Varian COVID-19 Asal India Menyebar di Jatim, Kadinkes Jatim: Disiplin Prokes!
loading...
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana. Foto/SINDOnews/Ashadi Iksan
A
A
A
GRESIK - Varian baru COVID-19 yang berasal dari India, atau varian B16172 Delta, telah menyebar di Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Sampang. Hal ini juga ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana.
Herlin mengatakan, varian B16172 Delta tersebar dari transmisi lokal bukan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI). "Varian baru ini penyebarannya lebih cepat ketimbang varian Wuhan sebelumnya," ujarnya, saat hadir dalam acara vaksinasi pencanangan introduksi imunisasi PVC di Pendopo Alun-alun Gresik.
Dijelaskannya, kalau varian Wuhan tidak seagresif virus India. Sehingga saat ini bisa menyebar lebih cepat, dan angka positif COVID-19 juga menjadi lebih cepat naik, karena penularannya cukup cepat.
Kendati demikian, Herlin belum bisa menunjukan berapa jumlah pasien yang sudah terjangkit COVID-19 . Untuk itu dia meminta kepada semua pihak agar sadar mematuhi protokol kesehatan.
Sedangkan kondisi rumah sakit di Jatim sendiri, tingkat keterisian atau Bed Occupancy Ratio (BOR) pada ruang Intensive Care Unit (ICU) sudah sangat tinggi, dengan menunjukkan angka 73 persen.
"Kami masih terus memantau sampai seberapa tinggi penambahan jumlah kasus COVID-19 . Sebab, teorinya jika BOR sudah di atas 60%, maka harus menambahi 30% tempat tidur, dan jika di atas 80%, harus menambah 40% tempat tidur dan rumah sakit lapangan," katanya.
Herlin mengatakan, varian B16172 Delta tersebar dari transmisi lokal bukan dari Pekerja Migran Indonesia (PMI). "Varian baru ini penyebarannya lebih cepat ketimbang varian Wuhan sebelumnya," ujarnya, saat hadir dalam acara vaksinasi pencanangan introduksi imunisasi PVC di Pendopo Alun-alun Gresik.
Dijelaskannya, kalau varian Wuhan tidak seagresif virus India. Sehingga saat ini bisa menyebar lebih cepat, dan angka positif COVID-19 juga menjadi lebih cepat naik, karena penularannya cukup cepat.
Kendati demikian, Herlin belum bisa menunjukan berapa jumlah pasien yang sudah terjangkit COVID-19 . Untuk itu dia meminta kepada semua pihak agar sadar mematuhi protokol kesehatan.
Sedangkan kondisi rumah sakit di Jatim sendiri, tingkat keterisian atau Bed Occupancy Ratio (BOR) pada ruang Intensive Care Unit (ICU) sudah sangat tinggi, dengan menunjukkan angka 73 persen.
"Kami masih terus memantau sampai seberapa tinggi penambahan jumlah kasus COVID-19 . Sebab, teorinya jika BOR sudah di atas 60%, maka harus menambahi 30% tempat tidur, dan jika di atas 80%, harus menambah 40% tempat tidur dan rumah sakit lapangan," katanya.
(eyt)
Explore More