Polda Jabar Sebut Olah TKP Empat Tangki Tak Ganggu Operasional Kilang Balongan
loading...
A
A
A
BANDUNG - Polda Jawa Barat memastikan proses olah tempat kejadian perkara (TKP) di Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan , Indramayu, Jawa Barat tak terganggu oleh aktivitas produksi. Hingga saat ini, olah TKP tetap berlangsung untuk menguak penyebab pasti ledakan dan kebakaran empat tangki.
Baca juga: Olah TKP Kebakaran Kilang Minyak Balongan Diprediksi Makan Waktu Panjang
"Enggak (mengganggu proses olah TKP). Karena, lokasi olah TKP ini kan hanya di empat tanki. Di sana masih banyak tangki lagi yang bisa beroperasi," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Kabareskrim Pimpin Investigasi Kebakaran Kilang Minyak Balongan
Erdi mengemukakan, saat terjadi ledakan dan kebakaran di empat tanki, Pertamina begerak cepat menutup saluran minyak yang terhubung dengan keempat tanki.
"Saat itu semua saluran ke tangki-tangki lain sudah ditutup. Jadi hanya itu (empat tangki) TKP-nya. Kemudian pendistribusian bahan bakar minyak itu sudah bisa dioperasikan ke tangki lain," ujarnya.
Terkait proses olah TKP, dia menuturkan bahwa penyidik masih terus mencari penyebab ledakan dan kebakaran di empat tangki.
"(Olah TKP) masih berlangsung yah, karena kan TKP-nya sangat besar dan masalah kebakaran. Jadi membutuhkan waktu lama. Terakhir, 52 saksi diperiksa," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat yang terbakar pada Senin 29 Maret 2021 lalu telah kembali beroperasi secara normal. Kilang Pertamina Balongan akan kembali memproduksi bahan bakar minyak (BBM).
Pascainsiden di area Tangki T-301 Kilang Balongan, selain memberi perhatian penuh pada upaya penanganan dampak di masyarakat, Pertamina juga fokus pada memulihkan operasi kilang setelah sempat shut down.
"Dengan start up (dimulainya operasi) ini, Kilang Balongan akan memulai operasional dan kembali memproduksi produksi BBM," kata Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifki Sukarya, dalam pernyataan pers, Jumat (9/4/2021).
Tahapan start up, ujar Ifki, sudah dimulai sejak 31 Maret 2021 dengan menjalankan kembali primary processing crude destilation unit (CDU). Kemudian, melaksanakan start up secondary processing unit secara bertahap.
Dimulai dari unit residual catalytic cracker (RCC) yang mengolah residu menjadi produk bernilai tinggi. Pada Rabu 7 April 2021, Kilang Balongan dan unit Kilang Langit Biru Balongan (KLBB) yang menghasilkan produk BBM telah beroperasi normal.
"Untuk alih supply (pasokan) saat ini mulai disesuaikan secara bertahap, seiring dengan mulai beroperasinya Kilang Pertamina Balongan," katanya.
Baca juga: Olah TKP Kebakaran Kilang Minyak Balongan Diprediksi Makan Waktu Panjang
"Enggak (mengganggu proses olah TKP). Karena, lokasi olah TKP ini kan hanya di empat tanki. Di sana masih banyak tangki lagi yang bisa beroperasi," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago kepada wartawan, Jumat (9/4/2021).
Baca juga: Kabareskrim Pimpin Investigasi Kebakaran Kilang Minyak Balongan
Erdi mengemukakan, saat terjadi ledakan dan kebakaran di empat tanki, Pertamina begerak cepat menutup saluran minyak yang terhubung dengan keempat tanki.
"Saat itu semua saluran ke tangki-tangki lain sudah ditutup. Jadi hanya itu (empat tangki) TKP-nya. Kemudian pendistribusian bahan bakar minyak itu sudah bisa dioperasikan ke tangki lain," ujarnya.
Terkait proses olah TKP, dia menuturkan bahwa penyidik masih terus mencari penyebab ledakan dan kebakaran di empat tangki.
"(Olah TKP) masih berlangsung yah, karena kan TKP-nya sangat besar dan masalah kebakaran. Jadi membutuhkan waktu lama. Terakhir, 52 saksi diperiksa," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan bahwa Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat yang terbakar pada Senin 29 Maret 2021 lalu telah kembali beroperasi secara normal. Kilang Pertamina Balongan akan kembali memproduksi bahan bakar minyak (BBM).
Pascainsiden di area Tangki T-301 Kilang Balongan, selain memberi perhatian penuh pada upaya penanganan dampak di masyarakat, Pertamina juga fokus pada memulihkan operasi kilang setelah sempat shut down.
"Dengan start up (dimulainya operasi) ini, Kilang Balongan akan memulai operasional dan kembali memproduksi produksi BBM," kata Corporate Secretary Subholding Refining & Petrochemical, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Ifki Sukarya, dalam pernyataan pers, Jumat (9/4/2021).
Tahapan start up, ujar Ifki, sudah dimulai sejak 31 Maret 2021 dengan menjalankan kembali primary processing crude destilation unit (CDU). Kemudian, melaksanakan start up secondary processing unit secara bertahap.
Dimulai dari unit residual catalytic cracker (RCC) yang mengolah residu menjadi produk bernilai tinggi. Pada Rabu 7 April 2021, Kilang Balongan dan unit Kilang Langit Biru Balongan (KLBB) yang menghasilkan produk BBM telah beroperasi normal.
"Untuk alih supply (pasokan) saat ini mulai disesuaikan secara bertahap, seiring dengan mulai beroperasinya Kilang Pertamina Balongan," katanya.
(shf)