Mematikannya Serangan Sniper Taifib Marinir Saat Hadapi Marinir Amerika Serikat
loading...
A
A
A
SITUBONDO - Suara letusan dari senapan-senapan siper prajurit Intai Amfibi (Taifib) Korps Marinir , memecah keheningan pesisir Situbondo. Di tengah terik matahari yang menyengat, prajurit dengan semboyan Maya Netra Yamadipati, begitu tenang menghadapi musuh-musuh yang ada di depannya.
Sekali tekan picu, serangan mematikan akan langsung dilesakkan dari moncong-moncong senapan pasukan elit TNI AL ini. Kemampuan bertempur dan penyamaran yang diperoleh dari tempakan keras saat proses latihan tersebut, membuat pasukan ini sangat disegani lawan-lawannya, termasuk pasukan Marinir Amerika Serikat.
Pasukan Taifib Marinir TNI AL , sempat beradu kemampuan dengan pasukan Marinir Amerika Serikat, yang tergabung dalam United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit, saat menggelar latihan bersama taktik sniper serta kontra sniper di pesisir Situbondo.
Untuk menguasai taktik pelumpuhan musuh dalam senyap tersebut, memang tidak mudah. Komandan Satgas Latihan, Letkol Mar. Supriyono mengatakan, sebagai penembak sniper sangat dibutuhkan ketelitian, kecermatan, dan kesabaran tinggi, serta ketangguhan untuk bisa menjalankan tugasnya.
"Dalam peperangan era modern saat ini, seorang sniper atau penembak jitu sangat dibutuhkan. Tujuannya mengurangi kemampuan tempur musuh, dengan cara membunuh sasaran yang bernilai tinggi, seperti target sasaran yang telah ditentukan," terangnya disela-sela latihan menembak sniper di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir 5 Baluran, Situbondo.
Selain itu, lanjutnya, penembak sniper juga mempunyai misi pengintaian dan pengamatan, anti-sniper, memilih target sendiri secara oportunis dan bahkan tugas anti material yakni penghancuran peralatan militer.
Untuk itu, prajurit Tri Media ini terus mengasah kemampuan mereka, untuk menjadi yang terbaik. Salah satunya, menggelar latihan bersama USMC Reconnaissance Unit, yang diberi sandi Reconex 21-II.
Latihan menembak sniper tersebut, dipantau langsung oleh Komandan Satgas Latihan Letkol Mar. Supriyono, dan Paopslat Lettu Mar. Eko S.S. Putra. Latihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik, serta taktik prajurit Taifib Marinir dan USMC Reconnaissance Unit dalam menggunakan beberapa jenis senjata sniper, yaitu senjata AX 308, SSG 550, RPA, dan Poin.50 Barret.
Materi yang dilatihkan dalam menembak sniper meliputi sikap atau posisi saat menembak, cara mengatasi senjata bermasalah, dan sasaran yang harus ditembak oleh penembak sniper , serta komunikasi antara penembak dengan spotter.
Selain itu, juga dilatihkan cara mengukur kecepatan angin, menentukan arah angin, mengatur elevasi senjata di jarak 200 meter, hingga jarak 900 meter, dan juga dilaksanakan diskusi tentang taktik sniper serta kontra sniper.
Sekali tekan picu, serangan mematikan akan langsung dilesakkan dari moncong-moncong senapan pasukan elit TNI AL ini. Kemampuan bertempur dan penyamaran yang diperoleh dari tempakan keras saat proses latihan tersebut, membuat pasukan ini sangat disegani lawan-lawannya, termasuk pasukan Marinir Amerika Serikat.
Pasukan Taifib Marinir TNI AL , sempat beradu kemampuan dengan pasukan Marinir Amerika Serikat, yang tergabung dalam United States Marines Corps (USMC) Reconnaissance Unit, saat menggelar latihan bersama taktik sniper serta kontra sniper di pesisir Situbondo.
Untuk menguasai taktik pelumpuhan musuh dalam senyap tersebut, memang tidak mudah. Komandan Satgas Latihan, Letkol Mar. Supriyono mengatakan, sebagai penembak sniper sangat dibutuhkan ketelitian, kecermatan, dan kesabaran tinggi, serta ketangguhan untuk bisa menjalankan tugasnya.
"Dalam peperangan era modern saat ini, seorang sniper atau penembak jitu sangat dibutuhkan. Tujuannya mengurangi kemampuan tempur musuh, dengan cara membunuh sasaran yang bernilai tinggi, seperti target sasaran yang telah ditentukan," terangnya disela-sela latihan menembak sniper di Pusat Latihan Pertempuran Korps Marinir 5 Baluran, Situbondo.
Selain itu, lanjutnya, penembak sniper juga mempunyai misi pengintaian dan pengamatan, anti-sniper, memilih target sendiri secara oportunis dan bahkan tugas anti material yakni penghancuran peralatan militer.
Untuk itu, prajurit Tri Media ini terus mengasah kemampuan mereka, untuk menjadi yang terbaik. Salah satunya, menggelar latihan bersama USMC Reconnaissance Unit, yang diberi sandi Reconex 21-II.
Latihan menembak sniper tersebut, dipantau langsung oleh Komandan Satgas Latihan Letkol Mar. Supriyono, dan Paopslat Lettu Mar. Eko S.S. Putra. Latihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan teknik, serta taktik prajurit Taifib Marinir dan USMC Reconnaissance Unit dalam menggunakan beberapa jenis senjata sniper, yaitu senjata AX 308, SSG 550, RPA, dan Poin.50 Barret.
Materi yang dilatihkan dalam menembak sniper meliputi sikap atau posisi saat menembak, cara mengatasi senjata bermasalah, dan sasaran yang harus ditembak oleh penembak sniper , serta komunikasi antara penembak dengan spotter.
Selain itu, juga dilatihkan cara mengukur kecepatan angin, menentukan arah angin, mengatur elevasi senjata di jarak 200 meter, hingga jarak 900 meter, dan juga dilaksanakan diskusi tentang taktik sniper serta kontra sniper.
(eyt)