Teknologi Hiperspektral, Solusi Buat Pertanian dan Budidaya Perairan
loading...
A
A
A
Juga, mengidentifikasi potensi masalah pertanian seperti penyakit, kekurangan nutrisi, gulma, hingga tekanan lingkungan.
Selain itu, aplikasi pertanian dan budidaya perairan yang dikembangkan Zaidan dan tim memiliki beberapa manfaat.
Seperti, dapat mengetahui nutrisi dan pemupukan tanaman, termasuk makro dan mikronutrien (P, K, Mg, Mn, Cu, Mn, Zn); dan dapat mendeteksi penyakit dini dan stress, misalnya penghijauan jeruk.
“Bisa mengetahui adanya indikator biofisik sepanjang fenotipe tinggi untuk mendukung pemuliaan tanaman percobaan. Analisis sifat biofisik, misalnya, LAI, biomassa, hasil, kepadatan. Diskriminasi spektral spesies tumbuhan, tipe vegetasi dan genotipe mereka, dan analisis sifat biokimia, misalnya antosianin, karotenoid, klorofil,” ujarnya.
Saat ini, untuk budidaya perairan, LIHTR bermitra dengan Shrimp Club Indonesia mengembangkan teknologi hiperspektral untuk surveillance kondisi dan kualitas air di tambak udang vannamei.
Teknologi hiperspektral diharapkan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil budidaya udang vannamei di Indonesia.
Zaidan mengungkapkan, teknologi ini menggabungkan antara data satelit dan pengujian lapangan untuk mendapatkan hasil citra spektra yang baik.
Dalam pengambilan data, cahaya matahari berpengaruh sebagai pencahayaan objek, dimana hasil pantulan objek akan direkam dalam sensor jarak jauh.
Baca juga: Ikan Paus Hidup Terdampar di Laut Tuban, 10 Perahu Nelayan Dikerahkan Evakuasi
Artificial Intelligent berperan penting dalam pemrosesan data. Pencitraan hiperspektral akan dilakukan pemisahan band dan dekomposisi PCA.
Selain itu, aplikasi pertanian dan budidaya perairan yang dikembangkan Zaidan dan tim memiliki beberapa manfaat.
Seperti, dapat mengetahui nutrisi dan pemupukan tanaman, termasuk makro dan mikronutrien (P, K, Mg, Mn, Cu, Mn, Zn); dan dapat mendeteksi penyakit dini dan stress, misalnya penghijauan jeruk.
“Bisa mengetahui adanya indikator biofisik sepanjang fenotipe tinggi untuk mendukung pemuliaan tanaman percobaan. Analisis sifat biofisik, misalnya, LAI, biomassa, hasil, kepadatan. Diskriminasi spektral spesies tumbuhan, tipe vegetasi dan genotipe mereka, dan analisis sifat biokimia, misalnya antosianin, karotenoid, klorofil,” ujarnya.
Saat ini, untuk budidaya perairan, LIHTR bermitra dengan Shrimp Club Indonesia mengembangkan teknologi hiperspektral untuk surveillance kondisi dan kualitas air di tambak udang vannamei.
Teknologi hiperspektral diharapkan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil budidaya udang vannamei di Indonesia.
Zaidan mengungkapkan, teknologi ini menggabungkan antara data satelit dan pengujian lapangan untuk mendapatkan hasil citra spektra yang baik.
Dalam pengambilan data, cahaya matahari berpengaruh sebagai pencahayaan objek, dimana hasil pantulan objek akan direkam dalam sensor jarak jauh.
Baca juga: Ikan Paus Hidup Terdampar di Laut Tuban, 10 Perahu Nelayan Dikerahkan Evakuasi
Artificial Intelligent berperan penting dalam pemrosesan data. Pencitraan hiperspektral akan dilakukan pemisahan band dan dekomposisi PCA.