Karyawan Pabrik Kertas Tewas Keracunan Gas, Polisi Periksa Manajer Perusahaan
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Kasus tewasnya seorang pekerja pabrik kertas PT Pakerin di Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto , beberapa waktu lalu mulai diusut polisi. Sejauh ini sudah lebih lima orang sudah dimintai keterangan seputar kasus kecelakaan kerja itu.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Andaru Rahutomo mengungkapkan, hingga kini sejumlah saksi yang sudah dimintai keterangan terkait kecelakaan kerja tersebut. Menurutnya, ada lebih dari lima orang yang sudah menjalani pemeriksaan. Mereka yang diperiksa, mulai dari karyawan hingga manajer perusahaan.
“Kami sudah panggil beberapa saksi. Kami belum bisa sebut jumlahnya, yang pasti sudah lebih dari lima orang. Dan yang kami periksa adalah saksi kejadian dan manajernya,” kata Andaru, Rabu (2/6/3021).
Pemeriksaan itu guna menguak insiden yang mengakibatkan Slamet Agus santoso, (43), warga Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto tewas. Sementara dua rekannya yakni Suriyono (56), warga Desa Tlasih, Kecamatan Tulangan serta Subandi (51), warga Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, Sidoarjo kritis.
“Untuk pihak keluarga korban masih belum kami panggil. Karena kami masih fokus ke kejadiannya dulu," imbuh dia.
Selain fokus pada pemeriksaan saksi dan pihak management PT Pakerin, polisi juga bakal melakukan uji laboratorium kandungan cairan di dalam tandon bagian cahst 309 PT Pakerin yang diduga mengakibatkan ketiga karyawan itu mengalami keracunan. Sampel itu dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim untuk mengetahui kandungan gas.
“Untuk jenis gasnya sedang kami selidiki. Sudah kami bawa ke lab (Laboratorium Forensik Cabang Surabaya Polda Jatim) untuk diuji. Karena dari hasil autopsi pihak medis (RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong Sidoarjo) korban (meninggal) mengalami keracunan gas," ungkapnya.
Sementara terkait dengan kondisi dua korban lain yang sempat kritis dan menjalani perawatan medis, Andaru menyebut belum melakukan pengecekan. Pihaknya masih masih akan fokus untuk memanggil sejumlah saksi yang diperlukan guna menyelidikan kasus kecelakaan kerja ini.
“Untuk saat ini (kondisi terkini) saya kurang monitor, semoga kondisinya semakin membaik. Kami juga membutuhkan keterangan dari yang bersangkutan, namun kami menunggu kondisinya membaik terlebih dahulu," tandasnya.
Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Andaru Rahutomo mengungkapkan, hingga kini sejumlah saksi yang sudah dimintai keterangan terkait kecelakaan kerja tersebut. Menurutnya, ada lebih dari lima orang yang sudah menjalani pemeriksaan. Mereka yang diperiksa, mulai dari karyawan hingga manajer perusahaan.
“Kami sudah panggil beberapa saksi. Kami belum bisa sebut jumlahnya, yang pasti sudah lebih dari lima orang. Dan yang kami periksa adalah saksi kejadian dan manajernya,” kata Andaru, Rabu (2/6/3021).
Pemeriksaan itu guna menguak insiden yang mengakibatkan Slamet Agus santoso, (43), warga Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto tewas. Sementara dua rekannya yakni Suriyono (56), warga Desa Tlasih, Kecamatan Tulangan serta Subandi (51), warga Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, Sidoarjo kritis.
“Untuk pihak keluarga korban masih belum kami panggil. Karena kami masih fokus ke kejadiannya dulu," imbuh dia.
Selain fokus pada pemeriksaan saksi dan pihak management PT Pakerin, polisi juga bakal melakukan uji laboratorium kandungan cairan di dalam tandon bagian cahst 309 PT Pakerin yang diduga mengakibatkan ketiga karyawan itu mengalami keracunan. Sampel itu dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim untuk mengetahui kandungan gas.
“Untuk jenis gasnya sedang kami selidiki. Sudah kami bawa ke lab (Laboratorium Forensik Cabang Surabaya Polda Jatim) untuk diuji. Karena dari hasil autopsi pihak medis (RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong Sidoarjo) korban (meninggal) mengalami keracunan gas," ungkapnya.
Sementara terkait dengan kondisi dua korban lain yang sempat kritis dan menjalani perawatan medis, Andaru menyebut belum melakukan pengecekan. Pihaknya masih masih akan fokus untuk memanggil sejumlah saksi yang diperlukan guna menyelidikan kasus kecelakaan kerja ini.
“Untuk saat ini (kondisi terkini) saya kurang monitor, semoga kondisinya semakin membaik. Kami juga membutuhkan keterangan dari yang bersangkutan, namun kami menunggu kondisinya membaik terlebih dahulu," tandasnya.
(nic)