Dua Legislator DPRD Sulsel Bersitegang saat Rapat Paripurna Intern

Rabu, 23 Juni 2021 - 15:05 WIB
loading...
Dua Legislator DPRD Sulsel Bersitegang saat Rapat Paripurna Intern
Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif dan legislator Fraksi Golkar Arfandy Idris sempat bersitegang saat usai rapat paripurna intern. Foto: Sindonews/Muhaimin Sunusi
A A A
MAKASSAR - Dua anggota DPRD Sulsel bersitegang saat Rapat Paripurna intern yang dilaksanakan di lantai 9 Gedung Tower DPRD Sulsel, Rabu, (23/06/2021).

Kedua legislator tersebut yakni Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif dan legislator Fraksi Golkar, Arfandy Idris, penyebabnya yakni silang pendapat agenda rapat paripurna intern yang digelar tersebut.



Sedianya agenda ini membahas terkait dua rancangan perda (Ranperda). Yakni Ranperda bantuan hukum bagi orang miskin, dan Ranperda kode etik tata cara badan kehormatan. Hanya saja, Syaharuddin Alrif berniat menyisipkan kegiatan peluncuran aplikasi E-Aspirasi. Peluncuran ini dilakukan sebelum rapat paripurna intern ditutup.

Saat akan diluncurkan, Arfandy Idris buka suara. Dia tak setuju jika peluncuran E-Aspirasi diluncurkan, padahal rapat paripurna belum ditutup.

"Ini apa ini? Ini (peluncuran E-Aspirasi) kan tidak masuk dalam agenda. Tutup itu, tutup!," kata Arfandy dengan nada meninggi.

Suasana rapat langsung hening. Legislator Fraksi Demokrat, Selle KS Dalle ikut memberikan komentar. Dia setuju pandangan dari Arfandy Idris.

"Saya rasa ada baiknya jika rapat ini ditutup dulu. Karena ini kan persoalan kode etik. Tak ada salahnya (rapat) ditutup dulu, lalu meminta anggota dewan untuk tidak meninggalkan ruangan ini. Saya rasa itu," sebut Selle.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan , Dan Pongtasik memiliki pandangan lain. Dia tak masalah jika peluncuran E-Aspirasi dilakukan sebelum penutupan rapat paripurna intern.

"Karena memang pimpinan (Syahar) sudah menyampaikannya lebih awal saat rapat baru dimulai," beber Dan.



Syahar menyahut. "Iya, saya setuju," ucap Syahar.

Arfandy kembali menyalakan micnya. Dia terus menolak jika peluncuran E-Aspirasi dilakukan saat rapat paripurna intern belum ditutup.

"Ini tidak menjadi bagian dari agenda. Kenapa berat sekali (rapat) ini tutup dulu. Program apa ini? Ini kan bukan forumnya," lanjut Arfandy.

"Kita harus tahu apa agenda paripurna kita. Agenda ini (peluncuran) tak ada dalam surat yang diterima. Mana sekwan?," sambung Arfandy.

Syahar tetap meminta operator melanjutkan peluncuruan aplikasi E-Aspirasi ini. Peluncuran pun tetap dilaksanakan meski dalam suasana tegang.



"Ini (aplikasi) kan untuk kebaikan kita bersama. Sudah saya bacakan dari tadi (sebelum rapat, bahwa dirangkaikan dengan peluncuran). Aplikasi E-Aspirasi ini dari Kasubag dan sudah lama. Dan ini harus disosialisasikan baik untuk kelompok dan organisasi," beber Syahar, lalu menutup rapat intern.

Ketegangan antara wakil rakyat nyatanya tak sampai di situ. Usai menutup rapat intern, Syahar lalu menegur Arfandy.

"Tidak bagus begitu bos. Ada tempatnya (kalau mau berdebat). Saya hargaiki sebagai senior," sambil menunjuk ke arah Arfandy dan memukul meja.

"Tidak. Ini kan ada kode etik yang kita bahas," timpal Arfandy sembari berjalan menuju Syahar.

"Tak ada yang saya takuti di sini," tegas Syahar dengan suara meninggi.

Anggota Fraksi Demokrat , Andi Januar Jaury bersama anggota fraksi PKB Fauzi Andi Wawo mencoba menenangkan Syahar. Arfandy juga mendekati Syahar dan coba merangkulnya. Syahar kemudian meninggalkan ruangan dan pergi.
(agn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5351 seconds (0.1#10.140)