Santap Ikan Bakar dan Sambal, 160 Santri Pondok Pesantren Al I'tishom Keracunan
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Ratusan santri di Pondok Pesantren Al I'tishom Padukuhan Banaran, Kalurahan Playen, Kapanewon Playen, Kabupaten Gunungkidul, keracunan makanan . Mereka keracunan setelah menyantab sajinan makanan untuk buka puasa bersama menjelang malam takbiran.
Para santri makan ikan bakar dan sambal yang dipesan pihak pondok pesantren di salah satu restoran di Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Usai menyantap makanan tersebut, malam harinya mereka mulai merasakan sakit perut, diare , sampai muntah-muntah.
Pimpinan Pondok Pesantren Al I'tishom, Syaid Samsulhuda menyebutkan, santri yang mengalami diare dan muntah-muntah ini berlanjut hingga pagi hari menjelang pelaksanaan Salat Idul Fitri.
"Jumlahnya terus bertambah setelah Salat Idul Fitri. Yang kondisinya parah, kami bawa ke rumah sakit. Ada sekitar 40 santri yang dibawa ke rumah sakit. Totalnya ada sekitar 160 santri yang mengalami diare dan muntah ," tuturnya.
Hingga Kamis (13/5/2021) malam, masih ada satu santri yang harus dirawat intensif di rumah sakit, karena mengalami dehidrasi . Sementara santri lainnya kondisinya sudah membaik, dan pulang ke pondok pesantren.
Makanan berupa ikan bakar tersebut, dipesan untuk sajian buka puasa penutup puasa ramadhan, jumlahnya ada sebanyak 480 480 bungkus untuk santri dan wali santri yang ada di pesantren tersebut.
Para santri makan ikan bakar dan sambal yang dipesan pihak pondok pesantren di salah satu restoran di Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Usai menyantap makanan tersebut, malam harinya mereka mulai merasakan sakit perut, diare , sampai muntah-muntah.
Pimpinan Pondok Pesantren Al I'tishom, Syaid Samsulhuda menyebutkan, santri yang mengalami diare dan muntah-muntah ini berlanjut hingga pagi hari menjelang pelaksanaan Salat Idul Fitri.
"Jumlahnya terus bertambah setelah Salat Idul Fitri. Yang kondisinya parah, kami bawa ke rumah sakit. Ada sekitar 40 santri yang dibawa ke rumah sakit. Totalnya ada sekitar 160 santri yang mengalami diare dan muntah ," tuturnya.
Hingga Kamis (13/5/2021) malam, masih ada satu santri yang harus dirawat intensif di rumah sakit, karena mengalami dehidrasi . Sementara santri lainnya kondisinya sudah membaik, dan pulang ke pondok pesantren.
Makanan berupa ikan bakar tersebut, dipesan untuk sajian buka puasa penutup puasa ramadhan, jumlahnya ada sebanyak 480 480 bungkus untuk santri dan wali santri yang ada di pesantren tersebut.