Seorang Petani Tewas karena Kaget dengan Suara Petir
loading...
A
A
A
BANYUASIN - Seorang petani bernama Yatiman (50 tahun), warga Dusun I, Desa Saleh Makmur, Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, tewas diduga akibat tersambar petir saat berada di sawah miliknya.
Kapolsek Makarti Jaya Iptu Marihot Manik, membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, peritiwa itu terjadi pada Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu korban tengah membersihkan rumput. ( Baca: Ini Alasan Ekonom Milenial Tantang Debat Terbuka Staf Milenial )
"Korban saat itu ditemukan oleh pihak keluarga dalam posisi tergeletak di tengah sawah miliknya. Dari keterangan saksi, saat kejadian memang sedang hujan gerimis dan sempat terdengar bunyi sambaran petir yang cukup keras di sekitar lokasi," katanya.
Petugas yang mendapatkan laporan, Marihot, mengatakan saat mendapatkan laporan dari pihak keluarga langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP serta meminta keterangan sejumlah saksi. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda dugaan kekerasan dari tubuh korban maupun luka bakar.
"Dugaan kami hampir dipastikan korban ini kaget dan meninggal saat terjadi sambaran petir itu. Apalagi, posisi korban berada di sawah yang sedikit tergenang air," katanya.
Selain itu, berdasarkan kesepakatan pihak keluarga, mereka tidak ingin jenazah korban untuk diteruskan untuk proses visum. Oleh karena itu, jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dilakukan pemakaman.
"Keluarga korban sepakat dan telah menerima musibah ini, mereka juga sudah membuat surat pernyataan secara tertulis,".
Kapolsek Makarti Jaya Iptu Marihot Manik, membenarkan informasi tersebut. Menurutnya, peritiwa itu terjadi pada Sabtu (18/4/2020) sekitar pukul 14.00 WIB. Saat itu korban tengah membersihkan rumput. ( Baca: Ini Alasan Ekonom Milenial Tantang Debat Terbuka Staf Milenial )
"Korban saat itu ditemukan oleh pihak keluarga dalam posisi tergeletak di tengah sawah miliknya. Dari keterangan saksi, saat kejadian memang sedang hujan gerimis dan sempat terdengar bunyi sambaran petir yang cukup keras di sekitar lokasi," katanya.
Petugas yang mendapatkan laporan, Marihot, mengatakan saat mendapatkan laporan dari pihak keluarga langsung menuju lokasi untuk melakukan olah TKP serta meminta keterangan sejumlah saksi. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda dugaan kekerasan dari tubuh korban maupun luka bakar.
"Dugaan kami hampir dipastikan korban ini kaget dan meninggal saat terjadi sambaran petir itu. Apalagi, posisi korban berada di sawah yang sedikit tergenang air," katanya.
Selain itu, berdasarkan kesepakatan pihak keluarga, mereka tidak ingin jenazah korban untuk diteruskan untuk proses visum. Oleh karena itu, jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dilakukan pemakaman.
"Keluarga korban sepakat dan telah menerima musibah ini, mereka juga sudah membuat surat pernyataan secara tertulis,".
(ihs)