Pandemi, Hewan Kurban dari Luar Jateng Harus Dipantau Ketat

Jum'at, 18 Juni 2021 - 20:28 WIB
loading...
Pandemi, Hewan Kurban dari Luar Jateng Harus Dipantau Ketat
Para narasumber saat berbicara dalam dialog Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Jiwa Berkurban di Tengah Pandemi di Sukoharjo (18/6/2021). Foto/Ist
A A A
SUKOHARJO - Pemantauan kesehatan hewan kurban (sapi, kerbau, kambing, domba) dari luar Jateng tetap harus terjaga selama masa pandemi guna menangkal penyebaran COVID-19.

Baca juga: Muhammadiyah Tetapkan Idul Adha Jatuh pada Selasa, 20 Juli 2021

Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly A Alkatiri mengatakan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng bersama kabupaten/kota harus lebih memperketat pemantauan pedagang maupun hewan ternak terutama dari luar daerah.

Baca juga: Kritis, Ruang Isolasi ICU COVID-19 di Sleman Tinggal Tersisa 1 Bed

“Pemantauan perlu dilakukan supaya kesehatan hewan kurban tetap terjaga. Mengingat saat ini masih dalam pandemi COVID-19,” kata Quatly dalam dialog Prime Topic MNC Trijaya FM bertema Jiwa Berkurban di Tengah Pandemi di Best Western Premiere Hotel, Sukoharjo , Jumat (18/6/2021).

“Sehingga harus ada penegasan setiap penjual hewan kurban harus menyertakan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang dikeluarkan instansi terkait,” katanya. Terkait masalah jiwa berkurban, kata dia, Idul Adha kali ini bisa menjadi peneguh mengenai arti berkurban itu sendiri. Membantu sesama terutama bagi yang terdampak COVID-19 sangatlah begitu berarti.

“Berkurban itu sesuai tuntutan syariat ada nilai hubungan antara manusia dengan Tuhan dan manusia dengan manusia,” kata Quatly. “Meski hanya beberapa potong daging yang diberikan, akan memiliki nilai berarti. Demikian juga bagi yang menerima akan menjadikan kebahagiaan tersendiri,” ujarnya.

Sementara, Kepala Disnakkeswan Jateng Lalu Muhammad Syafriadi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sosialisasi penggunaan SKKH.

Bahkan beberapa pekan sebelum Idul Adha, bersama tim dokter hewan akan rutin turun mendatangi selter-selter atau penjual hewan guna memeriksa kesehatan hewan kurban. “Stok hewan kurban di Jateng sudah lebih dari cukup. Sehingga tidak perlu mendatangkan dari daerah lain,” kata Lalu.

Dia mengatakan bahwa Provinsi Jateng berperan dalam mendukung kebutuhan nasional akan hewan kurban terutama di wilayah Jabodetabek.

Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Syamsul Hidayat mengatakan, masalah kesehatan hewan merupakan syarat yang mutlak. “Saya minta kesehatan penjual pun perlu dicek dan protokol kesehatan tetap harus dijalankan,” ujarnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1868 seconds (0.1#10.140)