11 Siklon Tropis Berdampak Cuaca Ekstrem Landa Indonesia Sejak 2008
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejak tahun 2008, sudah 11 siklon tropis yang tumbuh di wilayah tanggung jawab tropical cyclone warning center (TCWC) Jakarta. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), siklon tropis tersebut cukup berdampak signifikan pada kondisi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan dari data, 11 kejadian siklon tropis yang tumbuh dekat wilayah Indonesia sejak 2008 tersebut, terdapat 3 siklon tropis yang tumbuh di sekitar Nusa Tenggara Timur (Kirrily, Lili, Seroja). Kemudian 7 siklon tropis tumbuh di sekitar Samudra Hindia barat daya Lampung (Durga, Anggrek, Bakung, Dahlia, Flamboyan, Kenanga, Mangga). Dan 1 siklon tropis yang tumbuh di selatan Jawa Tengah (Cempaka).
Guswanto mengatakan dua siklon tropis yang tumbuh di sekitar wilayah Nusa Tenggara Timur sejak 2008 terjadi pada April (Kirrily dan Seroja), dengan 1 kejadian siklon tropis terjadi pada Mei (Lili).
“Sedangkan siklon tropis yang terjadi di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung cukup variatif terjadi pada bulan April, Mei, Nopember, Desember,” ungkap Guswanto dalam keterangan yang diterima, Senin (3/5/2021).
Sehingga dapat dikatakan secara umum potensi pertumbuhan siklon tropis di selatan Indonesia cukup signifikan pada periode April, Mei, November, dan Desember, dengan potensi siklon tropis di wilayah NTT pada Mei sangat kecil.
Berdasarkan data klimatologis, kata Guswanto, pada periode bulan Mei hingga Desember pertumbuhan siklon tropis akan lebih terkonsentrasi terjadi di wilayah Belahan Bumi Utara.
“Sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik dengan isu kemungkinan berulangnya fenomena siklon tropis di wilayah Nusa Tenggara Timur terutama pada bulan Mei hingga Oktober dan diimbau tetap aktif memantau perkembangan potensi cuaca dari BMKG,” tegas Guswanto.
BMKG sebagai Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis tetap terus melakukan monitoring terhadap potensi pertumbuhan siklon tropis yang dapat berdampak pada potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia, baik yang terjadi di Belahan Bumi Selatan maupun Utara.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengungkapkan dari data, 11 kejadian siklon tropis yang tumbuh dekat wilayah Indonesia sejak 2008 tersebut, terdapat 3 siklon tropis yang tumbuh di sekitar Nusa Tenggara Timur (Kirrily, Lili, Seroja). Kemudian 7 siklon tropis tumbuh di sekitar Samudra Hindia barat daya Lampung (Durga, Anggrek, Bakung, Dahlia, Flamboyan, Kenanga, Mangga). Dan 1 siklon tropis yang tumbuh di selatan Jawa Tengah (Cempaka).
Guswanto mengatakan dua siklon tropis yang tumbuh di sekitar wilayah Nusa Tenggara Timur sejak 2008 terjadi pada April (Kirrily dan Seroja), dengan 1 kejadian siklon tropis terjadi pada Mei (Lili).
“Sedangkan siklon tropis yang terjadi di sekitar Samudra Hindia sebelah barat daya Lampung cukup variatif terjadi pada bulan April, Mei, Nopember, Desember,” ungkap Guswanto dalam keterangan yang diterima, Senin (3/5/2021).
Sehingga dapat dikatakan secara umum potensi pertumbuhan siklon tropis di selatan Indonesia cukup signifikan pada periode April, Mei, November, dan Desember, dengan potensi siklon tropis di wilayah NTT pada Mei sangat kecil.
Berdasarkan data klimatologis, kata Guswanto, pada periode bulan Mei hingga Desember pertumbuhan siklon tropis akan lebih terkonsentrasi terjadi di wilayah Belahan Bumi Utara.
“Sehingga masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan tidak panik dengan isu kemungkinan berulangnya fenomena siklon tropis di wilayah Nusa Tenggara Timur terutama pada bulan Mei hingga Oktober dan diimbau tetap aktif memantau perkembangan potensi cuaca dari BMKG,” tegas Guswanto.
BMKG sebagai Pusat Peringatan Dini Siklon Tropis tetap terus melakukan monitoring terhadap potensi pertumbuhan siklon tropis yang dapat berdampak pada potensi cuaca ekstrem di wilayah Indonesia, baik yang terjadi di Belahan Bumi Selatan maupun Utara.
(agn)