMP Negeri Kota Makassar.

Salah satu upaya tersebut adalah adanya biaya gratis di sekolah swasta yang ada di Kota Makassar. Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar tengah memediasi beberapa sekolah untuk memastikan kuota tersedia.

"Kami sudah berkordinasi dengan pihak swasta, sudah ada kurang lebih 150 skolah swasta yang siap menampung, bahkan komitmen untuk gratis, ada daftar-daftarnya," terang Plt Kepala Disdik Kota Makaasar, Nielma Palamba.

Adapun bagi sekolah yang tidak menggratiskan, Disdik mengupayakan agar sekolah-sekolah tersebut memberikan keringanan iuran.

"Ada beberapa sekolah swasta yang sudah punya komitmen untuk meringankan, ada juga gratis saya lihat, misal, ada Rp100 ribu per orang per bulan, ada yang Rp150 ribu," ujarnya.



Nielma mengakui masih banyak siswa yang tak bisa tertampung di negeri lantaran timpangnya jumlah SD dan SMP di Kota Makassar.

Terlebih, kata Nielma tahun ini persaingannya cukup ketat, karena rombongan belajar (rombel) telah diminta untuk tidak melebihi jumlah yang ditentukan.

"Untuk orang tua tidak usah kecewa, karena sekarang swasta atau negeri juga hampir sama. Lagian ini pandemi dibatasi juga dalam satu kelas. ini juga masalah, rasio siswa dengan guru. Jadi hanya 50% yang boleh masuk kelas," pungkasnya.

Wali Kota Makassar , Ramdhan 'Danny' Pomanto mengaku penerapan PPDB sudah cukup baik dibanding tahun lalu. Kendati sejumlah persoalan masih sama.



Danny mengatakan kelemahan sistem tahun ini terletak pada operatornya, dimana sejumlah kesalahan data ditengarai akibat buruknya penginputan.

"Artinya kelemahan sistem ini ada pada operator, maka dengan itu tahun depan kita harus perbaiki. Operator itu harus dididik memang untuk menginput ini. Ketidaksempurnaan yang kedua adalah pada data NIK-nya yang kadang-kadang mereka pindah di bawah enam bulan tidak melapor, di situ kekacauannya," terang Danny.

Sementara terkait siswa yang tak tertampung, Danny meminta Disdik untuk segera mengumumkan sekolah-sekolah gratis tersebut agar orang tua siswa dapat secepatnya mendaftarkan anaknya begitu PPDB ditutup.

"Saya suruh mereka umumkan karena ini kan saya bilang semua harus sekolah maka carikan jalan semua harus sekolah," tandas Danny.

(agn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1679 seconds (0.1#10.140)