Merapi Kian Bergolak, Semburkan 6 Kali Wedus Gembel dan 33 Kali Muntahkan Lava Pijar
loading...
A
A
A
SLEMAN - Gejolak dan aktivitas vulkanik Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jateng hingga sekarang masih tinggi. Selama 12 jam dari Jumat (23/4/2021) pukul 18.00 WIB hingga Sabtu (24/4/2021) pukul 06.00 WIB, terjadi 6 kali awas panas guguran (APG) atau yang biasa disebut wedus gembel dan 33 kali muntahan lava pijar .
Baca juga: Merapi Semburkan Awan Panas Sejauh 2 Km, Cepogo Hujan Abu
Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, wedus gembel menyembur ke arah barat daya dan tenggara dengan jarak luncur maksimal 1,8 km. Sedangkan lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,2 km ke barat daya.
Baca juga: Wedus Gembel Menyembur Dari Kawah Merapi, Meluncur ke Barat Daya Sejauh 1,3 Km
Wedus gembel pada Jumat (23/4/2021) pada pukul 19.44 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 113 detik. Jarak luncur 1.300 meter ke arah barat daya. Sedangkan pukul 21.12 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 85 detik dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya.
Sedangkan pada Sabtu (24/4/2021), yaitu pada pukul 00.03 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 160 detik. Jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya. Pukul 00.42 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 77 detik. Jarak luncur 700 meter ke arah tenggara. Pukul 01.07 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 87 detik. Jarak luncur 800 m ke arah tenggara. Sementara pukul 01.29 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 92 detik. Jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya.
“Sebanyak 33 kali lava pijar terjadi pada Jumat (23/4/2021) pukul 18.00 WIB-24.00 WIB sebanyak 27 kali dan Sabtu (24/4/2021) pukul 00.00 WIB-06.00 WIB sebanyak enam kali,” kata petugas penyusun laporan aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Heru Suparwaka, Sabtu (24/4/2021).
Untuk status masih level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Kami minta warga tidak beraktivitas dalam radius bahaya dari puncak karena potensi ancaman bahaya bisa terjadi sewaktu-waktu,” katanya.
Baca juga: Merapi Semburkan Awan Panas Sejauh 2 Km, Cepogo Hujan Abu
Berdasarkan pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, wedus gembel menyembur ke arah barat daya dan tenggara dengan jarak luncur maksimal 1,8 km. Sedangkan lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1,2 km ke barat daya.
Baca juga: Wedus Gembel Menyembur Dari Kawah Merapi, Meluncur ke Barat Daya Sejauh 1,3 Km
Wedus gembel pada Jumat (23/4/2021) pada pukul 19.44 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 25 mm dan durasi 113 detik. Jarak luncur 1.300 meter ke arah barat daya. Sedangkan pukul 21.12 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm dan durasi 85 detik dengan jarak luncur 1.000 meter ke arah barat daya.
Sedangkan pada Sabtu (24/4/2021), yaitu pada pukul 00.03 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 30 mm dan durasi 160 detik. Jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya. Pukul 00.42 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 40 mm dan durasi 77 detik. Jarak luncur 700 meter ke arah tenggara. Pukul 01.07 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 mm dan durasi 87 detik. Jarak luncur 800 m ke arah tenggara. Sementara pukul 01.29 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 55 mm dan durasi 92 detik. Jarak luncur 1.200 m ke arah barat daya.
“Sebanyak 33 kali lava pijar terjadi pada Jumat (23/4/2021) pukul 18.00 WIB-24.00 WIB sebanyak 27 kali dan Sabtu (24/4/2021) pukul 00.00 WIB-06.00 WIB sebanyak enam kali,” kata petugas penyusun laporan aktivitas Gunung Merapi BPPTKG, Heru Suparwaka, Sabtu (24/4/2021).
Untuk status masih level III atau Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Kami minta warga tidak beraktivitas dalam radius bahaya dari puncak karena potensi ancaman bahaya bisa terjadi sewaktu-waktu,” katanya.
(shf)