Larangan Mudik Diprediksi Dongkrak Kunjungan Desa Wisata

Senin, 19 April 2021 - 08:19 WIB
loading...
Larangan Mudik Diprediksi Dongkrak Kunjungan Desa Wisata
Larangan Mudik Diprediksi Dongkrak Kunjungan Desa Wisata. Foto/Dok
A A A
SURABAYA - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jawa Timur (Jatim) memprediksi, kebijakan pemerintah terhadap larangan mudik Lebaran tahun 2021, berdampak positif terhadap kunjungan wisatawan lokal ke sejumlah desa wisata di Jatim.

"Orang-orang yang tidak mudik, tentu akan banyak mengunjungi wisata desa yang ada di sekitar mereka. Ini tentu sangat positif. Saat kunjungan ke desa-desa wisata, kami tetap meminta pengunjung menjaga Protokol Kesehatan (Prokes) sesuai Surat Edaran (SE) pemerintah daerah masing-masing," kata Kepala Disbudpar Jatim, Sinarto, Senin (19/4/2021).

Desa wisata merupakan wadah bagi masyarakat untuk menggali potensi wilayahnya sebagai tempat wisata.

Desa wisata dibentuk untuk memberdayakan masyarakat agar dapat berperan dalam menyikapi potensi pariwisata atau lokasi daya tarik wisata diwilayah masing-masing desa. "Di Jawa Timur ada sebanyak 479 desa wisata," ujar Sinarto.

Dia menambahkan, meskipun ada kebijakan larangan mudik, tingkat kunjungan wisatawan domestik ke Jatim sejak Januari hingga pertengahan April 2021 sudah mencapai 10 juta wisatawan.

"Untuk meningkatkan potensi pariwisata di Jatim kita akan berkolaborasi dengan Kabupaten dan Kota. Dan sektor pariwisata harus seiring sejalan dengan kesehatan, dengan BPBD, Perhubungan, jadi semua bisa kita satukan menjadi akses kepariwisataan,” tandasnya.

Baca juga: Tengah Malam, Emak-emak Rela Antre Nomor Urut Demi Dapat Pinjaman Modal UMKM

Diketahui, Disbudpar Jatim menargetkan kunjungan wisatawan domestik ke Jatim tahun ini sebesar 25 juta kunjungan.

baca juga: Cuaca Sedang Panas, Ini Tips agar Tidak Dehidrasi Saat Puasa

Jumlah itu naik tipis dibanding tahun 2020 yang mencapai 22 juta kunjungan. Sementara dibanding tahun 2019, jumlah tersebut menurun tajam.

Sebab, di 2019, jumlah wisnus ke Jatim mencapai 82 juta kunjungan. "Tahun lalu, pemerintah sudah menyiapkan kalender event wisata. Tapi semua batal karena pandemi. Tapi saat ini sudah mulai bergerak. Ada sejumlah kalender event yang masuk," kata Sinarto.
(boy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)