Ridwan Kamil Sebut Jabar Provinsi Paling Rawan di Tengah Darurat COVID-19
loading...
A
A
A
"(Tingkat keterisian rumah sakit) kita sempat 80 persen di Januari 2021, lalu menurun 63 (persen), 50, 40, dan sempat paling rendah 29 persen saat solat Idul Fitri. Tapi, 14 hari setelah yang namanya Idul Fitri mengalami lompatan, sekarang di 60 persen bahkan di beberapa daerah di atas 80 persen," paparnya.
Baca juga: Kapolri-Panglima TNI Optimistis Target 1 Juta Vaksinasi per Hari Tercapai Juli 2021
Dia menilai, PPKM mikro sangat tepat diterapkan jika tidak terdisrupsi kegiatan masyarakat. Oleh karenanya, kata dia, Pemprov Jabar merekomendasikan peniadaan libur panjang Idul Adha 2021 mendatang.
"Kita merekomendasi ke pemerintah pusat agar libur panjang Idul Adha ditiadakan, sehingga keterkendalian PPKM mikro yang sudah teruji bisa kita lanjutkan," katanya.
Kang Emil juga mengakui, pandemi COVID-19 juga telah mendisrupsi sektor ekonomi Jabar. Oleh karenanya, pihaknya juga melakukan kajian-kajian untuk memastikan pemulihan ekonomi bisa dilaksanakan dengan baik.
"Nah, kondisi Jabar hari ini kami memang sama dengan di beberapa tempat, mengalami tekanan di (kapasitas) rumah sakit," imbuhnya.
Dia pun memaparkan strateginya dalam upaya pemulihan ekonomi. Pemprov Jabar, kata Kang Emil, telah menyiapkan tujuh strategi reorientasi ekonomi, agar Jabar bisa tetap survive di tengah pandemi dan berkembang pesat setelah pandemi berakhir.
Pertama, kata Kang Emil, pihaknya sedang menyiapkan Jabar sebagai pusat investasi Asean menyusul adanya bedol desa investasi dari Tiongkok. Kedua, menyiapkan Jabar menjadi provinsi swasembada dan swadaya demi terwujudnya kedaulatan pangan.
"Ketiga, kami akan meningkatkan infrastruktur kesehatan. Nah, infrastruktur kesehatan ini akan menjadi orientasi baru karena kita ternyata masih jauh dari memadai dalam merespons disrupsi kesehatan seperti covid," katanya.
Strategi keempat, lanjut Kang Emil, pihaknya akan fokus mengembangkan revolusi Industri 4.0. Selain itu, mengembangkan ekonomi digital dengan hadirnya digitaliasi di seluruh sektor kehidupan di Jabar sebagai startegi kelimanya.
Baca juga: Kapolri-Panglima TNI Optimistis Target 1 Juta Vaksinasi per Hari Tercapai Juli 2021
Dia menilai, PPKM mikro sangat tepat diterapkan jika tidak terdisrupsi kegiatan masyarakat. Oleh karenanya, kata dia, Pemprov Jabar merekomendasikan peniadaan libur panjang Idul Adha 2021 mendatang.
"Kita merekomendasi ke pemerintah pusat agar libur panjang Idul Adha ditiadakan, sehingga keterkendalian PPKM mikro yang sudah teruji bisa kita lanjutkan," katanya.
Kang Emil juga mengakui, pandemi COVID-19 juga telah mendisrupsi sektor ekonomi Jabar. Oleh karenanya, pihaknya juga melakukan kajian-kajian untuk memastikan pemulihan ekonomi bisa dilaksanakan dengan baik.
"Nah, kondisi Jabar hari ini kami memang sama dengan di beberapa tempat, mengalami tekanan di (kapasitas) rumah sakit," imbuhnya.
Dia pun memaparkan strateginya dalam upaya pemulihan ekonomi. Pemprov Jabar, kata Kang Emil, telah menyiapkan tujuh strategi reorientasi ekonomi, agar Jabar bisa tetap survive di tengah pandemi dan berkembang pesat setelah pandemi berakhir.
Pertama, kata Kang Emil, pihaknya sedang menyiapkan Jabar sebagai pusat investasi Asean menyusul adanya bedol desa investasi dari Tiongkok. Kedua, menyiapkan Jabar menjadi provinsi swasembada dan swadaya demi terwujudnya kedaulatan pangan.
"Ketiga, kami akan meningkatkan infrastruktur kesehatan. Nah, infrastruktur kesehatan ini akan menjadi orientasi baru karena kita ternyata masih jauh dari memadai dalam merespons disrupsi kesehatan seperti covid," katanya.
Strategi keempat, lanjut Kang Emil, pihaknya akan fokus mengembangkan revolusi Industri 4.0. Selain itu, mengembangkan ekonomi digital dengan hadirnya digitaliasi di seluruh sektor kehidupan di Jabar sebagai startegi kelimanya.