Warga dan Pedagang di TasikmalayaTolak Rencana Pajak Sembako
loading...
A
A
A
TASIKMALAYA - Rencana pemerintah untuk melakukan penerapan pajak sembako mendapat penolakan dari warga dan pedagang Pasar Induk Cikurubuk di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Warga berharap disaat kondisi ekonomi sedang sulit seperti saat ini pemerintah harusnya membantu masyarakat, bukan malah menarik pajak dari masyarakat.
Peni Pebriani (25), salah seorang pedagang mengatakan, dirinya tidak setuju dengan rencana pemerintah yang akan menerapkan pajak sembako, karena keuntungan dari pedagang sembako kecil.
Seharusnya pemerintah menerapkan pajak terhadap perusahaan besar bukan malah pada sembako. "Namun jika pemerintah tetap akan menerapkan pajak pada sembako, seharusnya pemerintah menurunkan semua harga sembako terlebih dahulu agar menjadi murah, baru nanti ditambah pajak sembako," ujar Peni.
Sementara Leo, salah seorang pedagang dan produsen tahu tempe mengaku sangat keberatan dengan rencana pajak sembako, karena belum ada pajak saja sudah sulit, apalagi jika ada pajak. Baca: Polres Minahasa Selatan Amankan Ratusan Liter Miras Cap Tikus.
"Terlebih saat saat ini kondisi pedagang tahu tempe masih belum setabil setelah kenaikan harga kedelai. Seharusnya disaat kondisi ekonomi sulit seperti saat ini pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat, bukan malah ditarik pajak," pungkasnya. Baca Juga: Polemik Soal Ujian Siswa SD Sudutkan Sawit, Ini Tanggapan GAPKI.
Peni Pebriani (25), salah seorang pedagang mengatakan, dirinya tidak setuju dengan rencana pemerintah yang akan menerapkan pajak sembako, karena keuntungan dari pedagang sembako kecil.
Seharusnya pemerintah menerapkan pajak terhadap perusahaan besar bukan malah pada sembako. "Namun jika pemerintah tetap akan menerapkan pajak pada sembako, seharusnya pemerintah menurunkan semua harga sembako terlebih dahulu agar menjadi murah, baru nanti ditambah pajak sembako," ujar Peni.
Sementara Leo, salah seorang pedagang dan produsen tahu tempe mengaku sangat keberatan dengan rencana pajak sembako, karena belum ada pajak saja sudah sulit, apalagi jika ada pajak. Baca: Polres Minahasa Selatan Amankan Ratusan Liter Miras Cap Tikus.
"Terlebih saat saat ini kondisi pedagang tahu tempe masih belum setabil setelah kenaikan harga kedelai. Seharusnya disaat kondisi ekonomi sulit seperti saat ini pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat, bukan malah ditarik pajak," pungkasnya. Baca Juga: Polemik Soal Ujian Siswa SD Sudutkan Sawit, Ini Tanggapan GAPKI.
(nag)