42 Titik Drainase di Makassar Telah Dibenahi Sepanjang 2021
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Makassar, membenahi sebanyak 42 titik saluran drainase dan kanal sepanjang tahun 2021 guna mengantisipasi banjir saat musim hujan datang.
Titik-titik tersebut tersebar di 15 lokasi, di antaranya sepanjang Jalan Tamangapa Raya, Jalan Kumala, Jalan Traktor, Jalan Makkio Baji, Jalan Bayam, Jalan Beringin Raya, Jalan Tala Salapang, Perumahan Nusa Tamalatea Indah, Jalan Toddoppuli 6, Jalan Mawang, Jalan Sabutung, Komplek CV Dewi, Komplek BPS dan dua kanal yaitu Kanal Pannampu dan Jongayya.
Plt Kepala Seksi Pengendalian Air dan Drainase DPU Kota Makassar Jumain mengatakan, endapan yang diangkat perharinya dapat mencapai 154 m³, dimana upaya pengerukan telah dilakukan sejak awal tahun.
"Sejauh ini sudah 42 titik dan masih terus dilakukan pengerukan, itu perharinya saja bisa mencapai 154 kubik jika ditotal," ujarnya.
Pihaknya juga mengintenskan pengerukan pada daerah-daerah rawan banjir seperti Kecamatan Biringkanayya dan Tamalanrea. Upaya tersebut diharapkan mampu menekan banjir saat akhir tahun tiba.
"Ini kan tidak semua drainase juga kita tangani karena beberapa juga itu merupakan tanggungjawab dari kelurahan. Untuk saat ini kita fokus juga ke titik-titik itu (rawan), itu kita rutin kan setiap hari," ujarnya.
Humas DPU Kota Makassar Hamka Darwis meminta masyarakat melapor ke DPU jika menemukan adanya drainase yang perlu dibenahi, sejauh ini DPU bergerak secara efektif dengan menindaki hasil survei dan laporan-laporan yang masuk.
"Jadi kegiatan itu selain kita survei sendiri, ini juga sebagain besar didominasi oleh laporan warga," ujarnya.
Semisal pengerjaan duiker yang sempat roboh di wilayah Paccerakkang, dimana jalan sempat terputus ke lorong 88, laporan tersebut didapat setelah diposting di media sosial salah seorang warga.
Hal ini juga berlaku terhadap jalan berlubang, hingga lampu-lampu jalan . Dia mengatakan beberapa titik akan luput dari pembenahan, jika tidak ditinjau dan dilaporkan. Olehnya hal ini memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat agar lingkungan bisa tetap normal.
Titik-titik tersebut tersebar di 15 lokasi, di antaranya sepanjang Jalan Tamangapa Raya, Jalan Kumala, Jalan Traktor, Jalan Makkio Baji, Jalan Bayam, Jalan Beringin Raya, Jalan Tala Salapang, Perumahan Nusa Tamalatea Indah, Jalan Toddoppuli 6, Jalan Mawang, Jalan Sabutung, Komplek CV Dewi, Komplek BPS dan dua kanal yaitu Kanal Pannampu dan Jongayya.
Plt Kepala Seksi Pengendalian Air dan Drainase DPU Kota Makassar Jumain mengatakan, endapan yang diangkat perharinya dapat mencapai 154 m³, dimana upaya pengerukan telah dilakukan sejak awal tahun.
"Sejauh ini sudah 42 titik dan masih terus dilakukan pengerukan, itu perharinya saja bisa mencapai 154 kubik jika ditotal," ujarnya.
Pihaknya juga mengintenskan pengerukan pada daerah-daerah rawan banjir seperti Kecamatan Biringkanayya dan Tamalanrea. Upaya tersebut diharapkan mampu menekan banjir saat akhir tahun tiba.
"Ini kan tidak semua drainase juga kita tangani karena beberapa juga itu merupakan tanggungjawab dari kelurahan. Untuk saat ini kita fokus juga ke titik-titik itu (rawan), itu kita rutin kan setiap hari," ujarnya.
Humas DPU Kota Makassar Hamka Darwis meminta masyarakat melapor ke DPU jika menemukan adanya drainase yang perlu dibenahi, sejauh ini DPU bergerak secara efektif dengan menindaki hasil survei dan laporan-laporan yang masuk.
"Jadi kegiatan itu selain kita survei sendiri, ini juga sebagain besar didominasi oleh laporan warga," ujarnya.
Semisal pengerjaan duiker yang sempat roboh di wilayah Paccerakkang, dimana jalan sempat terputus ke lorong 88, laporan tersebut didapat setelah diposting di media sosial salah seorang warga.
Hal ini juga berlaku terhadap jalan berlubang, hingga lampu-lampu jalan . Dia mengatakan beberapa titik akan luput dari pembenahan, jika tidak ditinjau dan dilaporkan. Olehnya hal ini memerlukan partisipasi aktif dari masyarakat agar lingkungan bisa tetap normal.
(agn)