Dewan Usulkan Kurikulum Pendidikan Terkait Buang Sampah
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Kebiasan membuang sampah tidak pada tempatnya masih menjadi masalah dan keluhan yang diterima Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Maka, untuk merubah kebiasaan buruk tersebut, diperlukan program pemerintah melalui kurikulum pendidikan.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Yudie. Ia mengatakan, saat ini memang Kobar jika dilihat kotanya (Pangkalan Bun) secara fisik bersih. Namun, kebiasaan atau perilaku warganya dinilai masih banyak yang membuang sampah sembarangan.
"Maka saya berharap, DLH ini bekerjasama dengan Disdikbud Kobar, untuk memberikan kurikulum khusus dalam memberikan edukasi terkait masalah sampah ini," kata Yudi politisi dari Partai Berkarya belum lama ini.
Ia menjelaskan, kurikulum ini dijalankan pada pendidikan anak usia dini, TK, SD dan SMP. Mengapa demikian, sebab sebagai penanaman karakter. Sehingga ketika besar nanti sudah terbiasa untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Merubah watak atau kebiasaan itu susah. Maka ya harus ditanamkan sejak usia dini. Biasanya yang berani negur orang tua itu kan anak. Misal pada saat akan buang sampah melalui mobil, pasti anak itu nanti akan menegurnya," sebutnya. Baca: Penyekatan Mudik di Batubara, Puluhan Kendaraan Diputar Balik.
Yudie berharap, kurikulum pendidikan dalam rangka mencegah kebiasaan buang sampah sembarangan, sebagai upaya meningkatkan pola hidup bersih dan sehat, betul - betul dapat dilaksanakan. Sehingga, Piala Adipura yang diperoleh tidak cukup kota nya yang bersih, tetapi juga dibarengi dengan perilaku hidup bersih warganya. Baca Juga: Mantan Istri Sering Digoda, Pria di Muara Enim Tikam Kakak Kandung hingga Tewas.
Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Yudie. Ia mengatakan, saat ini memang Kobar jika dilihat kotanya (Pangkalan Bun) secara fisik bersih. Namun, kebiasaan atau perilaku warganya dinilai masih banyak yang membuang sampah sembarangan.
"Maka saya berharap, DLH ini bekerjasama dengan Disdikbud Kobar, untuk memberikan kurikulum khusus dalam memberikan edukasi terkait masalah sampah ini," kata Yudi politisi dari Partai Berkarya belum lama ini.
Ia menjelaskan, kurikulum ini dijalankan pada pendidikan anak usia dini, TK, SD dan SMP. Mengapa demikian, sebab sebagai penanaman karakter. Sehingga ketika besar nanti sudah terbiasa untuk tidak membuang sampah sembarangan.
"Merubah watak atau kebiasaan itu susah. Maka ya harus ditanamkan sejak usia dini. Biasanya yang berani negur orang tua itu kan anak. Misal pada saat akan buang sampah melalui mobil, pasti anak itu nanti akan menegurnya," sebutnya. Baca: Penyekatan Mudik di Batubara, Puluhan Kendaraan Diputar Balik.
Yudie berharap, kurikulum pendidikan dalam rangka mencegah kebiasaan buang sampah sembarangan, sebagai upaya meningkatkan pola hidup bersih dan sehat, betul - betul dapat dilaksanakan. Sehingga, Piala Adipura yang diperoleh tidak cukup kota nya yang bersih, tetapi juga dibarengi dengan perilaku hidup bersih warganya. Baca Juga: Mantan Istri Sering Digoda, Pria di Muara Enim Tikam Kakak Kandung hingga Tewas.
(nag)