Bank Indonesia Pacu Bisnis Ponpes Lewat Distribution Center KSBP
loading...
A
A
A
SURABAYA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Jawa Timur (Jatim) terus mendorong kemandirian pondok pesantren (ponpes). Salah satunya dengan membentuk Distribution Center (DC) Koperasi Sarekat Bisnis Pesantren (KSBP) Jatim.
DC ini bertujuan mempercepat laju distribusi perdagangan antar anggota, menampung stok barang untuk pemenuhan kebutuhan ponpes anggota KSBP.
Terakhir, memperluas dampak ekonomi yang tidak terbatas pada anggota KSBP, namun juga berdampak pada meningkatnya perekonomian di wilayah sekitar ponpes anggota KSBP.
Menurut Kepala KPBI Jatim, Difi Ahmad Johansyah, DC diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi ponpes anggota KSBP untuk meningkatkan efektifitas distribusi antar anggota pesantren.
Efisiensi biaya distribusi diharapkan dapat meningkatkan transaksi perdagangan antar pesantren dan optimalisasi pemenuhan kebutuhan masyarakat di masing-masing zonasi wilayah.
“Selain membangun DC KSPB, kami juga sedang membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di Prigen. BLK ini untuk memberi sertifikasi pada bidang Peternakan dan Pertanian bagi para santri,” katanya, Jumat (16/4/2021).
BLK tersebut, kata dia, memiliki peran strategis bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pesantren.
Beberapa pesantren yang usahanya telah menjadi lokasi BLK bekerjasama dengan BI diantaranya, Ponpes Nurul Amanah Bangkalan (budidaya jamur), Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang (keju mozarella), serta Ponpes Al Amien Sumenep Madura (peternakan ayam petelur).
Baca juga: 2022, Pemprov Jawa Timur Fokus Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Selatan
“Tanpa skill yang baik sebuah bisnis tidak akan berjalan, berkembang dan maju,” tambah Difi.
Sementara itu, Direktur KSBP Sunan Drajat Anas Alhifni mengatakan, KSBP Sunan Drajat Lamongan berdiri sejak tahun 2017. KSBP ini memiliki anggota 17 koperasi pondok pesantren.
Baca juga: Wow! Pengembangan Tambak Udang Vaname Manfaatkan Satelit Amerika
“Diantaranya Ponpes Langitan Tuban, Tambak Beras Tebu Ireng Jombang, Gontor Ponorogo, Sidogiri Pasuruan, dan Lirboyo Kediri,” katanya.
DC ini bertujuan mempercepat laju distribusi perdagangan antar anggota, menampung stok barang untuk pemenuhan kebutuhan ponpes anggota KSBP.
Terakhir, memperluas dampak ekonomi yang tidak terbatas pada anggota KSBP, namun juga berdampak pada meningkatnya perekonomian di wilayah sekitar ponpes anggota KSBP.
Menurut Kepala KPBI Jatim, Difi Ahmad Johansyah, DC diharapkan dapat menjadi batu loncatan bagi ponpes anggota KSBP untuk meningkatkan efektifitas distribusi antar anggota pesantren.
Efisiensi biaya distribusi diharapkan dapat meningkatkan transaksi perdagangan antar pesantren dan optimalisasi pemenuhan kebutuhan masyarakat di masing-masing zonasi wilayah.
“Selain membangun DC KSPB, kami juga sedang membangun Balai Latihan Kerja (BLK) di Prigen. BLK ini untuk memberi sertifikasi pada bidang Peternakan dan Pertanian bagi para santri,” katanya, Jumat (16/4/2021).
BLK tersebut, kata dia, memiliki peran strategis bagi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di Pesantren.
Beberapa pesantren yang usahanya telah menjadi lokasi BLK bekerjasama dengan BI diantaranya, Ponpes Nurul Amanah Bangkalan (budidaya jamur), Ponpes Bahrul Maghfiroh Malang (keju mozarella), serta Ponpes Al Amien Sumenep Madura (peternakan ayam petelur).
Baca juga: 2022, Pemprov Jawa Timur Fokus Pemulihan Ekonomi dan Pembangunan Infrastruktur Wilayah Selatan
“Tanpa skill yang baik sebuah bisnis tidak akan berjalan, berkembang dan maju,” tambah Difi.
Sementara itu, Direktur KSBP Sunan Drajat Anas Alhifni mengatakan, KSBP Sunan Drajat Lamongan berdiri sejak tahun 2017. KSBP ini memiliki anggota 17 koperasi pondok pesantren.
Baca juga: Wow! Pengembangan Tambak Udang Vaname Manfaatkan Satelit Amerika
“Diantaranya Ponpes Langitan Tuban, Tambak Beras Tebu Ireng Jombang, Gontor Ponorogo, Sidogiri Pasuruan, dan Lirboyo Kediri,” katanya.
(boy)