Antisipasi Lonjakan Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pegiat Wisata Tulungagung Divaksin

Sabtu, 08 Mei 2021 - 07:05 WIB
loading...
Antisipasi Lonjakan Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pegiat Wisata Tulungagung Divaksin
Pelaku wisata di Kabupaten Tulungagung, mulai menerima vaksinasi COVID-19. Foto/Ilustrasi
A A A
TULUNGAGUNG - Vaksinasi COVID-19 mulai diberikan kepada para pelaku wisata di wilayah Kabupaten Tulungagung, menjelang lebaran. Ada sebanyak 10 orang di 10 destinasi wisata, telah menerima suntikan vaksin pertama.



Ketua Forum Komunikasi Pokdarwis Tulungagung Karsi Nero Sutamrin berharap vaksinasi bisa merata. "Karena kemungkinan belum semua," ujar Karsi kepada wartawan. Dari data yang dihimpun, di Tulungagung ada sebanyak 43 destinasi wisata . Obyeknya beragam. Di wilayah Kecamatan Sendang, wisata yang ada berbasis pegunungan dan situs sejarah. Kemudian juga di wilayah Kecamatan Pucanglaban.



Wisata bahari, yakni pantai selatan berada di wilayah Kecamatan Besuki, dan Campur Darat. Sedangkan di kawasan perkotaan mulai menjamur agrowisata. Karsi berharap pengelola wisata di 43 destinasi yang sudah didata dinas pariwisata, semua bisa disuntik vaksin COVID-19.



Mereka yang telah divaksin juga diminta tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. "Prokes harus tetap dijaga," kata Karsi. Pelaksanaan vaksinasi untuk pengelola destinasi wisata relatif terlambat. Namun Karsi tidak mempersoalkan hal itu mengingat stok vaksin juga terbatas.

Ia hanya sedikit mengeluhkan lokasi pelaksanaan vaksinasi yang relatif jauh dari masing maisng destinasi. "Kalau bisa lokasinya diratakan. Misalnya di wilayah selatan ada satu titik," tambah Karsi.



Kabid Pengembangan Pariwisata Kabupaten Tulungagung, Aris Wahyudiono mengatakan, ada sebanyak 500 pelaku wisata yang akan menerima vaksinasi COVID-19 . Mereka terdiri dari pengelola, petugas parkir, penjaga tiket hingga pedagang makanan dan minuman.

Vaksinasi yang mulai dilakukan, kata Aris sebagai antisipasi lonjakan kunjungan wisata pada lebaran mendatang. "Semua data telah diajukan jauh hari ke dinas kesehatan. Namun karena faktor ketersediaan vaksin yang menjadikan mundur," ujar Aris.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1455 seconds (0.1#10.140)