BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem Periode Transisi
loading...
A
A
A
BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan potensi terjadinya cuaca ekstrem pada periode transisi. Cuaca ekstrem bisa menyebabkan berbagai bencana hidrometeorologi di Jawa Barat.
Peneliti BMKG Jawa Barat Muhammad Iip mengatakan, dalam beberapa hari kedepan masih perlu diwaspadai adanya potensi cuaca ekstrem selama periode transisi.
Karakteristik cuaca selama periode transisi atau pancaroba ditandai dengan gejala cuaca ekstrem berupa hujan lebat, hujan es atau hujan disertai angin kencang atau angin puting beliung.
"Tetap selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, baik itu diakibatkan oleh hujan lebat disertai petir atau angin kencang dan angin puting beliung," beber Iip.
Menurut dia, saat ini beberapa wilayah masuk dalam periode transisi/pancaroba. Beberapa hari yang lalu ada perubahan cuaca berupa siklon tropis Seroja dan Odette yang berdampak pada kondisi angin kencang dan pada tinggi gelombang.
Kondisi angin kencang menyebabkan kondisi cuaca beberapa hari yang lalu sedikit berkurang. Setelah pengaruh dari siklon tersebut sudah melemah dan punah, potensi hujan kembali terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang bahkan lebat kadang disertai petir/kilat dan angin kencang atau angin puting beliung.
Baca juga: Antisipasi Mudik Lebaran, Kakorlantas Mabes Polri Cek Jalur Gentong di Tasikmalaya
Berdasarkan parameter kelembaban yang cenderung basah sehingga potensi untuk pembentukan awan-awan hujan di sekitar wilayah Jawa Barat.
Baca juga: Rebutan Warisan? Ibu Gugat Anak di Pengadilan, Minta Cabut Akta Kelahiran Putrinya
Untuk prakiraan angin umumnya variabel/berubah-ubah arah sehingga potensi hujan yang terjadi bisa disertai petir/kilat.
Peneliti BMKG Jawa Barat Muhammad Iip mengatakan, dalam beberapa hari kedepan masih perlu diwaspadai adanya potensi cuaca ekstrem selama periode transisi.
Karakteristik cuaca selama periode transisi atau pancaroba ditandai dengan gejala cuaca ekstrem berupa hujan lebat, hujan es atau hujan disertai angin kencang atau angin puting beliung.
"Tetap selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, baik itu diakibatkan oleh hujan lebat disertai petir atau angin kencang dan angin puting beliung," beber Iip.
Menurut dia, saat ini beberapa wilayah masuk dalam periode transisi/pancaroba. Beberapa hari yang lalu ada perubahan cuaca berupa siklon tropis Seroja dan Odette yang berdampak pada kondisi angin kencang dan pada tinggi gelombang.
Kondisi angin kencang menyebabkan kondisi cuaca beberapa hari yang lalu sedikit berkurang. Setelah pengaruh dari siklon tersebut sudah melemah dan punah, potensi hujan kembali terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang bahkan lebat kadang disertai petir/kilat dan angin kencang atau angin puting beliung.
Baca juga: Antisipasi Mudik Lebaran, Kakorlantas Mabes Polri Cek Jalur Gentong di Tasikmalaya
Berdasarkan parameter kelembaban yang cenderung basah sehingga potensi untuk pembentukan awan-awan hujan di sekitar wilayah Jawa Barat.
Baca juga: Rebutan Warisan? Ibu Gugat Anak di Pengadilan, Minta Cabut Akta Kelahiran Putrinya
Untuk prakiraan angin umumnya variabel/berubah-ubah arah sehingga potensi hujan yang terjadi bisa disertai petir/kilat.
(boy)