Dua Inovasi Luwu Utara Dinilai Jadi Pembentukan Karakter Sejak Dini
loading...
A
A
A
LUWU UTARA - Sebanyak dua inovasi Luwu Utara di sektor Pendidikan, masing-masing Rompi KPK atau Kelas Pencegahan Korupsi di SD Center Masamba serta Kebun Si Pintar atau Siswa Peduli Lingkungan Sekitar di SD Lindu Masamba, dinilai bisa menjadi pembentukan karakter sejak dini.
Itu setelah Tim Verifikasi Lapangan (Verlap) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021 meninjau langsung lokasi inovasi tersebut.
Satu inovasi lagi, Peta Baper atau Peta Berbasis Partisipatif (Bappeda), bakal dikunjungi, Rabu, (31/03/2021) di Kecamatan Malangke. Tim Verlap KIPP Sulsel untuk Luwu Utara diwakili Dermayana Arsal dari Bapelitbangda Sulsel dan Firman Oetomo dari Biro Organisasi Setda Sulsel.
“Hari ini kita melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan hasil presentasi inovator di Makassar pada 18 Maret 2021 yang lalu sesuai dengan kondisi di lapangan,” kata Dermayana saat ditemui di sela-sela kegiatan verlap.
Hasil verifikasi lapangan di dua lokus inovasi rupanya memantik optimisme semua pihak, termasuk Tim Verlap sendiri, bahwa dua inovasi ini bisa bersaing untuk masuk ke dalam TOP 30 inovasi terbaik di Sulsel.
“Hasil verifikasi kami hari ini sangat sesuai dengan apa yang dipaparkan inovator saat presentasi kemarin di Makassar. Bahkan sangat bagus. Tinggal memang perlu dikembangkan lagi,” terang Dermayana Arsal.
Apa yang menyebabkan Tim Verlap optimis dengan dua inovasi Dinas Pendidikan akan bisa melaju di TOP 30? Salah satu yang dikemukakan Dermayana adalah adanya sentuhan pembentukan karakter sejak dini di dua inovasi tersebut.
“Kami menemukan banyak manfaat dari dua inovasi ini. Rompi KPK membentuk karakter anak sejak dini, sementara Kebun Si Pintar membentuk karakter siswa untuk peduli terhadap sesama,” jelas dia.
"Dua inovasi ini luar biasa. Inovasi itu kan mengeluarkan sedikit biaya, tapi menghasilkan sesuatu yang besar. Saya kira inovasi ini menarik,” sambungnya.
Sementara itu, Suharto, selaku inovator dua inovasi ini, mengaku optimistis bisa meloloskan dua inovasinya ke TOP 30.
“Setelah verifikasi, masih diseleksi lagi, mana inovasi yang layak masuk TOP 30, dan kami yakin, dua inovasi ini bisa masuk,” ucapnya.
Lihat Juga: Kunjungi Workshop KaTa Kreatif di Jogja, Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf Berinovasi dengan Teknologi
Itu setelah Tim Verifikasi Lapangan (Verlap) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Jaringan Inovasi Pelayanan Publik (JIPP) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2021 meninjau langsung lokasi inovasi tersebut.
Satu inovasi lagi, Peta Baper atau Peta Berbasis Partisipatif (Bappeda), bakal dikunjungi, Rabu, (31/03/2021) di Kecamatan Malangke. Tim Verlap KIPP Sulsel untuk Luwu Utara diwakili Dermayana Arsal dari Bapelitbangda Sulsel dan Firman Oetomo dari Biro Organisasi Setda Sulsel.
“Hari ini kita melakukan verifikasi lapangan untuk memastikan hasil presentasi inovator di Makassar pada 18 Maret 2021 yang lalu sesuai dengan kondisi di lapangan,” kata Dermayana saat ditemui di sela-sela kegiatan verlap.
Hasil verifikasi lapangan di dua lokus inovasi rupanya memantik optimisme semua pihak, termasuk Tim Verlap sendiri, bahwa dua inovasi ini bisa bersaing untuk masuk ke dalam TOP 30 inovasi terbaik di Sulsel.
“Hasil verifikasi kami hari ini sangat sesuai dengan apa yang dipaparkan inovator saat presentasi kemarin di Makassar. Bahkan sangat bagus. Tinggal memang perlu dikembangkan lagi,” terang Dermayana Arsal.
Apa yang menyebabkan Tim Verlap optimis dengan dua inovasi Dinas Pendidikan akan bisa melaju di TOP 30? Salah satu yang dikemukakan Dermayana adalah adanya sentuhan pembentukan karakter sejak dini di dua inovasi tersebut.
“Kami menemukan banyak manfaat dari dua inovasi ini. Rompi KPK membentuk karakter anak sejak dini, sementara Kebun Si Pintar membentuk karakter siswa untuk peduli terhadap sesama,” jelas dia.
"Dua inovasi ini luar biasa. Inovasi itu kan mengeluarkan sedikit biaya, tapi menghasilkan sesuatu yang besar. Saya kira inovasi ini menarik,” sambungnya.
Sementara itu, Suharto, selaku inovator dua inovasi ini, mengaku optimistis bisa meloloskan dua inovasinya ke TOP 30.
“Setelah verifikasi, masih diseleksi lagi, mana inovasi yang layak masuk TOP 30, dan kami yakin, dua inovasi ini bisa masuk,” ucapnya.
Lihat Juga: Kunjungi Workshop KaTa Kreatif di Jogja, Menparekraf Dorong Pelaku Ekraf Berinovasi dengan Teknologi
(agn)