Kantornya Rusak Diguncang Gempa Malang, Anggota DPRD Blitar Ngantor dengan Was-was
loading...
A
A
A
BLITAR - Gedung DPRD Kabupaten Blitar, yang ruang sidang paripurnanya berantakan akibat diguncang gempa bermagnitudo 6,1, pada Sabtu (10/4/2021), secara umum masih bisa digunakan. Pasca gempa berlangsung, pembersihan terhadap puing-puing bangunan juga langsung dilakukan.
Menurut Wasis Kunto Atmojo, anggota legislatif dari Partai Gerindra, pada Senin (12/4/2021), para anggota legislatif serta bagian sekertariat, sudah beraktifitas seperti biasa. Mereka menempati ruangan yang dinilai aman. Kendati demikian, kata Wasis banyak yang mengeluh mengaku merasa khawatir .
Hal itu mengingat tidak sedikit bangunan gedung dewan dalam kondisi retak-retak . "Terutama lantai dua banyak yang retak. Kita tetap kawatir dengan kualitas bangunan," tutur Wasis kepada SINDOnews, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Duka di Lumajang, Ratusan Rumah Luluhlantak Diterjang Gempa M 6,1
Gedung DPRD Kabupaten Blitar tergolong bangunan baru. Gedung dua lantai tersebut, baru dioperasionalkan pada tahun 2014. Pembangunan gedung yang seiring pemindahan ibu kota Kabupaten Blitar ke wilayah Kecamatan Kanigoro itu, menelan anggaran sekitar Rp44 miliar.
Saat gempa yang berpusat di Kabupaten Malang, pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB mengguncang, sejumlah bagian gedung DPRD rontok. Terutama ruang graha paripurna. Bagian atas ruangan ambrol . Jebolnya plafon akibat tertimpa genting serta puing patahan kerangka baja ringan. Kerusakan pada bagian atas juga terjadi di ruangan lain.
Guncangan gempa juga mengakibatkan retakan pada sejumlah dinding bangunan. Sementara ruang komisi, yakni tempat para Komisi DPRD bekerja, kata Wasis relatif bisa ditempati. Di ruangan tersebut, tidak ada kerusakan. "Tapi tetap ada perasaan tidak aman. Apalagi kalau sampai terjadi gempa susulan ," kata Wasis yang merupakan anggota Komisi I.
Menurut Wasis Kunto Atmojo, anggota legislatif dari Partai Gerindra, pada Senin (12/4/2021), para anggota legislatif serta bagian sekertariat, sudah beraktifitas seperti biasa. Mereka menempati ruangan yang dinilai aman. Kendati demikian, kata Wasis banyak yang mengeluh mengaku merasa khawatir .
Hal itu mengingat tidak sedikit bangunan gedung dewan dalam kondisi retak-retak . "Terutama lantai dua banyak yang retak. Kita tetap kawatir dengan kualitas bangunan," tutur Wasis kepada SINDOnews, Senin (12/4/2021).
Baca Juga: Duka di Lumajang, Ratusan Rumah Luluhlantak Diterjang Gempa M 6,1
Gedung DPRD Kabupaten Blitar tergolong bangunan baru. Gedung dua lantai tersebut, baru dioperasionalkan pada tahun 2014. Pembangunan gedung yang seiring pemindahan ibu kota Kabupaten Blitar ke wilayah Kecamatan Kanigoro itu, menelan anggaran sekitar Rp44 miliar.
Saat gempa yang berpusat di Kabupaten Malang, pada Sabtu (10/4/2021) pukul 14.00 WIB mengguncang, sejumlah bagian gedung DPRD rontok. Terutama ruang graha paripurna. Bagian atas ruangan ambrol . Jebolnya plafon akibat tertimpa genting serta puing patahan kerangka baja ringan. Kerusakan pada bagian atas juga terjadi di ruangan lain.
Guncangan gempa juga mengakibatkan retakan pada sejumlah dinding bangunan. Sementara ruang komisi, yakni tempat para Komisi DPRD bekerja, kata Wasis relatif bisa ditempati. Di ruangan tersebut, tidak ada kerusakan. "Tapi tetap ada perasaan tidak aman. Apalagi kalau sampai terjadi gempa susulan ," kata Wasis yang merupakan anggota Komisi I.