Tangan Dingin Bobby Nasution Berantas Penyakit Pungli di Kota Medan
loading...
A
A
A
MEDAN - Penguatan reformasi birokrasi guna mewujudkan good governance sekaligus percepatan pelayanan publik terus dilakukan Bobby Nasution sejak dilantik menjadi Wali Kota Medan.
Di usia tiga bulan kepemimpinannya, tangan dingin Bobby Nasution berhasil berantas penyakit pungutan liar (pungli) yang terjadi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Sikap tegas itu membuat para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang selama ini terbiasa melakukan praktik pungli jadi ketar-ketir dan berpikir panjang untuk berbuat hal yang sama.
Gebrakan pertama yang dilakukan Bobby Nasution dengan mencopot Lurah Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan Hermanto dan Kasi Pembangunan D Br Simanjuntak karena berdasarkan laporan warga melakukan pengutipan sejumlah uang saat pengurusan administrasi, Jumat (23/4/2021) lalu.
Kemudian, diikuti dengan pencopotan Amplas Eka Septian, Kepala Lingkungan 17, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan, juga karena terbukti melakukan pungli kepada sejumlah warga.
Selain pencopotan, Bobby Nasution dalam mewujudkan reformasi birokrasi dengan menempatkan pejabat di lingkungan Pemko Medan lewat sistem lelang jabatan dan asesmen.
Kemudian, reaktivasi Tim Saber Pungli untuk diturunkan di sektor pelayanan publik, perizinan, pendidikan, pengadaan barang, dan jasa serta bidang pelayanan lain. Hal ini dilakukan karena Bobby Nasution ingin Kota Medan bersih dari pungli.
Saat memberikan tindakan tegas terhadap oknum kepling beberapa waktu lalu Bobby Nasution menegaskan bahwa pungli adalah penyakit yang sama bahayanya dengan Covid-19. "Ini (Pungli) memang penyakit yang harus disembuhkan. Penyakit selain Covid-19 yang sudah lama, yang kita terus coba, kita terus kolaborasi (untuk menyembuhkannya)," katanya.
Tangan dingin Bobby dalam memberantas budaya pungli dinilai Dimas Oky Nugroho, salah seorang pengamat politik nasional, menunjukkan komitmennya sebagai anak muda yang konsisten sejak awal ketika kampanye untuk membenahi sektor pelayanan publik di Kota Medan. Dimas juga menilai, Bobby Nasution gerak cepat untuk menjawab keluhan warga terkait pungli yang terjadi.
Menurutnya, pembenahan sektor pelayanan publik sangat vital untuk dilakukan di kota sebesar dan semaju Medan. Bobby Nasution, kata Dimas, ingin seluruh pengurusan di sektor pelayanan publik cepat dan lancar, sehingga tidak ada lagi aparatur pelayan publik memperlama dan mempersusah warga saat melakukan pengurusan.
“Tindakan tegas Wali Kota ini juga untuk menunjukkan pentingnya reformasi birokrasi, karena untuk kota sebesar Medan, kemajuan itu harus nyata terwujud jika sektor birokrasi dan pelayan publik menjadi lebih baik," tutur Dimas.
Bobby, kata Dimas, sangat menyadari ini sehingga harus dibenahi. Bobby melakukan itu tanpa ingar bingar. Wwali kota langsung turun ke lapangan baik itu pagi, siang maupun malam.
Di usia tiga bulan kepemimpinannya, tangan dingin Bobby Nasution berhasil berantas penyakit pungutan liar (pungli) yang terjadi di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Sikap tegas itu membuat para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang selama ini terbiasa melakukan praktik pungli jadi ketar-ketir dan berpikir panjang untuk berbuat hal yang sama.
Gebrakan pertama yang dilakukan Bobby Nasution dengan mencopot Lurah Sidorame Timur, Kecamatan Medan Perjuangan Hermanto dan Kasi Pembangunan D Br Simanjuntak karena berdasarkan laporan warga melakukan pengutipan sejumlah uang saat pengurusan administrasi, Jumat (23/4/2021) lalu.
Kemudian, diikuti dengan pencopotan Amplas Eka Septian, Kepala Lingkungan 17, Kelurahan Harjosari II, Kecamatan Medan, juga karena terbukti melakukan pungli kepada sejumlah warga.
Selain pencopotan, Bobby Nasution dalam mewujudkan reformasi birokrasi dengan menempatkan pejabat di lingkungan Pemko Medan lewat sistem lelang jabatan dan asesmen.
Kemudian, reaktivasi Tim Saber Pungli untuk diturunkan di sektor pelayanan publik, perizinan, pendidikan, pengadaan barang, dan jasa serta bidang pelayanan lain. Hal ini dilakukan karena Bobby Nasution ingin Kota Medan bersih dari pungli.
Saat memberikan tindakan tegas terhadap oknum kepling beberapa waktu lalu Bobby Nasution menegaskan bahwa pungli adalah penyakit yang sama bahayanya dengan Covid-19. "Ini (Pungli) memang penyakit yang harus disembuhkan. Penyakit selain Covid-19 yang sudah lama, yang kita terus coba, kita terus kolaborasi (untuk menyembuhkannya)," katanya.
Tangan dingin Bobby dalam memberantas budaya pungli dinilai Dimas Oky Nugroho, salah seorang pengamat politik nasional, menunjukkan komitmennya sebagai anak muda yang konsisten sejak awal ketika kampanye untuk membenahi sektor pelayanan publik di Kota Medan. Dimas juga menilai, Bobby Nasution gerak cepat untuk menjawab keluhan warga terkait pungli yang terjadi.
Menurutnya, pembenahan sektor pelayanan publik sangat vital untuk dilakukan di kota sebesar dan semaju Medan. Bobby Nasution, kata Dimas, ingin seluruh pengurusan di sektor pelayanan publik cepat dan lancar, sehingga tidak ada lagi aparatur pelayan publik memperlama dan mempersusah warga saat melakukan pengurusan.
“Tindakan tegas Wali Kota ini juga untuk menunjukkan pentingnya reformasi birokrasi, karena untuk kota sebesar Medan, kemajuan itu harus nyata terwujud jika sektor birokrasi dan pelayan publik menjadi lebih baik," tutur Dimas.
Bobby, kata Dimas, sangat menyadari ini sehingga harus dibenahi. Bobby melakukan itu tanpa ingar bingar. Wwali kota langsung turun ke lapangan baik itu pagi, siang maupun malam.