Berharap Bantuan Bupati, Perempuan Lumpuh di Pidie Jaya Ini Butuh Kursi Roda

Rabu, 02 Juni 2021 - 07:11 WIB
loading...
Berharap Bantuan Bupati,...
Nita Suria berusia 36 tahun, warga Desa Abah Lueng, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, menderita kelumpuhan total sejak satu tahun terakhir. iNews TV/Jamal
A A A
PIDIE JAYA - Nita Suria berusia 36 tahun, warga Desa Abah Lueng, Kecamatan Bandar Baru, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, menderita kelumpuhan total sejak satu tahun terakhir.

Kini kondisinya sudah tidak bisa beranjak dari tempat pembaringan. Alangkah bahagianya Nita Suria jika bisa mendapatkan bantuan kursi roda dari dermawan.

Namun Nita mengakui bahwa dirinya mengenal dekat dengan Bupati Pidie Jaya, H Aiyub Abbas, bahwa di masa konflik Aceh berkecamuk keluarga dan diri nya sering membantu H. Aiyub Abbas.

"Waktu konflik dulu pak bupati sering ke sini, bahkan saya sering jaga dan antar-antar anaknya dulu ke rumah, maka itu saya berharap pak bupati bisa membantu saya kali ini," ungkap Nita.

Ilyas (39), suami dari Nita Suria merupakan seorang petani hanya berpendidikan SD, dalam kesahariannya bekerja sebagai buruh tani dan kebun milik warga di Desa setempat dan sekitarnya.

Pasangan ini dikaruniai dua orang anak yang masih usia sekolah. Anak pertama bernama Supriadi duduk dibangku SMP dan Zawir Hanif yang masih Sekolah Dasar.

Informasi dari warga, Nita Suria adalah adik kandungnya dari eks kombatan GAM bernama Jalaluddin yang merupakan ajudan almarhum Tgk Abdullah Syafi'i Panglima pusat Gerakan Aceh Merdeka saat masih konflik Aceh dahulu.

Sudah setahun ini, Nita tidak bisa beraktivitas apa-apa. Ia hanya bisa terbaring di tempat tidur dan tidak pernah keluar rumah. Untuk buang air besar dan kecil, Nita harus dilakukan ditempat pembaringan nya juga.

"Semua aktivitas dilakukan di tempat pembaringan. Anak saya ini lumpuh sejak setahun terakhir. Karena suaminya mencari nafkah, Nita terpaksa tinggal di rumah saya untuk mendapatkan perawatan," papar ibu Nita, Nuraini Musa kepada awak media, Selasa (1/5/2021).

Sudah tiga kali berobat ke RSUZA Banda Aceh, namun hasilnya tak kunjung sembuh. Karena terkendala biaya pendampingan, Nita terpaksa dibawa pulang ke rumah di Abah lueng. Selama ini Nita hanya mendapatkan pengobatan tradisional.

"Niat mau bawa ke dokter memang ada. Tetapi, itu tadi. Kami ini untuk biaya hidup sehari-hari saja susah. Apalagi mau obati dia ke dokter. Kami hanya bisa pasrah dengan kondisi Nita (istri saya-red)," ujar Ilyas.

"Sedih memang ceritanya. Mau bilang apa, begini sudah kondisi kami di sini. Mau minta bantuan kepada pemerintah juga, kami belum ada akses untuk menjumpai Bupati Pidie Jaya, H. Aiyub Abbas," ungkap Ilyas.

Ilyas berharap kondisi keluarganya diketahui oleh pemerintah, sehingga istrinya bisa mendapat bantuan dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Pidie Jaya.

"Kami butuh bantuan, Semoga kondisi kami di sini bisa tersalurkan melalui media, Tolong kami adik, Kalau bisa, istri saya butuh kursi roda," pinta Ilyas dengan sendu sembari mata berkaca-kaca.

Menurut keterangan dari dokter, kata keluarganya, Nita terjepit saraf pinggang hingga mengalami kelumpuhan separuh badan ke bawah. Diagnosa, Pleural Effusion in Conditions Classified Elsewhere.

Efusi pleura adalah suatu kondisi ketika terdapat cairan abnormal dalam rongga pleura. Pleura merupakan suatu lapisan tipis yang melapisi paru-paru dan dinding dada. Di antara pleura yang melapisi paru-paru dan dinding dada, terdapat rongga pleura. Baca: Acungkan Sajam ke Pemilik Bengkel, Residivis Beltim Kembali Masuk Bui.

Secara normal, terdapat sedikit cairan dalam rongga ini yang berfungsi sebagai pelumas antara kedua pleura saat pergerakan paru-paru ketika bernapas.

Muhadi Keuchik Gampong Abah Lueng, mengatakan, Nita Suria mengalami kelumpuhan sejak se-tahun yang lalu. "Kepedulian serta uluran tangan dari Dinas Sosial Pidie Jaya untuk bantuan kursi roda dan biaya untuk pendampingan pasien sangat dibutuhkan," harap Muhadi.

Sementara itu, Koordinator Tim Aksi Peduli Umat, Dona Paru mengatakan, ibu Nita ini butuh penanganan medis secara cepat dan tepat, selama ini karena keterbatasan biaya untuk pendampingan pasien, keluarga membawa Nita untuk berobat kampung. "Nita membutuhkan bantuan dan uluran tangan orang baik agar bisa berobat kembali secara medis di rumah sakit," pungkas Dona Paru. Baca Juga: Buang-buang Duit, Proyek Pasar Ikan Modern Gresik Rp59 Miliar Mangkrak.
(nag)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3461 seconds (0.1#10.140)