2 Wanita dan 3 Pria Digerebek di Rumah Kos, Diduga Kelelahan Usai Pesta Seks dan Miras
loading...
A
A
A
SIKKA - Dua wanita dan tiga pria digerebek oleh anggota Sapol PP Kabupaten Sikka, NTT, saat tengah asyik pesta seks dan menegak minuman keras (Miras) di sebuah rumah kos, Kamis (3/6/2021).
Kelima orang tersebut, digerebek di rumah kos yang ada di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, NTT. Kasus ini terungkap , setelah ada laporan melalui telepon kepada pemilik rumah kos di Jalan Sikukoru, Usineno da Silva.
Saat anggota Satpol PP Kabupaten Sikka, tiba di rumah kos tersebut. Empat orang tengah terlelap tidur akibat kelelahan usai pesta seks sambil menegak miras. Sementara satu orang sudah posisi terbangun.
Para wanita dan pria yang terjaring dalam penggerebekan tersebut, masih berusia 19-22 tahun. Salah satu pria diketahui sudah memiliki istri. "Kami menggerebek mereka, setelah ada laporan dari warga yang resah," tegas Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka, Adeodatus Buang da Cunha.
Lima orang ini langsung diamankan ke Kantor Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka. Usai dilakukan pendataan dan pembinaan terhadap kelima orang tersebut, petugas membawa kelimanya pulang ke rumahnya masing-masing.
Setelah ditelusuri, teryata kelimanya sudah saling mengenal. Mereka mendatangi rumah kos yang ditempati Lucky, karena punya hubungan pertemanan. Setelah itu, pada Rabu (2/6/2021) malam sekitar pukul 23.00 WITA, mereka bersama-sama menenggak miras .
Adeodatus menyebutkan, saat digerebek, pintu rumah kos tersebut tertutup rapat. Setelah digedor berkali-kali, kurang lebih setengah jam kemudian seseorang membukakan pintu. "Mereka tidur nyenyak, ada laki-laki yang tidak pakai baju , ada satu perempuan yang pakai celana pendek saja," tutur dia.
Setelah diperiksa, ternyata lima orang ini tidak membawa kartu identitas. Dia mengaku, menerima banyak laporan dari masyarakat terkait bisnis prostitusi gelap yang melibatkan anak-anak remaja.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum berhasil menangkap tangan karena bisnis prostitusi gelap dilaksanakan secara rapi dan tertutup. "Kami mengimbau para orang tua agar selalu mengawasi anak-anak mereka, apalagi jika sudah sampai larut malam belum pulang ke rumah," tegasnya.
Usineno da Silva, pemilik kontrakan mengaku kaget melihat banyak sandal di depan kontrakan Lucky. Hal seperti itu tidak seperti biasanya. Pemilik kontrakan ini sempat curiga. Dia mencoba menelepon Lucky tapi tidak dijawab. Dia lalu membuka pintu, dan melihat wajah orang-orang asing sementara tidur lelap.
Lucky yang menyewa kontrakan , tidak ada di kamar. Belakangan diketahui, saat itu Lucky sedang keluar untuk mencari sarapan pagi. "Saya rasa ada yang tidak beres. Saya koordinasikan dengan Ketua RT, setelah itu langsung telepon Kasat Pol PP," cerita Usineno da Silva.
Kelima orang tersebut, digerebek di rumah kos yang ada di Kelurahan Kota Uneng, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, NTT. Kasus ini terungkap , setelah ada laporan melalui telepon kepada pemilik rumah kos di Jalan Sikukoru, Usineno da Silva.
Saat anggota Satpol PP Kabupaten Sikka, tiba di rumah kos tersebut. Empat orang tengah terlelap tidur akibat kelelahan usai pesta seks sambil menegak miras. Sementara satu orang sudah posisi terbangun.
Para wanita dan pria yang terjaring dalam penggerebekan tersebut, masih berusia 19-22 tahun. Salah satu pria diketahui sudah memiliki istri. "Kami menggerebek mereka, setelah ada laporan dari warga yang resah," tegas Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka, Adeodatus Buang da Cunha.
Lima orang ini langsung diamankan ke Kantor Satpol PP dan Damkar Kabupaten Sikka. Usai dilakukan pendataan dan pembinaan terhadap kelima orang tersebut, petugas membawa kelimanya pulang ke rumahnya masing-masing.
Setelah ditelusuri, teryata kelimanya sudah saling mengenal. Mereka mendatangi rumah kos yang ditempati Lucky, karena punya hubungan pertemanan. Setelah itu, pada Rabu (2/6/2021) malam sekitar pukul 23.00 WITA, mereka bersama-sama menenggak miras .
Adeodatus menyebutkan, saat digerebek, pintu rumah kos tersebut tertutup rapat. Setelah digedor berkali-kali, kurang lebih setengah jam kemudian seseorang membukakan pintu. "Mereka tidur nyenyak, ada laki-laki yang tidak pakai baju , ada satu perempuan yang pakai celana pendek saja," tutur dia.
Setelah diperiksa, ternyata lima orang ini tidak membawa kartu identitas. Dia mengaku, menerima banyak laporan dari masyarakat terkait bisnis prostitusi gelap yang melibatkan anak-anak remaja.
Sejauh ini, kata dia, pihaknya belum berhasil menangkap tangan karena bisnis prostitusi gelap dilaksanakan secara rapi dan tertutup. "Kami mengimbau para orang tua agar selalu mengawasi anak-anak mereka, apalagi jika sudah sampai larut malam belum pulang ke rumah," tegasnya.
Usineno da Silva, pemilik kontrakan mengaku kaget melihat banyak sandal di depan kontrakan Lucky. Hal seperti itu tidak seperti biasanya. Pemilik kontrakan ini sempat curiga. Dia mencoba menelepon Lucky tapi tidak dijawab. Dia lalu membuka pintu, dan melihat wajah orang-orang asing sementara tidur lelap.
Lucky yang menyewa kontrakan , tidak ada di kamar. Belakangan diketahui, saat itu Lucky sedang keluar untuk mencari sarapan pagi. "Saya rasa ada yang tidak beres. Saya koordinasikan dengan Ketua RT, setelah itu langsung telepon Kasat Pol PP," cerita Usineno da Silva.
(eyt)