Pangdam Minta Situs Bersejarah Dirawat, Utamanya Makam Sultan Hasanuddin
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Pangdam XIV/Hasanuddin , Mayjen TNI Mochamad Syafei Kasno menginstruksikan jajaran untuk merawat dan memperbaiki situs bersejarah di Sulawesi Selatan. Salah satu fokusnya adalah makam para raja, termasuk Sultan Hasanuddin.
"Nama Sultan Hasanuddin dipakai TNI AD untuk nama Kodam Hasanuddin. Bukan hanya karena karena sebagai pahlawan nasional, tetapi lebih kepada penghormatan dan kebanggaan terhadap semangat juang yang begitu besar," ungkap Mochamad Syafei Kasno dalam keterangan resminya, Minggu (18/4/2021).
Mochamad Syafei Kasno mengatakan, perbaikan dan pembersihan makam Raja Gowa ke 16 berjuluk Ayam Jantan dari Timur diharapkan bisa memberikan nilai moral dan militansi yang terpatri dalam jiwa perjuangan Sultan Hasanuddin bisa diterapkan dalam pelaksanaan tugas prajurit.
"Sultan Hasanuddin adalah ruh bagi seluruh prajurit Kodam Hasanuddin. Jiwa patriotisme dan militansinya dalam berjuang membela bangsa dan negara ini, harus hadir pada setiap prajurit Kodam Hasanuddin dalam menjaga kedaulatan NKRI, terutama saat dalam penugasan," tegasnya.
Mantan Pa Sahli TK III Bidang Komsos Panglima TNI AD ini mengungkapkan perbaikan dan pembersihan atas makam Sultan Hasanuddin dilakukan, perawatan secara berkala akan dilakukan. Tentu tetap akan berkoordinasi dengan pihak keluarga dan Pemerintah Daerah setempat.
Selain makam Sultan Hasanuddin, Syafei Kasno mengaku akan menjadikan bagian fokus perhatian untuk perawatan situs bersejarah. Menurutnya, sudah selayaknya seluruh situs bersejarah yang merupakan bukti sejarah bangsa dirawat sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan.
"Masa kita menggunakan nama besar Sultan Hasanuddin, sementara makamnya tidak terawat. Saya harapkan perbaikan dan pembersihan ini akan membuat makam Sultan Hasanuddin menjadi lebih pantas dan ke depan harus tetap dirawat karena di situs bersejarah ini ada nama besar Kodam," tegasnya.
"Situs sejarah adalah bukti sejarah perjalanan bangsa sekaligus sebagai warisan sejarah bagi generasi penerus. Merawatnya adalah kewajiban seluruh pihak. Selain makam Sultan Hasanuddin , saya juga telah berkoordinasi untuk perawatan sejumlah situs lainnya, termasuk Monumen Mandala," lanjutnya.
Terpisah Dandim 1409/Gowa, Letkol Arh Muh Suaib mengatakan pembersihan dan perbaikan makam Sultan Hasanuddin sudah memasuki hari ke 5. Puluhan prajurit dilibatkan.
"Ada sekitar 75 orang yang dilibatkan dalam perbaikan dan pembersihan ini dari seluruh koramil yang ada di Kodim Gowa," tuturnya.
Menurutnya, kondisi makam Pahlawan nasional Sulsel itu sudah jauh lebih baik. Beberapa piranti yang rusak telah dibenahi. Namun Suaib bilang akan tetap okus melakukan perbaikan dan pembersihan.
"Kita tidak menargetkan kapan selesai. Karena yang terpenting hasilnya bagus dan maksimal," jelasnya.
Sejumlah sasaran perbaikan dan pembersihan kompleks makam akan dilakukan pada pintu gerbang masuk kompleks makam, pagar depan sebelah kanan makam, kubah patung makam Sultan Hasanuddin, pagar besi keliling dan plafond aula makam Sultan Hasanuddin
"Nama Sultan Hasanuddin dipakai TNI AD untuk nama Kodam Hasanuddin. Bukan hanya karena karena sebagai pahlawan nasional, tetapi lebih kepada penghormatan dan kebanggaan terhadap semangat juang yang begitu besar," ungkap Mochamad Syafei Kasno dalam keterangan resminya, Minggu (18/4/2021).
Mochamad Syafei Kasno mengatakan, perbaikan dan pembersihan makam Raja Gowa ke 16 berjuluk Ayam Jantan dari Timur diharapkan bisa memberikan nilai moral dan militansi yang terpatri dalam jiwa perjuangan Sultan Hasanuddin bisa diterapkan dalam pelaksanaan tugas prajurit.
"Sultan Hasanuddin adalah ruh bagi seluruh prajurit Kodam Hasanuddin. Jiwa patriotisme dan militansinya dalam berjuang membela bangsa dan negara ini, harus hadir pada setiap prajurit Kodam Hasanuddin dalam menjaga kedaulatan NKRI, terutama saat dalam penugasan," tegasnya.
Mantan Pa Sahli TK III Bidang Komsos Panglima TNI AD ini mengungkapkan perbaikan dan pembersihan atas makam Sultan Hasanuddin dilakukan, perawatan secara berkala akan dilakukan. Tentu tetap akan berkoordinasi dengan pihak keluarga dan Pemerintah Daerah setempat.
Selain makam Sultan Hasanuddin, Syafei Kasno mengaku akan menjadikan bagian fokus perhatian untuk perawatan situs bersejarah. Menurutnya, sudah selayaknya seluruh situs bersejarah yang merupakan bukti sejarah bangsa dirawat sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan.
"Masa kita menggunakan nama besar Sultan Hasanuddin, sementara makamnya tidak terawat. Saya harapkan perbaikan dan pembersihan ini akan membuat makam Sultan Hasanuddin menjadi lebih pantas dan ke depan harus tetap dirawat karena di situs bersejarah ini ada nama besar Kodam," tegasnya.
"Situs sejarah adalah bukti sejarah perjalanan bangsa sekaligus sebagai warisan sejarah bagi generasi penerus. Merawatnya adalah kewajiban seluruh pihak. Selain makam Sultan Hasanuddin , saya juga telah berkoordinasi untuk perawatan sejumlah situs lainnya, termasuk Monumen Mandala," lanjutnya.
Terpisah Dandim 1409/Gowa, Letkol Arh Muh Suaib mengatakan pembersihan dan perbaikan makam Sultan Hasanuddin sudah memasuki hari ke 5. Puluhan prajurit dilibatkan.
"Ada sekitar 75 orang yang dilibatkan dalam perbaikan dan pembersihan ini dari seluruh koramil yang ada di Kodim Gowa," tuturnya.
Menurutnya, kondisi makam Pahlawan nasional Sulsel itu sudah jauh lebih baik. Beberapa piranti yang rusak telah dibenahi. Namun Suaib bilang akan tetap okus melakukan perbaikan dan pembersihan.
"Kita tidak menargetkan kapan selesai. Karena yang terpenting hasilnya bagus dan maksimal," jelasnya.
Sejumlah sasaran perbaikan dan pembersihan kompleks makam akan dilakukan pada pintu gerbang masuk kompleks makam, pagar depan sebelah kanan makam, kubah patung makam Sultan Hasanuddin, pagar besi keliling dan plafond aula makam Sultan Hasanuddin
(agn)