Semangat Nenek 6 Cucu di Mojokerto Ikut Kejar Paket C
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Carilah ilmu hingga ke liang lahat, istilah itu sangat cocok jika disematkan kepada Sutarwiyah, (58) asal Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto.
Bagaimana tidak, diusianya yang tak lagi muda, ia masih menimbah ilmu dan menyelesaikan pendidikan jenjang SMA.
Sutarwiyah warga Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu murid UPT SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Kabupaten Mojokerto.
Saat ini ia tengah menyelesaikan pendidikan kesetaraan program sekolah Paket C Rombel Japanan, Kecamatan Kemlagi.
Siang itu, Sutarwiyah nampak begitu semangat. Duduk di bangku paling belakang ruang Kelas VI, SDN 2 Japanan, Sutarwiyah terlihat serius melahap satu persatu butiran soal yang ada di depannya.
Tak ada kata mencontek, semampunya soal-soal ujian mata pelajaran ekonomi itu ia selesaikan dengan baik.
"Kalau kendalanya ya karena sudah tua jadi kalau membaca banyak tulisan soal begini jadinya agak ribet begitu," kata Sutarwiyah saat ditemui di ruangan ujian, Selasa (6/4/2021).
Sutarwiyah mengaku termotivasi menuntaskan pendidikan kesetaraan program Kejar Paket C karena ingin memiliki ijazah setara SMA.
Meski sebenarnya, beberapa tahun lalu, ia telah menuntaskan pendidikan di SMA Harapan Kecamatan Dlanggu. Akan tetapi ijazah yang disimpan di rumahnya rusak tak tersisa.
Nenek enam cucu ini mengaku tidak bisa memperbarui ijazah lantaran sekolah SMA tempat menimpa ilmu sudah sudah tutup, sekitar tahun 1997.
Selain selembar ijazah, bagi Sutarwiyah pendidikan itu sangat penting. Sehingga ia bertekad untuk mengulang sekolah SMA melalui kejar paket C meski usianya tak muda lagi.
"Ya senang saja bisa meneruskan sekolah dan mendapat ijazah lagi untuk berjaga-jaga sebagai persyaratan administrasi pemberkasan jika diperlukan dalam pekerjaan. Sekarang ini saya bekerja di staf TU sekolah swasta di Kemlagi," tutur Sutarwiyah.
Baca juga: Adu Muka Bus Mira dengan Sumber Selamat di Ngawi, Enam Orang Luka Berat
Bagi dia, meski dulunya hanya sebagai ibu rumah tangga, namun pendidikan adalah tiang kehidupan. Apalagi, anak tertuanya kini juga sudah bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca juga: Larangan Mudik Beri Harapan Positif Bisnis Kafe dan Restoran di Mal
Hal itu menjadikan motivasi dirinya untuk melanjutkan pendidikan dan memperoleh ijazah setingkat SMA.
"Untuk melangkah ke depan kita perlu itu. Karena kalau sudah punya ijazah kita tidak lagi minder," pungkas ibu tiga anak ini.
Bagaimana tidak, diusianya yang tak lagi muda, ia masih menimbah ilmu dan menyelesaikan pendidikan jenjang SMA.
Sutarwiyah warga Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto merupakan salah satu murid UPT SKB (Sanggar Kegiatan Belajar) Kabupaten Mojokerto.
Saat ini ia tengah menyelesaikan pendidikan kesetaraan program sekolah Paket C Rombel Japanan, Kecamatan Kemlagi.
Siang itu, Sutarwiyah nampak begitu semangat. Duduk di bangku paling belakang ruang Kelas VI, SDN 2 Japanan, Sutarwiyah terlihat serius melahap satu persatu butiran soal yang ada di depannya.
Tak ada kata mencontek, semampunya soal-soal ujian mata pelajaran ekonomi itu ia selesaikan dengan baik.
"Kalau kendalanya ya karena sudah tua jadi kalau membaca banyak tulisan soal begini jadinya agak ribet begitu," kata Sutarwiyah saat ditemui di ruangan ujian, Selasa (6/4/2021).
Sutarwiyah mengaku termotivasi menuntaskan pendidikan kesetaraan program Kejar Paket C karena ingin memiliki ijazah setara SMA.
Meski sebenarnya, beberapa tahun lalu, ia telah menuntaskan pendidikan di SMA Harapan Kecamatan Dlanggu. Akan tetapi ijazah yang disimpan di rumahnya rusak tak tersisa.
Nenek enam cucu ini mengaku tidak bisa memperbarui ijazah lantaran sekolah SMA tempat menimpa ilmu sudah sudah tutup, sekitar tahun 1997.
Selain selembar ijazah, bagi Sutarwiyah pendidikan itu sangat penting. Sehingga ia bertekad untuk mengulang sekolah SMA melalui kejar paket C meski usianya tak muda lagi.
"Ya senang saja bisa meneruskan sekolah dan mendapat ijazah lagi untuk berjaga-jaga sebagai persyaratan administrasi pemberkasan jika diperlukan dalam pekerjaan. Sekarang ini saya bekerja di staf TU sekolah swasta di Kemlagi," tutur Sutarwiyah.
Baca juga: Adu Muka Bus Mira dengan Sumber Selamat di Ngawi, Enam Orang Luka Berat
Bagi dia, meski dulunya hanya sebagai ibu rumah tangga, namun pendidikan adalah tiang kehidupan. Apalagi, anak tertuanya kini juga sudah bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca juga: Larangan Mudik Beri Harapan Positif Bisnis Kafe dan Restoran di Mal
Hal itu menjadikan motivasi dirinya untuk melanjutkan pendidikan dan memperoleh ijazah setingkat SMA.
"Untuk melangkah ke depan kita perlu itu. Karena kalau sudah punya ijazah kita tidak lagi minder," pungkas ibu tiga anak ini.
(boy)