Pasukan Raider dan Brimob Pukul Mundur OPM dari Bandara, 6 Warga Berhasil Dievakuasi Satgas Nemangkawi

Kamis, 15 April 2021 - 05:46 WIB
loading...
Pasukan Raider dan Brimob...
Satgas Nemangkawi, mendarat di Beoga, untuk mengevakuasi warga setempat ke tempat yang lebih aman. Foto/Ilustrasi
A A A
BEOGA - Setelah sempat dikuasai oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) beberapa hari sebelumnya, pasukan Satuan Tugas (Satgas) Nemangkawi berhasil menguasai bandara perintis di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua . Mereka mendarat dengan selamat di bandara tersebut dengan menggunakan pesawat perintis, Rabu (14/4/2021).



Kedatangan tim Satgas Nemangkawi tersebut setelah pasukan gabungan dari Brimob dan Raider 715 yang merupakan pasukan pemukul berhasil memukul mundur KKSB . Sebelumnya KKSB sempat menguasai Bandara Perintis Beoga, dan melakukan serangkaian aksi biadab dengan membunuh dua orang guru di daerah tersebut.



Setelah berhasil menguasai Bandara Perintis Beoga , sejumlah warga setempat berhasil di evakuasi. Mereka adalah para pengungsi yang selama ini berlindung di Koramil Beoga, akibat situasi keamanan di daerah itu memanas beberapa waktu terakhir.



Kapolsek Beoga, Ipda Ali Akbar mengatakan, proses evakuasi para pengungsi ini hanya baru bisa dilakukan terhadap enam orang sesuai dengan kondisi kapasitas pesawat. "Proses evakuasi terhadap pengungsi ini dilakukan sekitar pukul 15.10 WIT, jumlah yang dievakuasi hanya bisa enam orang sesuai jumlah tempat duduk pesawat perintis," ungkap Ali Akbar melalui sambungan telepon selulernya, Rabu (14/4/2021).

Enam orang warga yang dievakuasi adalah warga dari luar Beoga, mereka di antaranya, Ambros, dan Jeti keduanya merupakan guru; kemudian Agustina dan Elin yang merupakan suster; Piter Matang seorang wakil kepala sekolah; dan seorang pelajar SMA bernama Gerni. Selain orang dewasa, juga turut dievakuasi dua bayi yang merupakan anak dari dua suster Agustina, dan Elin.



Seluruh warga yang dievakuasi ini sebelumnya menurut Ali Akbar turut mengungsi di Koramil dan Polsek Beoaga, akibat situasi Kamtibmas di wilayah tersebut semakin memanas beberapa hari terakhir.

Ali Akbar menambahkan, proses evakuasi terhadap para warga dari wilayah tersebut, dikarenakan situasi Kamtibmas sempat tidak kondusif dalam beberapa waktu terakhir. Para pengugsi ini dievakuasi ke Timika.

Situasi keamanan di Beoga, mendadak tidak kondusif setelah KKSB pimpinan Sabinus Waker berulah di lokasi tersebut. KKSB pimpinan Sabinus Waker ini menembak mati seorang guru SD Inpres Beoga, Oktovianus Rayo di sebuah kios di Kampung Julugoma, pada Kamis (8/4/2021) sekitar pukul 09.30 WIT. Selanjutnya pada sore harinya, mereka membakar tiga ruangan SMAN 1 Beoga.



Tak hanya itu, KKSB juga menembak mati seorang guru SMPN 1 Beoga, Yonatan Randen pada Jumat (9/4/2021) sore. Yonatan menderita luka di bagian dada. Meski sempat dilarikan ke Puskesmas Beoga, nyawa Yonatan tak dapat tertolong.

Kedua jenazah guru tersebut baru berhasil dievakuasi ke Timika pada Sabtu (10/4/2021). Proses evakuasi baru bisa dilakukan setelah pihak Pemkab Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKSB tersebut, untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga.

Tak hanya membunuh dua guru, KKSB atau yang kerap mengklaim diri mereka sebagai Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM) juga membakar sembilan ruangan Sekolah SMP Negeri 1 Beoga pada Minggu (11/4/2021) malam, serta membakar dua rumah guru di daerah itu, di mana guru-guru tersebut telah mengungsi ke Timika.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2384 seconds (0.1#10.140)