Diduga Terlibat Jaringan Teroris, Seorang Warga Tulungagung Diamankan
loading...
A
A
A
TULUNGAGUNG - Seorang laki laki yang diduga terlibat aksi terorisme diamankan di Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Blitar ,Selasa (30/3/2021) sore.Penangkapan laki-laki tersebut diduga terkait jaringan pelaku bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Sel-Sel Terorisme Masih Ada, Wapres Ma'ruf Amin: Terus Waspada
Saat dikonfirmasi SINDOnews.com, Kepala Desa Tenggur Samsul membenarkan adanya penangkapan. "Iya tadi saya dikontak dari kepolisian meminta ada perangkat sebagai saksi. Sebab saya ada di luar kota," ujar Samsul melalui via telepon Selasa (30/3/2021).
Baca juga: Geledah Rumah Terduga Teroris di Bima, Polisi Temukan Sejumlah Barang Bukti Penting
Samsul mengatakan, laki laki yang diamankan tersebut berasal dari Blitar. Ia bertempat tinggal di Desa Tenggur karena menikah dengan warga setempat. "Pendatang mas. KTP-nya masih Blitar," kata Samsul menjelaskan.
Samsul juga mengatakan, yang bersangkutan jarang di rumah. Sehari hari juga tidak terlihat bergaul dengan warga setempat. Karenanya Samsul mengaku terkejut ketika tiba tiba dikontak aparat kepolisian terkait pengamanan disertai penggeledahan.
"Jarang berada di rumah. Kelahiran sekitar 1970-an," papar Samsul. Sayang, komunikasi terputus karena Samsul mengaku tengah ditelpon aparat Koramil. "Maaf mas, ada telepon Koramil," pungkas Samsul.
Baca juga: Sel-Sel Terorisme Masih Ada, Wapres Ma'ruf Amin: Terus Waspada
Saat dikonfirmasi SINDOnews.com, Kepala Desa Tenggur Samsul membenarkan adanya penangkapan. "Iya tadi saya dikontak dari kepolisian meminta ada perangkat sebagai saksi. Sebab saya ada di luar kota," ujar Samsul melalui via telepon Selasa (30/3/2021).
Baca juga: Geledah Rumah Terduga Teroris di Bima, Polisi Temukan Sejumlah Barang Bukti Penting
Samsul mengatakan, laki laki yang diamankan tersebut berasal dari Blitar. Ia bertempat tinggal di Desa Tenggur karena menikah dengan warga setempat. "Pendatang mas. KTP-nya masih Blitar," kata Samsul menjelaskan.
Samsul juga mengatakan, yang bersangkutan jarang di rumah. Sehari hari juga tidak terlihat bergaul dengan warga setempat. Karenanya Samsul mengaku terkejut ketika tiba tiba dikontak aparat kepolisian terkait pengamanan disertai penggeledahan.
"Jarang berada di rumah. Kelahiran sekitar 1970-an," papar Samsul. Sayang, komunikasi terputus karena Samsul mengaku tengah ditelpon aparat Koramil. "Maaf mas, ada telepon Koramil," pungkas Samsul.
(shf)