Habib Umar Assegaf dan Anggota Satpol PP Sepakat Berdamai

Sabtu, 23 Mei 2020 - 06:52 WIB
loading...
Habib Umar Assegaf dan Anggota Satpol PP Sepakat Berdamai
Habib Umar Abdullah Assegaf asal Bangil, Pasuruan dan anggota Satpol PP Kota Surabaya Asmadi sepakat berdamai. Foto/Ist
A A A
SURABAYA - Habib Umar Abdullah Assegaf asal Bangil, Pasuruan dan anggota Satpol PP Kota Surabaya Asmadi sepakat berdamai setelah sebelumnya terlibat cekcok hingga berujung baku pukul.

Hal tersebut disampaikan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Sabtu (23/5/2020). Dia menyatakan, Polda Jatim berupaya memediasi upaya damai antara Habib Umar Abdullah Assegaf dengan Asmadi. (Baca juga: Tak Terima Ditindak, Habib Umar Abdullah Adu Pukul dengan Petugas )

"Habib Umar telah menyampaikan kesediaan menyelesaikan secara damai. Secara pribadi Habib Umar juga telah memaafkan perlakuan yang dialaminya," kata dia.

Dalam video yang menyebar ke sejumlah grup chatting, tampak Kapolres Pasuruan AKBP Rofiq Ripto Himawan bersilaturahmi ke kediaman Habib Umar Assegaf di Bangil, Pasuruan. Dia datang bersama Asmadi. Dalam video tersebut Asmadi Asmadi menjabat secara erat tangan Habib.

Asmadi yang mengenakan peci dengan menunduk menyatakan permintaan maafnya pada Habib Umar. Habib Umar juga memaafkan dan bahkan bilang akan berkunjung ke rumah Asmadi. "Itu (silaturahmi dan perdamaian) hari Jumat (22/5/2020) siang," kata Truno.

Sebelumnya, beredar video di media sosial (medsos) Habib Umar Abdullah Assegaf mobilnya dihentikan petugas polisi dan Satpol PP di Exit Tol Bundaran Satelit, Surabaya. Mobil sedan Toyota Camry yang ditumpangi pria bergamis itu dihentikan lantaran melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, Teddy Candra membenarkan kejadian di video yang kini tengah viral tersebut. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (20/5/2020) sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, pria bergamis mengaku dari arah Malang menuju Surabaya.

"Saat ada pemeriksaan di check point, penumpang mobil tersebut lebih dari 50 persen. Kalau untuk sedan, seharusnya depan satu orang sopir dua penumpang belakang. Tapi sedan ini ditumpangi lima orang," katanya, Kamis (21/5/2020).

Dalam penindakan terhadap pelanggar, lanjut dia, petugas di lapangan tetap menggunakan pendekatan persuasif. Petugas akan mengimbau agar warga, tetap mengenakan masker dan menjaga jarak. Apalagi pelanggaran PSBB di Surabaya, baik yang hendak masuk ke kota pahlawan, sanksinya berupa teguran dan diminta putar balik.

"Soal baku hantam (pria bergamis) dengan petugas Satpol PP, belum kapasitas saya. Kalau nantinya diusut atau bagaimana, kalau masalah itu mungkin pak Kapolrestabes saja. Saya hanya bagian lalu lintasnya menertibkan," kata Teddy.

Diketahui, dalam video tersebut, tampak petugas gabungan menghentikan sebuah mobil sedan Toyota Camry bernomor polisi (nopol) N 1 B di sebuah jalur putar balik. Pria bergamis ini terlihat tidak terima karena dipaksa putar balik. Seorang polisi mencoba merayu pria bergamis ini agar tetap memutar balik mobilnya.

Petugas juga menegur karena pengemudinya tidak memakai masker. Bahkan umlah penumpang melebihi ketentuan PSBB. Namun, Habib Umar tetap menolak dengan suara bernada keras. Petugas berseragam Satpol PP ikut menegur. Akhirnya terjadi cekcok hingga kemudian dan petugas Satpol PP adu fisik. Mobil berwarna hitam itu akhirnya putar balik. "Syukurlah petugas kami tidak terpacing emosi," pungkas Teddy.
(nth)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1369 seconds (0.1#10.140)