90 Persen Sekolah di Makassar Siap Lakukan Belajar Tatap Muka
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sekolah tatap muka jenjang TK/PAUD hingga SD-SMP di Kota Makassar masih dimatangkan. Infrastruktur protokol kesehatan (prokes) di sekolah disiapkan, hingga mempercepat vaksinasi bagi guru .
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Amalia Malik mengklaim sebanyak 90% sudah siap melakukan sekolah tatap muka. Sarana parasarana prokes menjadi prioritas utama yang harus disiapkan sekolah sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.
"Jadi tidak ada masalah sebenarnya, bisa disebut 90% siap. Yang jelas kita di Disdik juga akan antisipasi," ujar dia, Kamis (15/4/2021).
Amelia juga menekankan kepada tiap sekolah memastikan sarana prasarana prokes ada di tiap kelas. Pembentukan Satgas Covid-19 di tiap sekolah juga didorong sebagai pengawas.
"Karena itu mereka juga harus membentuk Satgas Covid sekolah untuk pantau ini. Jadi memang kepala sekolah di sini perannya betul-betul ketat melaksanakan prokes agar tidak melanggar, kemudian mereka melakukan pengawasan. Kalau sistem kan kita sudah atur dalam juknis memang harus dibagi dua dan sebagainya," imbuhnya.
Di samping mempersiapkan infrastruktur prokes di sekolah, vaksinasi bagi tenaga pendidik dan kependidikan pun didorong. Kata Amalia, vaksinasi guru mulai jenjang TK/PAUD hingga SMP sudah mencapai 80%.
Dia optimistis, vaksinasi bagi keseluruhan guru di Kota Makassar itu rampung sebelum sekolah tatap muka dimulai. Rencananya uji coba pembelajaran tatap muka dimulai bulan Juli mendatang.
Bahkan Amalia mengakui, ada sejumlah guru di sekolah swasta yang menempuh vaksinasi jalur mandiri . Untuk mempercepat penyelesaian penyuntikan vaksin Covid-19 yang juga dijalankan pemerintah.
"Kalau soal vaksin guru itu memang sudah 80% itu. Bahkan ada beberapa sekolah swasta dia melakukan vaksin mandiri. Artinya dia membiayai gurunya sendiri. Tapi setengahnya itu ada 50% yang di Pemkot. Supaya bisa cepat dia bisa meyakinkan kalau bisa pembukaan sekolah tatap muka," jelas dia.
Disdik Kota Makassar juga masih menunggu petunjuk lebih lanjut Wali Kota Makassar . Jadwal sekolah tatap muka masih akan dibahas, apalagi ada momen Peneriman Peserta Didik Baru (PPDB) yang harus disesuaikan.
"Ini belum ada penyampaian dari pimpinan, apakah kita uji coba dulu, atau kita sudah laksanakan sesuai dengan juknis. Dimana sekolah itu yang mengajukan kesiapan mereka, sehingga nanti daftar periksa akan turun ke sekolah masing-masing kan begitu juknisnya," tutur Amalia.
Dihubungi terpisah, Kepala Sekolah SMP 1 Makassar Suaib mengaku, pihaknya sudah siap 100% menggelar uji coba sekolah tatap muka. Sarana dan prasarana kesehatan di sekolahya telah disediakan di tiap kelas.
Apalagi, sekolah tatap muka tersebut sudah mendapat izin dari orang tua siswa di sekolahnya. Dengan alasan, pembelajaran daring dianggap bikin jenuh. "Itu kasihan juga karena kan mereka sebenarnya sudah jenuh juga ikut sekolah daring," kata Suaib.
Dia mengaku masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah. Apalagi ada wacana Disdik Kota Makassar untuk mendorong regulasi lewat perwali terkait sekolah tatap muka.
"Kita siap 100% untuk gelar tatap muka. Itu sudah lama sebenarnya, tapi kita masih tunggu petunjuk juga ini," tegasnya.
Kepala Sekolah SDN Lumu-lumu, Pulau Barang Lompo, Kecamatan Ujung Tanah, Syafruddin turut berharap sekolah tatap muka bisa diizinkan dimulai. Pembelajaran daring di wilayah kepulauan sering terkendala jaringan internet yang mengganggu belajar-mengajar.
"Kasihan murid juga, karena kan di sana itu jaringan tidak bagus, semestinya untuk pulau digelar saja, karena sebenarnya kita juga sudah siap. Apalagi prokesnya kita sudah taati," ungkapnya.
Syafruddin berharap, sekolah di wilayah kepulauan mendapat kebijakan khusus untuk memulai sekolah tatap muka. Pertimbanganya, daerah kepulauan tingkat mobilitas warga terkendali dan terbatas.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar , Amalia Malik mengklaim sebanyak 90% sudah siap melakukan sekolah tatap muka. Sarana parasarana prokes menjadi prioritas utama yang harus disiapkan sekolah sebagai upaya mencegah penularan Covid-19.
"Jadi tidak ada masalah sebenarnya, bisa disebut 90% siap. Yang jelas kita di Disdik juga akan antisipasi," ujar dia, Kamis (15/4/2021).
Amelia juga menekankan kepada tiap sekolah memastikan sarana prasarana prokes ada di tiap kelas. Pembentukan Satgas Covid-19 di tiap sekolah juga didorong sebagai pengawas.
"Karena itu mereka juga harus membentuk Satgas Covid sekolah untuk pantau ini. Jadi memang kepala sekolah di sini perannya betul-betul ketat melaksanakan prokes agar tidak melanggar, kemudian mereka melakukan pengawasan. Kalau sistem kan kita sudah atur dalam juknis memang harus dibagi dua dan sebagainya," imbuhnya.
Di samping mempersiapkan infrastruktur prokes di sekolah, vaksinasi bagi tenaga pendidik dan kependidikan pun didorong. Kata Amalia, vaksinasi guru mulai jenjang TK/PAUD hingga SMP sudah mencapai 80%.
Dia optimistis, vaksinasi bagi keseluruhan guru di Kota Makassar itu rampung sebelum sekolah tatap muka dimulai. Rencananya uji coba pembelajaran tatap muka dimulai bulan Juli mendatang.
Bahkan Amalia mengakui, ada sejumlah guru di sekolah swasta yang menempuh vaksinasi jalur mandiri . Untuk mempercepat penyelesaian penyuntikan vaksin Covid-19 yang juga dijalankan pemerintah.
"Kalau soal vaksin guru itu memang sudah 80% itu. Bahkan ada beberapa sekolah swasta dia melakukan vaksin mandiri. Artinya dia membiayai gurunya sendiri. Tapi setengahnya itu ada 50% yang di Pemkot. Supaya bisa cepat dia bisa meyakinkan kalau bisa pembukaan sekolah tatap muka," jelas dia.
Disdik Kota Makassar juga masih menunggu petunjuk lebih lanjut Wali Kota Makassar . Jadwal sekolah tatap muka masih akan dibahas, apalagi ada momen Peneriman Peserta Didik Baru (PPDB) yang harus disesuaikan.
"Ini belum ada penyampaian dari pimpinan, apakah kita uji coba dulu, atau kita sudah laksanakan sesuai dengan juknis. Dimana sekolah itu yang mengajukan kesiapan mereka, sehingga nanti daftar periksa akan turun ke sekolah masing-masing kan begitu juknisnya," tutur Amalia.
Dihubungi terpisah, Kepala Sekolah SMP 1 Makassar Suaib mengaku, pihaknya sudah siap 100% menggelar uji coba sekolah tatap muka. Sarana dan prasarana kesehatan di sekolahya telah disediakan di tiap kelas.
Apalagi, sekolah tatap muka tersebut sudah mendapat izin dari orang tua siswa di sekolahnya. Dengan alasan, pembelajaran daring dianggap bikin jenuh. "Itu kasihan juga karena kan mereka sebenarnya sudah jenuh juga ikut sekolah daring," kata Suaib.
Dia mengaku masih menunggu petunjuk teknis dari pemerintah. Apalagi ada wacana Disdik Kota Makassar untuk mendorong regulasi lewat perwali terkait sekolah tatap muka.
"Kita siap 100% untuk gelar tatap muka. Itu sudah lama sebenarnya, tapi kita masih tunggu petunjuk juga ini," tegasnya.
Kepala Sekolah SDN Lumu-lumu, Pulau Barang Lompo, Kecamatan Ujung Tanah, Syafruddin turut berharap sekolah tatap muka bisa diizinkan dimulai. Pembelajaran daring di wilayah kepulauan sering terkendala jaringan internet yang mengganggu belajar-mengajar.
"Kasihan murid juga, karena kan di sana itu jaringan tidak bagus, semestinya untuk pulau digelar saja, karena sebenarnya kita juga sudah siap. Apalagi prokesnya kita sudah taati," ungkapnya.
Syafruddin berharap, sekolah di wilayah kepulauan mendapat kebijakan khusus untuk memulai sekolah tatap muka. Pertimbanganya, daerah kepulauan tingkat mobilitas warga terkendali dan terbatas.
(agn)