3 Jam Hujan, 6 Desa di Blitar Kebanjiran dan Rusak Ratusan Hektare Sawah

Jum'at, 25 Juni 2021 - 20:19 WIB
loading...
3 Jam Hujan, 6 Desa di Blitar Kebanjiran dan Rusak Ratusan Hektare Sawah
Tampak banjir yang melanda enam desa di wilayah Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Foto/SINDOnews/Solichan Arif
A A A
BLITAR - Guyuran hujan deras yang berlangsung hanya tiga jam Kamis (24/6) malam, mengakibatkan banjir di enam desa wilayah Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar. Hingga Jumat siang (25/6/2021), air masih menggenangi jalan dan sebagian rumah warga.

Baca juga: Rawan Banjir, Peta Rawan Bencana Bertebaran di Kawasan Semburan Lumpur Lapindo

"Ini yang pertama kalinya seperti ini," tutur Imam, warga Desa/Kecamatan Wonodadi kepada Sindonews.com Jumat (25/6/2021).

Baca juga: COVID-19 Makin Menggila, Wisata Cagar Budaya di Mojokerto Ditutup

Air meluap mulai Kamis (24/6/2021) malam sekitar pukul 23.00 Wib. Di sebagian Desa Wonodadi, Desa Tawangrejo, Desa Rejosari, Desa Pikatan, Desa Kolomayan, dan Desa Kunir, air membanjiri jalan-jalan. Ketinggian air sampai sepaha orang dewasa. Air juga masuk sebagian rumah warga serta merendam ratusan hektar area persawahan.

Di Dusun Bendolowo, Desa Tawangrejo sebanyak 10 kepala keluarga sampai mengungsi ke masjid. "Air masuk rumah sampai selutut," terang Imam. Banjir berasal dari luapan sungai. Sungai yang bercabang-cabang mulai dari Desa Kunir, Desa Kolomayan, Desa Pikatan, Desa Wonodadi, Desa Tawangrejo dan Desa Rejosari tidak mampu menampung air hujan.

Air pun meluap. Di Desa Wonodadi, kata Imam tekanan air sampai menjebol tangkis sungai. Akibatnya luapan air ke jalan dan rumah warga berlangsung lebih cepat. Kondisi diperparah dengan mampetnya gorong gorong jalan. "Kemungkinan terjadi pendangkalan. Sebab sungai terakhir dikeruk sekitar 20 tahun lalu," kata Imam.

Camat Wonodadi Tunggul Adi Wibowo mengatakan banjir yang melanda sebagian wilayah Kecamatan Wonodadi disebabkan curah hujan tinggi. Kendati demikian, dalam musibah ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. "Saat ini tengah dilakukan inventarisir data yang terdampak," ujar Tunggul.

Dari pendataan sementara, 472 hektare area persawahan tenggelam. Luas lahan petani yang terdampak tersebut tersebar di enam desa. Air merendam tanaman palawija, seperti jagung, kacang, termasuk semangka, bawang merah dan cabai. Banyak tanaman yang baru ditanam. Namun yang seminggu lagi memasuki musim panen juga tidak sedikit.

Estimasi total kerugian material, kata Tunggul masih dihitung. "Yang terdampak seluas 472 hektar dan dipastikan rusak," terang Tunggul. Untuk mengantisipasi banjir susulan, tenda darurat didirikan di Kantor Kecamatan Wonodadi. Bersama petugas gabungan, pihak kecamatan juga tengah menyiapkan dapur umum.

Menurut Tunggul, pihaknya juga meminta seluruh kepala desa, yakni terutama desa yang terdampak banjir untuk mendirikan posko kedaruratan di desa masing masing. Hal itu mengingat potensi hujan deras masih terjadi. Dari pantauan di lapangan, hingga Jumat sore ini (25/6/2021) air sudah surut. Namun masih menggenangi jalan sekaligus merendam sebagian rumah warga.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1586 seconds (0.1#10.140)