Pebisnis Logistik Sulselbar Sebut Penyesuaian Tarif Tol Tidak Rasional
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Penyesuaian tarif tol di Kota Makassar dinilai akan mengerek biaya logistik, lantaran aspek rasionalisasi besaran maupun proporsional (jarak pengguna jalan) diabaikan oleh pengelola ruas bebas hambatan tersebut.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sulselbar, Syaifuddin Saharudi mengatakan, penyesuaian yang tidak proporsional itu, bakal membuat komponen biaya angkutan logistik lewat tol jadi membengkak untuk seluruh jalur.
Ia menerangkan, penerapan tarif baru tersebut dilakukan guna memastikan iklim investasi jalan tol yang kondusif, serta mendukung berbagai kegiatan operasional dan pemeliharaan serta perawatan jalan dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Keputusan terkait penerapan tarif baru kata Anwar, didasari oleh beroperasinya Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 (Jalan Tol Layang AP Pettarani) sebagai penambahan ruas jalan Tol MMN dari sebelumnya 6,05 kilometer menjadi 10,08 kilometer.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Sulselbar, Syaifuddin Saharudi mengatakan, penyesuaian yang tidak proporsional itu, bakal membuat komponen biaya angkutan logistik lewat tol jadi membengkak untuk seluruh jalur.
Ia menerangkan, penerapan tarif baru tersebut dilakukan guna memastikan iklim investasi jalan tol yang kondusif, serta mendukung berbagai kegiatan operasional dan pemeliharaan serta perawatan jalan dalam rangka memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Keputusan terkait penerapan tarif baru kata Anwar, didasari oleh beroperasinya Jalan Tol Ujung Pandang Seksi 3 (Jalan Tol Layang AP Pettarani) sebagai penambahan ruas jalan Tol MMN dari sebelumnya 6,05 kilometer menjadi 10,08 kilometer.
(luq)