Perkuat Imun, 400 Lebih Warga Surabaya Disuntik Nanogold

Rabu, 26 Mei 2021 - 22:22 WIB
loading...
A A A
“Nah kini saya ubah teknologinya jadi suntik nanogold sebagai gantinya atau kita sebut susuk emas modern dengan suntik nanogold," tegasnya.

Kata dia, apa yang dilakukannya dari sudut pandang agama tidaklah perbuatan musyrik, karena dia berpegangan pada fatwa MUI Nomor: 47 Tahun 2018 Tentang Penggunaan Partikel Emas dalam Produk Kosmetik bagi laki-laki.



Fatwa tertanggal 24 Oktober 2018 itu menyatakan, penggunaan kosmetika yang mengandung bahan partikel emas bagi laki-laki hukumnya boleh dengan ketentuan dimaksudkan untuk kepentingan yang dibolehkan secara syar’i dan ada kemanfaatan dan aspek bahaya (madlarrat) dalam penggunaan partikel emas telah hilang (tidak membahayakan).

“Intinya saya ingin mempopulerkan suntik nanogold ini sebagai suntik awet muda, muda wajahnya juga seluruh organ tubuhnya, sehingga semangat berkarya terus menyala. Khasiatnya 10 kali suntik vitamin, tidak bahaya di ginjal dan organ lainnya,” bebernya.

Bagaimana bagi orang yang telah menerima vaksinasi COVID-19. Menurut Titik, justru bagi mereka yang sudah memperoleh vaksinasi sebelumnya sangat dianjurkan. “Pada dasarnya vaksin itu virus yang dilemahkan untuk memicu munculnya antibodi, sementara nanogold ini membantu memunculkan antibodi, jadi sangat membantu efektifitasnya vaksin. Jika dikabarkan ada vaksin yang malah membuat darah mengental, maka suntikan nanogold membantu mengencerkan darah. Jadi justru saat ini mulai dipikirkan untuk penggunaan keduanya, vaksinasi dan penyuntikan nanogold,” katanya.

Hasil temuannya, (nanogold) ini akan segera dikomersialkan dengan bekerjasama yang telah ditandatangani pada Maret 2021. Tahap penelitian yang dilakukan sejak tahun 2008 kini akan memasuki komersialisasi. “Kami telah mendapat mitra untuk mengkomersialisasikan hasil temuan ini,” pungkas Titik.
(nic)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1674 seconds (0.1#10.140)