1.500 PMI Mudik ke Jatim, 4 Diantaranya Positif COVID-19

Senin, 03 Mei 2021 - 16:28 WIB
loading...
1.500 PMI Mudik ke Jatim, 4 Diantaranya Positif COVID-19
Ilustrasi/Dok
A A A
SURABAYA - Sebanyak 1.500 Pekerja Migran Indonesia (PMI) TKI telah kembali ke Jawa Timur (Jatim).

Rencananya, ada sebanyak 14.000 PMI pada bulan ini akan kembali ke Jatim akibat masa kontrak kerjanya. Mereka akan kembali ke kampung halaman mereka secara bertahap.

Kepala Pelaksana Relawan Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Radian Jadid menjelaskan, pihaknya sudah mengadakan rapat untuk mengkoordinasikan penanganan PMI yang mudik ke Jatim.

“Dari 1.500 PMI yang masuk ke Jatim, sekitar 907 diantaranya telah menjalani tes swab PCR. Sisanya, 593 PMI masih menunggu giliran untuk tes COVID-19,” katanya, Senin (3/5/2021).

Dia mengungkapkan, sebanyak 1.500 PMI tersebut berasal dari 3 negara di Asia Tenggara. Diantaranya dari Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura.

Dari 907 PMI telah melakukan tes swab PCR, 4 diantaranya terkonfirmasi positif COVID-19 dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya.

Sebanyak 4 PMI itu berasal dari negeri jiran, Malaysia. Keempatnya dirawat di ruang isolasi berbeda. “Empat PMI itu terdiri dari 3 laki-laki, 1 perempuan,” terangnya.

Kepala RSLI Surabaya, Laksamana Pertama dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara menambahkan, awalnya 4 PMI tersebut, saat tes swab PCR di bandara Malaysia hasilnya negatif.

Saat tiba di Bandara Juanda Surabaya, keempatnya lantas dievakuasi ke Asrama Haji Surabaya untuk swab lagi.

Lalu, mereka menjalani karantina selama 2 hari. “Hasilnya, menunjukan 4 orang PMI itu positif COVID-19,” katanya.

Baca juga: Daging Ayam Ras dan Emas Perhiasan Picu Inflasi di Jatim pada April 2021

Nalendra mengungkapkan, 4 PMI yang positif COVID-19 itu diisolasi dalam ruangan khusus. Untuk pasien laki-laki, ditempatkan di ruang Neptunus dan pasien perempuan di Saturnus.

Baca juga: Fasilitasi Calon Tenaga Medis Handal, Ubaya Bangun Rumah Sakit 9 Lantai

Pemisahan tersebut bertujuan untuk memonitoring dan mengawasi kondisi keempat PMI itu secara ketat.

“Pemisahan ini terkait dinamika virus yang ada pada tubuhnya juga untuk mencegah (virus) supaya tidak menimbulkan dampak yang lebih luas," tandasnya.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1546 seconds (0.1#10.140)