Perpres Rebana Terbit, Ridwan Kamil: Jabar Akselerasi 81 Proyek Rp234 Triliun

Senin, 28 Juni 2021 - 22:14 WIB
loading...
Perpres Rebana Terbit,...
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat telekonferensi Pelepasan Tim Jelajah Metropolitan Rebana II di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (28/6/2021). Foto: Istimewa
A A A
BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan, pengembangan kawasan Metropolitan Rebana segera mengantongi peraturan presiden ( perpres ).

Dengan hadirnya perpres tersebut, pemerintah pusat mendukung penuh pengembangan Metropolitan Rebana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan investasi di Pulau Jawa, khususnya Provinsi Jabar.

“Kami akan diberikan perpres pengembangan wilayah Metropolitan Rebana oleh Presiden Jokowi. Ini merupakan dasar hukum bahwa APBN akan all out untuk membantu," ujar Ridwan Kamil saat telekonferensi Pelepasan Tim Jelajah Metropolitan Rebana II di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (28/6/2021).



Menurut Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu, Perpres Metropolitan Rebana menyusul Perpres Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido di Kabupaten Sukabumi, sehingga pembangunan antara utara dan selatan Jabar bakal seimbang.

“Nantinya akan digabung dengan Perpres Jabar selatan. Kalau wilayah Rebana sebagai lompatan, sedangkan Jabar selatan adalah kesetaraan," imbuhnya.

Adapun urgensi yang dihadirkan pada pembentukan kawasan Metropolitan Rebana, lanjut Kang Emil, yakni meningkatkan daya saing yang akan berdampak pada pertumbuhan investasi dan pertumbuhan ekonomi nasional. Kemudian, mendukung instrumen percepatan pembangunan ekonomi, khususnya di Pulau Jawa, terutama Jabar.

“Di kawasan Rebana, berdasarkan rekapitulasi program prioritas, terdapat total 81 proyek prioritas dengan nilai Rp234,59 triliun dengan pembiayaan terdiri dari APBN, APBD, swasta BUMN/BUMD," paparnya.



Lebih lanjut Kang Emil mengatakan, saat ini telah disiapkan 13 kawasan yang diperuntukkan area perindustrian, antara lain Cipali Subang barat, Cipali Subang timur, Cipali Indramayu, Buton, Kertajati, Jatiwangi, Cirebon, Krangkeng, Tukdana, Balongan, Losarang, Patrol dan Patimban.

“Nah itulah singkatnya. Mungkin suatu hari nanti lapangan pekerjaan akan hadir di kawasan Metropolitan Rebana dengan sebuah wilayah yang canggih, semuanya hi-tech. Itulah warisan saya bagian Jabar utara. Untuk itu, kepada kepala daerah jangan berpikir sektoral tapi juga berpikir integrasi," beber Kang Emil.



Menurut dia, Metropolitan Rebana diproyeksikan mendongkrak perekonomian hingga 7,16%, membuka peluang 4,39 juta lapangan pekerjaan, dan meningkatkan investasi hingga 7,77%.

"Saya berharap, dengan dilepasnya tim jelajah Metropolitan Rebana II akan semakin memudahkan masyarakat mencari informasi seputar pengembangan kawasan ini serta ikut mempromosikan dan mensosialisasikan peluang investasi di rebana metropolitan," ujarnya.

Kang Emil menambahkan, ke depan, Metropolitan Rebana akan diintegrasikan oleh sebuah sistem karena Metropolitan Rebana menghubungkan tiga titik penting, yakni Kertajati, Patimban, dan Cirebon.

"Maka dari itu kami tidak mau membangun kawasan industri seperti di Bekasi dan Karawang. Membangun ekonomi tapi tidak membangun peradaban. Sehingga, akhirnya pekerja pabrik jauh dari tempat tinggal dan terjadilah kesenjangan sosial," jelasnya.

"Makanya, sebagai arsitek dan urban planner, Rebana akan hadir dengan konsep life, work, play, dan harus ada mal, alun-alun. Pabrik-pabrik sebagai pelengkapnya. Nah inilah konsep yang sedang kami jaga," katanya.
(nic)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2559 seconds (0.1#10.140)