Terus Berinovasi di Tengah Pandemi, Jateng Masuk Nominasi Pembangunan Daerah 2021
loading...
A
A
A
"Khusus selama pandemi, ada inovasi data epidemologi melalui website corona.jatengprov.go.id. Website ini muncul sebagai upaya mikrozonasi penanganan COVID-19 agar lebih presisi. Jadi melalui website ini, diketahui berapa tingkat penyebaran COVID-19, daerah mana saja yang merah, kebijakannya seperti apa dan sebagainya," katanya.
Website corona.jatengprov.go.id ini lanjut Pras bahkan lebih presisi dari data pusat. Seringkali, data epidemologi Jateng berbeda dengan pusat, karena mekanisme pengambilan data yang berbeda. "Justru data kami yang lebih presisi, karena itu berdasarkan NIK. Jadi tidak mungkin ada dobel data," tegasnya.
Selain inovasi dalam hal penanganan epidemologi, ada pula program Jogo Tonggo sebagai upaya menggerakkan kekuatan masyarakat paling bawah untuk bersama-sama menghadapi pandemi. Program ini diluncurkan sebagai upaya gotong royong di tingkat paling bawah, yakni rukun warga."Jogo Tonggo digunakan untuk penanganan kesehatan, ekonomi, sosial, ketahanan pangan, keamanan dan lainnya. Dengan program itu, maka masyarakat bisa saling membantu sesama tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah," ucapnya.
Tak hanya itu, program-program bantuan pada pelaku UMKM juga dilakukan. Selain bantuan stimulan berupa bahan baku, akses modal dan lainnya, inovasi pemasaran digital juga digencarkan. "Kami gandeng e-commerce raksasa nasional untuk membantu pemasaran produk UMKM. Selain itu, ada juga program Lapak Ganjar dan juga UKM Virtual Expo yang digelar untuk membantu pelaku UMKM bangkit di tengah pandemi," pungkasnya.
Website corona.jatengprov.go.id ini lanjut Pras bahkan lebih presisi dari data pusat. Seringkali, data epidemologi Jateng berbeda dengan pusat, karena mekanisme pengambilan data yang berbeda. "Justru data kami yang lebih presisi, karena itu berdasarkan NIK. Jadi tidak mungkin ada dobel data," tegasnya.
Selain inovasi dalam hal penanganan epidemologi, ada pula program Jogo Tonggo sebagai upaya menggerakkan kekuatan masyarakat paling bawah untuk bersama-sama menghadapi pandemi. Program ini diluncurkan sebagai upaya gotong royong di tingkat paling bawah, yakni rukun warga."Jogo Tonggo digunakan untuk penanganan kesehatan, ekonomi, sosial, ketahanan pangan, keamanan dan lainnya. Dengan program itu, maka masyarakat bisa saling membantu sesama tanpa harus menunggu bantuan dari pemerintah," ucapnya.
Tak hanya itu, program-program bantuan pada pelaku UMKM juga dilakukan. Selain bantuan stimulan berupa bahan baku, akses modal dan lainnya, inovasi pemasaran digital juga digencarkan. "Kami gandeng e-commerce raksasa nasional untuk membantu pemasaran produk UMKM. Selain itu, ada juga program Lapak Ganjar dan juga UKM Virtual Expo yang digelar untuk membantu pelaku UMKM bangkit di tengah pandemi," pungkasnya.
(don)