COVID-19 di Semarang Menggila, Pasokan Oksigen Dikabarkan Menipis

Senin, 21 Juni 2021 - 18:48 WIB
loading...
COVID-19 di Semarang Menggila, Pasokan Oksigen Dikabarkan Menipis
Kasus COVID-19 di Kota Semarang, terus melonjak. Jumlah pasien positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit dan tempat isolasi hingga hari ini tembus angka 2.140 orang. Foto/iNews TV/Kristadi
A A A
SEMARANG - Informasi di media sosial terkait menipisnya persediaan oksigen di Jawa Tengah, seiring dengan meningkatnya kasus COVID-19 di Kota Semarang, dipastikan tidak benar. Persediaan oksigen di Jawa Tengah, dipastikan masih aman.



Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengambil langkah cepat terkait pasokan oksigen . Saat rapat dengan sejumlah Bupati dan Wali Kota di Jawa Tengah, secara virtual, Ganjar mendapat laporan dari sejumlah rumah sakit yang sempat khawatir terkait pasokan oksigen.



Saat itu juga, Ganjar meminta Pj Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo menelepon perusahaan oksigen dan suplier oksigen di Jateng, untuk ikut rapat bersama. Perusahaan oksigen yang kemudian ikut bergabung dalam rapat adalah PT Samator.



Sementara suplier oksigen yang diajak rapat adalah dari Langgeng Gas. Kepada keduanya, Ganjar meminta kepastian bahwa persoalan persediaan oksigen untuk rumah sakit rujukan di Jateng aman.

"Kami mengantisipasi adanya cerita-cerita soal oksigen . Saya tadi sudah panggil industri dan suplier, akan kami atur agar regulasinya tertata. Hal ini penting agar isu kemarin (pasokan oksigen menipis) tidak ke mana-mana. Sebenarnya soal isu kekurangan oksigen kemarin itu, sudah saya telepon dan saya bereskan. Tapi karena mungkin teman-teman panik, jadi sudah disebarkan ke mana-mana," katanya.



Padahal lanjut Ganjar, sebenarnya persediaan oksigen di Jawa Tengah masih cukup tertangani. Persediaannya ada dan suplainya cukup. "Tapi tadi sudah diantisipasi, kalau memang agak tinggi permintaannya, akan diambilkan dari Jatim dan Jabar. Itu tidak sulit, tinggal transporternya saja yang tadi harus dibahas. Jadi saya tadi hanya ingin memastikan itu," jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2226 seconds (0.1#10.140)