3 Hari Hilang, Gadis Minahasa Ditemukan Tewas Dalam Karung dengan Leher Patah
loading...
A
A
A
MINAHASA - MS (13) seorang gadis asal Desa Koha Barat, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa , Sulawesi Utara ditemukan tewas dalam karung dengan kondisi leher patah. Diduga korban diperkosa terlebih dahulu sebelum dibunuh.
Baca juga: Majalengka Gempar, Sepasang Kekasih Berciuman di Alun-alun saat Siang Bolong
Ayah korban, ES alias Eddy (51) menuturkan, anak gadisnya itu keluar rumah pada Selasa 18 Mei 2021 sekitar pukul 18.00 WITA. Kakak korban, AS (17) kemudian menemukan korban di jalan dan bermain dengan teman-temannya. AS mengajak pulang ke rumah namun korban tidak mau pulang karena belum terlalu malam.
Baca juga: Misteri Pembunuhan Siswi Madrasah Aliyah di Kudus Terungkap, Ini Kata Polisi
Sampai dengan larut malam korban tidak kunjung pulang ke rumah membuat keluarga panik. Keesokan harinya keluarga korban langsung mencari bersama saudaranya. Namun tidak kunjung ditemukan. Sampai Kamis (20/5/2021) pencarian terus dilanjutkan dengan dibantu oleh masyarakat Desa Koha.
Hingga akhirnya pada Jumat (21/5/2021) dinihari sekira pukul 01.00 WITA, korban ditemukan di perkebunan Karumamah di Desa Koha. Korban pertama kali ditemukan oleh Andi Tumewu (32), Rijel Runtulalo (27) dan Hendri Wendertey (57), ke tiganya warga Desa Koha.
Kasat Reskrim Polresta Manado, Kompol Taufiq Arifin mengatakan sekitar pukul 23.30 WITA, saksi bersama sembilan orang lainnya bahwa mengadakan pencarian terhadap korban, setelah pencarian di lokasi perkebunan mereka berpencar dan memasuki perkebunan Karumamah
"Setelah beberapa menit kemudian di lokasi perkebunan Karumamah saksi melihat karung berwarna putih ditutupi dengan karung warna tua tepatnya di bawah pohon pala. Kemudian saksi mendekati karung dan berteriak dengan maksud memanggil teman lain supaya mendekat dan melihat sama-sama," tutur Kompol Taufiq Arifin kepada MNC Portal Imdonesia (MPI), Jumat (21/5/2021).
Saksi Rijel Runtulalo kemudian membuka karung tersebut karena penasaran apa isi karung itu. Dan setelah dibuka, dia melihat kaki korban dalam karung. Saksi langsung berteriak dengan maksud untuk memanggil rekan lain dan kemudian memanggil pemerintah setempat yaitu hukum tua Desa Koha Barat Antonius Sulu.
Tim Inafis Polda Sulut kemudian datang ke lokasi sekira pukul 05.00 WITA disusul kemudian oleh Kasat Reskrim bersama Tim Macan Polresta Manado. Korban kemudian dibawa menuju RS Bhayangkara Manado untuk dilakukan autopsi "Kasus ini sementara dalam pengembangan," ujar Kompol Taufiq Arifin
Baca juga: Majalengka Gempar, Sepasang Kekasih Berciuman di Alun-alun saat Siang Bolong
Ayah korban, ES alias Eddy (51) menuturkan, anak gadisnya itu keluar rumah pada Selasa 18 Mei 2021 sekitar pukul 18.00 WITA. Kakak korban, AS (17) kemudian menemukan korban di jalan dan bermain dengan teman-temannya. AS mengajak pulang ke rumah namun korban tidak mau pulang karena belum terlalu malam.
Baca juga: Misteri Pembunuhan Siswi Madrasah Aliyah di Kudus Terungkap, Ini Kata Polisi
Sampai dengan larut malam korban tidak kunjung pulang ke rumah membuat keluarga panik. Keesokan harinya keluarga korban langsung mencari bersama saudaranya. Namun tidak kunjung ditemukan. Sampai Kamis (20/5/2021) pencarian terus dilanjutkan dengan dibantu oleh masyarakat Desa Koha.
Hingga akhirnya pada Jumat (21/5/2021) dinihari sekira pukul 01.00 WITA, korban ditemukan di perkebunan Karumamah di Desa Koha. Korban pertama kali ditemukan oleh Andi Tumewu (32), Rijel Runtulalo (27) dan Hendri Wendertey (57), ke tiganya warga Desa Koha.
Kasat Reskrim Polresta Manado, Kompol Taufiq Arifin mengatakan sekitar pukul 23.30 WITA, saksi bersama sembilan orang lainnya bahwa mengadakan pencarian terhadap korban, setelah pencarian di lokasi perkebunan mereka berpencar dan memasuki perkebunan Karumamah
"Setelah beberapa menit kemudian di lokasi perkebunan Karumamah saksi melihat karung berwarna putih ditutupi dengan karung warna tua tepatnya di bawah pohon pala. Kemudian saksi mendekati karung dan berteriak dengan maksud memanggil teman lain supaya mendekat dan melihat sama-sama," tutur Kompol Taufiq Arifin kepada MNC Portal Imdonesia (MPI), Jumat (21/5/2021).
Saksi Rijel Runtulalo kemudian membuka karung tersebut karena penasaran apa isi karung itu. Dan setelah dibuka, dia melihat kaki korban dalam karung. Saksi langsung berteriak dengan maksud untuk memanggil rekan lain dan kemudian memanggil pemerintah setempat yaitu hukum tua Desa Koha Barat Antonius Sulu.
Tim Inafis Polda Sulut kemudian datang ke lokasi sekira pukul 05.00 WITA disusul kemudian oleh Kasat Reskrim bersama Tim Macan Polresta Manado. Korban kemudian dibawa menuju RS Bhayangkara Manado untuk dilakukan autopsi "Kasus ini sementara dalam pengembangan," ujar Kompol Taufiq Arifin
(shf)