Harga Cabai Rawit Berangsur Turun, Operasi Pasar Harus Tetap Masif
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Setelah sempat tak terkendali sejak November 2020 hingga awal April 2021, harga cabai rawit di pasar-pasar Kota Makassar mulai berangsur turun yaitu sekitar Rp40 ribu hingga Rp45 ribu setelah sebelumnya menyentuh harga Rp100 ribu per kilogram (kg).
Meski demikian, harga tersebut masih jauh dari harga normal yaitu Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per kg. Diduga karena permintaan yang tinggi menjelang hari raya Idulfitri 1442 Hijriah.
"Alhamdulillah, cabe sudah Rp40 ribu per kilo, kemarin itu lebih mahal daripada daging harganya," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar , M Yasir.
Menurut dia, tren penurunan harga tersebut menjadi indikasi yang baik setelah hampir enam bulan kenaikan terus terjadi. Meskipun masih berada di atas rata-rata harga normal, tapi harga yang berangsur turun menjadi tanda bahwa kebutuhan pangan untuk komoditi cabai mulai terpenuhi.
Sebagai upaya untuk mengantisipasi kembali terjadinya kenaikan lebih tinggi menjelang lebaran, pihaknya akan konsisten dan memasifkan pelaksanaan Operasi Pasar .
"Operasi pasar kita dengan mobil sudah jalan terus. Memang ada kenaikan harga itu sebagai kita tidak bisa terhindar dari hukum pasar, cuma kenaikannya itu kita akan kendalikan," ujarnya.
Kepala Bidang Perlindungan Konsumen Disdag Kota Makassar, Sri Rejeki mengatakan penurunan harga dilaporkan berangsur membaik secara fluktuatif sejak akhir Maret 2021 lalu.
Harga cabai rawit sempat turun di awal April di kisaran Rp70 ribu sampai Rp80 ribu, kemudian memasuki pertengahan April turun kembali menjadi Rp60 ribu sampai Rp75 ribu.
Tren tersebut terus berlanjut hingga saat ini, yaitu Rp45 ribu sampai Rp50 ribu pada akhir bulan April. Bahkan pada tanggal 29 April, harga cabai rawit sempat menyentuh Rp30 ribu per kg, tapi naik kembali pada awal Mei hingga saat ini di kisaran Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kg.
"Jadi memang kemarin kan banyak yang gagal panen dan banyak yang diekspor ke luar daerah, katanya sampai ke Papua. Sekarang sudah banyak yang berhasil (panen), utamanya dari daerah-daerah penyangga ini seperti Gowa dan Maros," katanya.
Meski demikian, dia mengaku masih mencemaskan potensi kembali terjadinya kenaikan harga dalam beberapa hari ke depan karena kebutuhan cabai dan komoditas lainnya dilaporkan meningkat menjelang lebaran.
"Turun memang jelang lebaran ini dibandingkan harga kemarin, kita harapkan memang tidak terjadi kenaikan lagi, karena sempat naik turun itu, kemarin turun dan sekarang ini naik sedikit di kisaran Rp40 sampai Rp45 ribu," jelasnya.
Meski demikian, harga tersebut masih jauh dari harga normal yaitu Rp15 ribu hingga Rp25 ribu per kg. Diduga karena permintaan yang tinggi menjelang hari raya Idulfitri 1442 Hijriah.
"Alhamdulillah, cabe sudah Rp40 ribu per kilo, kemarin itu lebih mahal daripada daging harganya," ujar Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar , M Yasir.
Menurut dia, tren penurunan harga tersebut menjadi indikasi yang baik setelah hampir enam bulan kenaikan terus terjadi. Meskipun masih berada di atas rata-rata harga normal, tapi harga yang berangsur turun menjadi tanda bahwa kebutuhan pangan untuk komoditi cabai mulai terpenuhi.
Sebagai upaya untuk mengantisipasi kembali terjadinya kenaikan lebih tinggi menjelang lebaran, pihaknya akan konsisten dan memasifkan pelaksanaan Operasi Pasar .
"Operasi pasar kita dengan mobil sudah jalan terus. Memang ada kenaikan harga itu sebagai kita tidak bisa terhindar dari hukum pasar, cuma kenaikannya itu kita akan kendalikan," ujarnya.
Kepala Bidang Perlindungan Konsumen Disdag Kota Makassar, Sri Rejeki mengatakan penurunan harga dilaporkan berangsur membaik secara fluktuatif sejak akhir Maret 2021 lalu.
Harga cabai rawit sempat turun di awal April di kisaran Rp70 ribu sampai Rp80 ribu, kemudian memasuki pertengahan April turun kembali menjadi Rp60 ribu sampai Rp75 ribu.
Tren tersebut terus berlanjut hingga saat ini, yaitu Rp45 ribu sampai Rp50 ribu pada akhir bulan April. Bahkan pada tanggal 29 April, harga cabai rawit sempat menyentuh Rp30 ribu per kg, tapi naik kembali pada awal Mei hingga saat ini di kisaran Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per kg.
"Jadi memang kemarin kan banyak yang gagal panen dan banyak yang diekspor ke luar daerah, katanya sampai ke Papua. Sekarang sudah banyak yang berhasil (panen), utamanya dari daerah-daerah penyangga ini seperti Gowa dan Maros," katanya.
Meski demikian, dia mengaku masih mencemaskan potensi kembali terjadinya kenaikan harga dalam beberapa hari ke depan karena kebutuhan cabai dan komoditas lainnya dilaporkan meningkat menjelang lebaran.
"Turun memang jelang lebaran ini dibandingkan harga kemarin, kita harapkan memang tidak terjadi kenaikan lagi, karena sempat naik turun itu, kemarin turun dan sekarang ini naik sedikit di kisaran Rp40 sampai Rp45 ribu," jelasnya.
(agn)